26.Kekonyolan lain

1.5K 296 25
                                    

Hening dan sunyi, itulah yang Lucas rasakan ketika matanya menatap langit malam penuh bintang di atas kepalanya.

Lucas malam itu tengah berdiam diri di balkon kamarnya, ia tak sendirian di tempat itu, menatap kearah langit dengan binar yang sulit di jelaskan. Mata Ruby miliknya melirik kearah keranjang bayi tempat dimana Athanasia kecil di titipkan padanya. 'ugh, kenapa malah aku yang jadi pengasuh disini? Tapi bayi ini juga aneh, daripada sibuk menggerogoti bantal guling, dia sibuk sendiri memeluk koin koin emas. Mata duitan sejak dini memang beda' batin Lucas, penyihir itu mengernyit menatap si kecil Athanasia yang sibuk memeluk kantong koin emas yang di berikan (m/n) sebagai sogokan sebelumnya

Penyihir itu berjalan mendekati keranjang bayi. Ia memang di suruh menjaga bayi ini sebentar oleh (m/n). Lucas sampai heran bagaimana Baron itu bisa mengambil hati Claude sampai raja itu membiarkan putrinya ada di bawah naungan (m/n)

Yah, ia tak tau permusuhan Athy dan Claude untuk memperebutkan perhatian Baron itu sih_-"

'yah, dilihat dari kondisinya, Raja itu juga belum tau bahwa Claudius adalah saudaranya. Jadi mengapa bisa semudah ini?'batin Lucas.

Karena meskipun Claude tak memperdulikan Athanasia sekalipun, peraturan istana tentang pengasuh anggota keluarga kerajaan begitu ketat. Dan tak bisa dilakukan oleh sembarang orang. Melihat Baron itu bisa leluasa menggendong Athanasia disaat Claude sendiri belum tau mengenai identitasnya adalah hal yang aneh.

Tap tap tap tap

"?!"

Mendengar suara langkah kaki tergesa, Lucas pun menoleh ke arah pintu dan segera berubah kedalam wujud anak anak miliknya. Athanasia kecil yang juga mendengar suara itu reflek terbangun dan berusaha duduk di dalam keranjang bayinya.

"Unghh..."dumal Athanasia, pipi gembulnya tampak sedikit merona saat ia berusaha duduk dan meraih jeruji keranjang bayi yang mengurungnya.

BRUAK!

"SIAPAPUN YANG BERNAMA LUCAS TOLONG SELAMATKAN BARON- TIDAK! MAKSUDKU PANGERAN KETIGAAAA!!!"Felix berteriak sembari mendobrak masuk ke dalam ruangan hingga membuat Lucas kecil berjengkit kaget dan Athanasia yang melotot dengan wajah pias.

"......apa yang terjadi?" Netra Ruby itu menciut, menyadari bahwa ada sesuatu yang buruk telah terjadi, penyihir kecil itu reflek berlari dan mengambil Athanasia untuk ikut dengannya "jangan menangis bayi kecil!"

"WAAAAAA!!"pekik Athanasia yang histeris meski batinnya berteriak 'PAMAN AKU DATANG!'

"AAAH TUAN PUTRI!!"Felix yang ikut berlari mengejar Lucas
.
.
.
.
.
.

Kembali ke ruang aula yang sudah sangat berantakan karena pertarungan sebelumnya. Tampak jelas Claude sibuk memegangi tangan (m/n) dengan erat, sementara Leorensius memangku pemuda yang tak sadarkan diri itu di pelukannya.

"Claudius bangun ya? Kenapa kau menutup matamu terlalu lama? Ayo buka lagi, akan ku lakukan apapun untukmu."lirih Leorensius, hantu itu memeluk (m/n) dengan erat, tatapannya kosong dengan binar penuh kebencian dan dendam pada Aethernitas yang berada dalam raga aslinya. Hantu itu mengepalkan tangannya dengan erat, air matanya kembali mengalir menetes membasahi pipi pucat (m/n) yang terkulai di pelukannya.

"Bagaimana ini...ia tak merespon apapun"ucap Claude, ia tak punya waktu untuk menanyakan siapa Leorensius ataupun waktu untuk terkejut melihat wajahnya. "Kemarikan!"Ucap Claude, ia mengambil alih sosok (m/n) dari Leorensius yang meringis penuh kekhawatiran. 'pengen nabok Klod, tapi Claudius lebih genting'batin Hantu itu berusaha bersabar dengan sikap adiknya.

"Dia masih hidup, jika tidak, aku pasti akan menghilang dan kau takkan bisa melihatku! Aku terikat kontrak sebagai pelindungnya. Oh sialan! Tapi kenapa dia tak membuka matanya?!"Leorensius mengerang penuh frustasi di saat Claude tak memperdulikan dirinya dan sibuk sendiri dengan (m/n) yang tak sadarkan diri.

"Pelindung apanya?! Kau telat!"Claude

"Kau pikir aku tiba-tiba langsung datang seperti Mimi peri hah?! Ada peraturannya!!"Erang Leorensius. Sungguh, bukan ia yang mulai pertengkaran disini tapi Claude!

Tangan Claude bergerak dengan lembut mengusap bekas darah di pipi pemuda itu, menghapus bercak yang hampir kering di sekitar pelipis dan matanya.

"Kalau kau pelindungnya seharusnya kau datang lebih cepat!"

"Lalu kau menyalahkanku sekarang hah?! Aku sudah berusaha susah payah memenggal clone kakakmu sendiri wahai anak muda!"

"Kalau bukan kau kepada siapa aku menyalahkan?!MIKEY BEGITU?!"

"Cih anak haram"cibir Leorensius yang berhasil membuat mata Claude melotot dengan perempatan merah diatas dahinya. 'ya itu tak salah sih, tapi hantu ini menyebalkan. Aku harus meminta pendeta mengusirnya nanti. Tapi jika aku melakukan itu, Claudius akan marah kan? Ugh, aku harus bersabar dengan ruh yang menolak masuk neraka ini'batin Claude

Kaisar itu kembali fokus pada (m/n) yang pingsan. Wajah manis dengan rambut pirang dan bibir ranum yang sedikit terbuka, rambutnya yang panjang sedikit berantakan namun sialnya pesona milik (m/n) memang tak ada duanya. Bahkan di posisi pingsan seperti ini, Claude masih bisa melihat imajinasi bintang bintang yang menambah pesona (m/n) di matanya.

".....kau tau menatap orang sekarat dengan pandangan mesum itu akan membawa karma padamu"Claude dan Leorensius mendongak, mereka terbelalak melihat Lucas muncul dengan Athanasia kecil yang menempel di atas kepalanya seperti cicak dengan mata berkaca-kaca dan pipi gembul yang merona.

Mata bayi itu terbelalak melihat kondisi (m/n) di pelukan ayahnya 'oh tidak om ku! Bank berjalan ku!!'batin bayi itu panik sendiri sampai tak sadar bahwa ia mulai menjambak rambut Lucas yang mengerang kesakitan "AWWW!! HEI HENTIKAN ITU KADAL KECIL!!"

"UWAAAAAA!!"

"TUAN PUTRI!"teriak Felix yang berusaha menarik Athanasia yang sayangnya sudah sangat menempel pada kepala Lucas yang menggeram dengan perempatan merah di atas dahinya. "WAAAAA!!"Athanasia menjerit lebih kencang, Claude tak punya waktu untuk memperdulikan masalah itu, ia langsung meletakkan tubuh (m/n) hingga berbaring di atas lantai lalu berkata "kau, sembuhkan dia"

Lucas berdecih, ia menyumpal mulut Athanasia dengan kantong uang dan mulai berjongkok untuk mengecek kondisi (m/n). Penyihir kecil itu menggunakan sihirnya perlahan, sedikit demi sedikit memperbaiki rajutan sihir dalam diri (m/n) yang tampak ruwet dan tak terkendali.

Benang benang sihir dalam diri (m/n) sangat berantakan, itu membuat alisnya mengernyit kebingungan. Netra Ruby miliknya memancarkan binar rumit yang sulit untuk di jelaskan 'ini...bekas jejak sihirku, tapi bagaimana bisa? Apa pencuri yang mencuri sihirku ratusan tahun lalu adalah pelakunya?'batin penyihir itu dengan urat urat kecil yang timbul di sekitar lehernya. Lucas tau ini pasti saling berhubungan, ia juga sedang mengejar pencuri itu. Tapi siapa sangka pencuri itu malah meninggalkan jejak dalam diri (m/n) seperti ini?

'pantas saja sihirku lebih mudah menyembuhkan Claudius, ternyata yang mengusik meridiannya adalah pencuri sihirku.'batin Lucas menghela nafas panjang.

"......"penyihir itu bergeming, ia tampak terdiam dalam keheningan sebelum akhirnya berkata

"Untuk sekarang sudah membaik. Tapi perlu waktu lebih untuk membangunkannya. Untuk sekarang jauhkan saja dia dari apapun yang berbau sihir hitam, itu sangat sensitif untuk sihir tipe murni seperti miliknya"

"Apa tidak ada hal lain yang bisa kita lakukan?"Felix bertanya dengan wajah khawatir

Leorensius bergeming, hantu itu mengepalkan tangannya dengan erat lalu bangkit dan berbalik memunggungi mereka dengan tubuh yang tampak transparan"aku..akan membunuh tubuh aslinya, aku sendiri yang akan memburunya"

"?!"
.
.
.

"Kau nekat, kau tau kau tak bisa melakukan apapun jika kontraktormu terluka seperti ini"

TBC
Hehe, ya ok agak bingung ngatur chapter ini tapi tetep ku published

Jangan lupa vote nya Minna (⁠ʘ⁠ᴗ⁠ʘ⁠✿⁠)

Sapphire blue - WMMAP x Male Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang