17.Spirit itu kakakku

1.9K 305 26
                                    

____

Cukup lama (m/n) terlelap di pelukan sang kakak Claude. Pemuda itu baru bangun di sore hari dan masih mendapati Claude memperhatikan dirinya. Sepertinya kaisar itu bangun lebih dulu dan memperhatikannya secara lamat. "kau sudah bangun?"

(M/n) Mengangguk kecil sembari menguap dan tanpa sadar mendusel ke pelukan Claude yang mematung dengan jantung berdebar kencang. 'dia mendusel di pelukanku? Astaga manis sekali, aku bisa memakannya kapan saja jika seperti ini caranya 'batin Claude. Ia mempertahankan komuk mukanya yang datar meski telinganya sudah memerah tak mampu membohongi orang yang melihatnya

Tangan pria itu bergerak, mengusap rambut (m/n) yang jujur masih sangat mengantuk saat ini. "Eum? Ada apa?"tanya pemuda itu dengan suara serak.

Claude menggeleng, ia mengusap kepala Baron itu sembari memperhatikan wajahnya yang tampak lelah dan mengantuk. Claude tau ia ingin memaksa (m/n) kembali tidur, tapi tak mungkin kaisar itu melakukannya. Bagaimanapun juga, (m/n) baru bangun dari koma panjang. Dan terlalu banyak tidur akan membuat ia kelelahan.

"Kau pernah berkata bahwa kau punya 4 kakak. Tapi tak ada catatan resmi apapun mengenai itu"ucap Claude

(M/n) Mematung sejenak. Ah, tapi ia tak bohong kok. Kakaknya kan memang empat, Lucius, Anastacius, Leorensius dan Claude itu sendiri. Tapi bagaimana ia menjelaskan ini dengan mudah ya?

Tangan Claude terulur mengusap pipi (m/n) yang melotot kaget. Tunggu, sejak kapan ia jadi anteng saat dibelai kaisar edan ini?! 'tenang (m/n), jangan Tantrum dulu'batin pemuda itu memejamkan mata sejenak sembari menghirup udara dalam-dalam.

"Kau juga berkata bahwa kau jatuh koma karena mengikat kontrak dengan makhluk sejenis divine spirit"

"Itu benar kok, dan soal kakak. Itu tak salah juga tak benar"Claude mengernyit kebingungan. Pria itu menarik pinggul (m/n) dan mengangkat pemuda itu hingga terbaring di atas tubuhnya.

(M/n) Jelas melotot kaget. Apa kaisar ini kerasukan lagi? Apa ia perlu memanggil Leorensius untuk memukul Claude dengan kipas kondangan milik uppermoon ke dua?!

"Yang mulia, posisi ini agak-

"Ssh diam, aku hanya ingin mendengar penjelasan darimu"sergahnya sembari menyentuh bibir (m/n) yang sedikit terbuka.

Pemuda itu akhirnya mendengus lagi, "Divine spirit, aku koma karena melakukan kontrak dengan mereka. Dan mereka adalah perwujudan kakak bagi ku. Jadi otomatis mereka adalah kakakku"ucapnya. Ia lelah dan pusing untuk mencari penjelasan yang mudah di cerna otak jenius Claude. Jadi ia hanya mengatakan secara singkat dan jelas.

Claude manggut-manggut "jadi kau punya empat Divine spirit?"

"Bukan empat, tapi 3. White Celestial dengan nama Lucius, Black Celestial yang bernama Anastacius, dan Hantu kecil bernama Leorensius"Claude mengernyit tak senang

"Kenapa yang satu bernama Anastacius?! Dan kau bilang kakakmu empat!"

"Mana ku tau?! Anastacius itu sudah terikat denganku sejak lama sampai aku sendiri tak ingat! Dan kakakku Yang satu lagi adalah orang tolol tak peka yang tak terikat kontrak denganku, istilahnya, ia itu sejenis makhluk Homo Sapiens yang kewarasannya harus di pertanyakan."Claude mengernyit, entah kenapa ucapan (m/n) seolah menusuk hati mungilnya yang sudah perih karena kesal dengan Athanasia yang bisa duduk di pangkuan permata miliknya.

Tapi Claude yang berpositif thinking hanya manggut-manggut dan menepuk nepuk kepala (m/n) seolah mengasihaninya. "Orang itu pasti sangat bodoh hingga tak menyadari itu. Orang tolol yang tak pantas muncul di depanmu"Claude kau meroasting dirimu sendiri btw_-

'nah kumat' batin (m/n) dengan ekspresi datarnya

"Sudahlah yang mulia, aku ingin kembali ke kamar tamu saja. Aku sudah terlalu lama menjajah kamar mu. Aku tak mau jadi gunjingan bangsawan okay? Apalagi sebentar lagi acara ulangtahun mu"ucap (m/n) tersenyum manis yang baiklah! Itu berhasil membuat darah menetes dari hidung Claude yang terpana.

Pria itu mencegah sang Baron pergi dan memeluknya lebih erat, "tidak ada yang berani menggunjing permata kaisar. Lagipula aku takkan membiarkanmu pergi dari kamar ini"

"Oh ayolah! Bagaimana aku bisa tidur nyenyak di atas ranjang raja?!"erang (m/n), pemuda itu tampak meronta dan berusahalah lepas dari pelukan Claude yang semakin erat.

"Kau bisa tidur lelap disini selama satu bulan dan membuat semua orang panik"ya, itu memang tak salah. Tapi tetap saja! (M/n) Tak mau ada di tempat itu terlalu lama!

"Kondisinya berbeda saat itu dan bukankah aku awalnya ada di kamar lain?! Kau pasti yang memindahkanku. Dasar mesum"cibir (m/n) menohok hati mungil Klod yang tersakiti:(

Kaisar itu bergeming, tak berkedip sedikitpun saat tiba-tiba air matanya mengalir, menetes membasahi pipinya yang berhasil membuat (m/n) berjengkit dengan wajah pias dan ruh yang seolah lepas dari raganya. Dia takkan di penggal karena membuat kaisar menangis kan?! Kan?! IYAKAN?! KALAU DI PENGGAL NANTI DIA AKAN MENGADU PADA LEORENSIUS AGAR HANTU ITU MENGGENTAYANGI SEMUA ORANG!

Pemuda itu panik seketika, "k-kenapa malah kau yang menangis?! Aaahh kau ini!"erang (m/n) frustasi sendiri. Apa benar karakter Claude jadi seabsurd ini?! Kenapa ia bisa tiba-tiba kerasukan kuda lumping, kerasukan Jamet tongkrongan sebelah, kerasukan Sukuna dan tiba-tiba kerasukan roh Muzan yang mendadak memasukinya. (M/n) Harus mempertahankan mentalnya dengan gaya apalagi?! Apa ia harus kayang sambil makan mie?

"Aku..aku tak tau, rasanya seperti ada sesuatu yang menusuk hatiku saat kau mengataiku mesum. Padahal kau sering mengataiku itu sebelumnya"ucap Claude masih dengan air mata yang tak bisa ia tahan. Bagus, sangat bagus! Pertunjukan kaisar kerasukan arwah tukang drama sinetron sepertinya dimulai sekarang_-

(M/n) Berdecak kesal, dengan terpaksa ia memeluk Claude yang gemetar sembari mendekapnya dengan erat. Mereka berguling di atas kasur dengan Claude yang tampak mulai berangsur tenang.

"Aneh, cari perhatian kau"dengus (m/n) pada Claude yang akhirnya tenang dan membenamkan wajahnya pada ceruk leher sang Baron yang menatapnya datar. Bahkan red flag sepertinya pun bisa menjadi hijau jika di hadapkan dengan (m/n)_-

"Mmhhh, aku tak peduli."lirih Claude, ia memeluk (m/n) dengan erat.

"Menyebalkan, pokoknya setelah ini aku ingin pisah kamar"

"Kalau aku bilang tak boleh?"

"Aku akan tetap pindah"

"Kau harus tetap disini"

"Tidak ma-

"Itu dekrit kaisar dariku"

".... Leorensius, gigit dia"

TBC
:)

Kembali lagi dengan oknum kaisar Obelia yang hobi tantrum^^

Jangan lupa vote nya Minna Ó⁠╭⁠╮⁠Ò

Sapphire blue - WMMAP x Male Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang