3.Celestial

2.6K 425 19
                                    

____

Als jij ze haat, dan haten wij ze ook

Api itu membara, bergejolak dan meraung menyelimuti bangunan bangunan gubuk di sekitar. Teriakan itu masih terdengar, hanya saja kali ini bukan berasal dari para penduduk desa, melainkan para bangsawan yang satu persatu mulai tumbang tanpa menyisakan kepala mereka yang tampak copot dari hancur seolah di remas.

Para penduduk hanya bisa terdiam dengan mata terbelalak tak percaya, menatap dua sosok pria misterius dengan dua sayap lebar yang mengepak di punggung mereka. Keduanya adalah pelaku utama pembantaian itu dengan tawa mengerikan yang mereka keluarkan.

Salah satu memiliki rambut hitam dengan sayap berwarna putih yang mengepak dari punggungnya, dan yang satu lagi memiliki Surai putih dengan sayap hitam di punggungnya.

Pria berambut putih itu menusuk jantung seorang lady yang sebelumnya menarik tangan (m/n), mencabut paksa jantungnya dan membiarkan darahnya memuncrat keluar membasahi tangannya yang penuh darah.

Senyum puas muncul di wajahnya saat ia menatap telapak tangannya yang berlumuran darah "Cantik..cantik! CANTIK!!"tawa nya sembari melempar jasad malang itu dan menunjukkan kedua telapak tangannya pada (m/n) yang mendongak dengan tatapan kosong padanya.

"Claudius lihat, ini cantik...cantik!"tawa pria berambut putih itu di angguki sekilas oleh (m/n) yang melirik pria berambut hitam yang tampak menyeret dua pria bangsawan sembari terkikik mengerikan. Tangannya berlumuran darah, bahkan giginya menggigit potongan kaki yang terus mengalirkan darah. Pria misterius itu bahkan tak peduli jika sayap putih miliknya ternoda oleh darah.

Anak itu tak peduli lagi, ia hanya membiarkan dua makhluk itu bersenang-senang saat tubuh mungilnya dengan gemetar melangkah menghampiri para warga yang tersisa. Ada sekitar 30 orang yang menatap anak berbaju lusuh itu menghampiri mereka dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Nak kau.."

(M/n) menggeleng, mengusap pipinya yang sembab, sepertinya kini ia kembali mendapat kewarasannya. Tapi tubuhnya gemetar dan ia menangis sekarang. "Maaf...maaf..."lirihnya membuat semua orang tersentak.

"Maaf... seandainya aku datang lebih cepat.. seandainya, seandainya aku bergerak lebih cepat, takkan ada dari kalian yang kehilangan keluarga kalian"tangisnya, ia menatap jasad penduduk yang bergeletakan. Bukan dua pria itu yang melakukannya, itu adalah perbuatan dari para bangsawan sebelumnya.

Anak kecil itu menangis, gemetar dengan tangan rapuh yang berusaha menghapus air matanya. Ia berpikir para penduduk itu akan membenci atau takut padanya, namun justru, tangan seorang wanita bergerak, merengkuhnya ke dalam pelukan hangat dan tangan beberapa pria dewasa nampak mengusap punggungnya seolah ingin menenangkannya dan mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja.

Beberapa anak seusianya mengerumuninya, mengusap rambut dan pundaknya yang berhasil membuat tubuhnya makin gemetar dengan tangisan yang terdengar lebih kencang. Tangisan itu terdengar pilu, bahkan (m/n) tak pernah mengira ia bisa menangis seperti itu.

"Semua akan baik-baik saja"

"Benar, kau adalah pahlawan kami. Jika kau tak melakukannya, kami mungkin sudah menjadi budak tak berharga"

Tubuh mungil itu makin gemetar, ia memeluk wanita itu dengan erat sembari menangis tak karuan. Pada akhirnya, rakyat yang telah lama menderita, lebih memilih kekacauan sebagai penyelamat mereka. Mereka tak peduli makhluk apa yang bersembunyi dalam diri anak itu, satu yang mereka tau. (M/n) adalah pelindung dan pahlawan kecil mereka.

Ini adalah awal dimana semua akan berubah. Anak kecil yang awalnya hanya fokus bertahan hidup dan menikmati kehidupan dengan wajah apatisnya, kini berubah menjadi sosok pendendam penuh ambisi yang memenuhi relung hatinya.

Sapphire blue - WMMAP x Male Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang