Bertemu dia

1.2K 66 1
                                    

Happy reading cintaa🫶🏻


🌻🌻🌻

Sabara membuka matanya dan kembali menutup mata saat ada cahaya putih menyilaukan datang kearahnya

Kini dirinya berada di tempat yang menurutnya sangat asing namun indah dan tenang

"Sabara"

Sabara berbalik saat mendengar namanya dipanggil

Sosok remaja tampan dan tinggi yang bertemu dengannya waktu itu

Arnaka!

Sabara tersenyum menatap arnaka yang berada didepannya

"Ayo ikut gue"

Sabara hanya menurut dan pasrah saat tangannya di tarik oleh arnaka

"Ayo duduk"

"Kita dimana naka?"

"Dirumah gue"

Sabara mengernyitkan dahinya, tentu saja ia tau kalau ini bukanlah rumah arnaka

"Hahaha lo lupa ya? Ini rumah gue sekarang"

"Kenapa gue bisa disini?" Tanya sabaraa

"Karna ini bakal jadi rumah lo juga, lo mau kan tinggal sama gue"

Sabara nampak berfikir sejenak, sekarang dia mengerti apa yang sedang terjadi padanya, ia ingat semuanya

"Naka..."

"Gue tau lo capek sabara... ayo tinggal disini sama gue"

"Gue mau tapi...."

"Gue tau bara, tapi apa salahnya lo istirahat sebentar disini"

"Gue takut naka..."

"Lo udah terlalu menderita bara... ayo pulang sama gue"

Sabara terdiam

Tuhan.....

Tolong jangan sekarang...

🌻🌻🌻

Suara isakan tangis terdengar begitu menyayat hati disepanjang lorong luar UGD, sudah hampir 1 jam dokter tidak juga memberi tanda tanda akan keluar

Braka, aruna dan yang lainnya sudah berada disana dan betapa kagetnya mereka saat melihat teman teman bara sudah meluruh disepanjang lorong dengan isakan tangis yang tiada hentinya

"Apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya braka lirih, ia memegang bahu bergetar jay dan menanyakan hal tersebut

Jay tidak mampu menjawab, dirinya sudah benar benar kacau

"Om..." panggil asha lirih dengan suara bergetar dan serak akibat terlalu lama menangis

Kini ia harus memberitahu braka apa yang terjadi, kalau teman teman bara sedang lemah seperti ini berarti dirinyalah yang harus menjadi tegar

About me [TERBIT✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang