Happy reading cintaa🫶🏻
🌻🌻🌻
Bara kembali kerumah sengaja setelah makan malam selesai, dia tidak mau ikut makan malam bersama keluarganya, yang ada nanti dia gabisa makan.
Ini sudah pukul 22.15 mungkin mereka sudah tidur sekarang. Untunglah, kebetulan kaki dia sedikit nyeri, karna tidak ada orang jadi tidak perlu buru buru.
Bara memasuki kamarnya dengan santai, benar saja rumahnya itu sudah sangat sepi, walau banyak orang tetap saja rumahnya terasa kosong seperti hari hari biasanya, bedanya sekarang bara tidak bisa semau hati seperti biasanya.
Merasa nyeri pada kakinya semakin menjadi dengan cepat bara mengambil obat di saku jaketnya, walau sudah telat tapi setidaknya dia sudah minum obat dan berharap obatnya berkerja dengan baik saat ini.
Setelah meminum obatnya bara mulai memejamkan matanya untuk tidur, namun nihil ia tidak bisa tidur sama sekali, nyeri pada kakinya itu sekarang makin menjadi seperti baru saja dipukul besi dengan sangat kuat.
"Ssshhh" rintih bara sambil menggigit bibir bawahnya, kakinya itu benar benar sakit sekali
"Aakkkhhh" pekik bara pelan, ia sudah tidak tahan bahkan tubuhnya itu sudah bolak balik kesana kemari mencari posisi agar kakinya merasa nyaman namun hal itu percuma.
Nafas bara mulai terasa sesak bahkan tersengal sengal, kakinya semakin sakit. Bara meremat selimut miliknya dengan posisinya yang miring menghadap jendela, jika dilihat bara sudah benar benar kacau sekarang, tidak terasa air matanya mulai turun tanpa aba aba, tangisnya terdengar pilu dan sesak, sungguh bara sedang kesakitan, siapa pun tolong dia... namun bara tidak berharap lebih pada orang dirumahnya, mungkin kalau dia teriakpun orang dirumahnya itu justru akan menyuruhnya mati saat itu juga.
"Hmmpphhh ssshhhh s-sakit hhh" rintih bara ditengah isak tangisnya, setelah beberapa lama bara mulai tidak sadarkan diri, ia pingsan dan tidak ada yang menolongnya.
🌻🌻🌻
Hari ini jadwal bara untuk kemoterapi, namun bara tidak membalas pesan dari braka bahkan bara tidak keluar kamar padahal sudah jam 8 pagi.
"Nunggu siapa sih braka? Anak mu itu kan memang pemalas jadi jangan heran" ujar oma saat melihat braka terus melihat ponselnya lalu melihat kelantai dua sejak sarapan tadi, bahkan tumben sekali braka belum pergi kerumah sakit.
Padahal braka masih belum mau bicara sama sekali dengan ibu mertuanya itu, tapi dirinya malah sudsh kembali dibuat emosi
"Sudah la ma, biarkan saja" ujar opa,
Braka tidak merespon sama sekali, ia langsung melenggang pergi menuju kamar bara tanpa mempedulikan mertua dan istrinya disana
Cklekk
Braka masuk kekamar bara tanpa meminta izin dari pemilik kamar, braka melihat bara masih tertidur pulas membuat braka tidak tega membangunkannya
KAMU SEDANG MEMBACA
About me [TERBIT✓]
FanfictionChapter full🫶 *** Keluarga cemara? Persahabatan? Sabara? "Gue tau gue salah! Tapi apa gue ga berhak untuk dapet maaf dari kalian?" Rank #1🥇parksunghoon [16-03-2024] Rank #2🥈asababymonster [16-03-2024] Rank #3🥉kanker [16-03-2024] Rank #3🥉sunghoo...