Hari yang panjang!

1.2K 69 7
                                    

Happy reading cintaa🫶🏻


🌻🌻🌻


Berakhir di ICU,

Kondisi bara kembali drop, bahkan mata itu terus tertutup sejak semalam, dan kini sudah pukul 15.21 sore sudah hampir 1 hari bara tidak sadarkan diri.

Semua orang menunggu di luar karna pengunjung tidak boleh lebih dari 2 orang di dalam sana, sedangkan sekarang ada braka dan aruna yang menjaga bara

"Bunda jangan terlalu khawatir, bara pasti akan bangun sebentar lagi tenang ya.." ujar braka mencoba menenangkan istrinya yang sejak tadi hanya diam menatap kosong kearah sabara yang sedang tertidur damai dengan wajah pucatnya

"Bunda takut yah..." lirih aruna, air mata itu kembali mengalir

Braka menarik aruna dalam pelukannya, mengusap lembut surai panjang milik istrinya, mencoba kembali menenangkannya..

"Ssshhh"

Suara ringisan itu memecahkan keheningan antara aruna dan braka, mereka saling melepaskan pelukan dan aruna segera menyeka air matanya menggunakan tangan

"Mana yang sakit hmm?" Tanya braka lembut

Bara menggeleng mata sayunya tertutup lalu terbuka kembali "pusing sedikit" lirih bara, dibalik masker oksigen bara berusaha sekuat tenaga untuk dapat bicara

Braka mengecek keadaan bara dengan teliti, sudah lebih baik hanya saja nafasnya masih terus naik turun tak teratur

Beberapa jam kemudian bara dipindahkan ke ruang rawat inap VVIP seperti biasanya, ruangan itu sudah seperti tempat sakral dan hanya bara yang bisa menempatinya, tidak ada yang pernah mengarahkan pasien berada di ruangan tersebut kalaupun mereka meminta ruang VVIP

"Yah.. lepas ya?" Tanya sabara lirih, dia ingin melepas masker oksigen yang sejak tadi sudah menutup mulut dan juga hidungnya

Braka mengangguk, ia mengambil nasal canul untuk berjaga jaga

Braka melepas masker oksigen bara dengan perlahan "coba tarik nafas dulu terus hembuskan perlahan" perintah braka langsung di lakukan bara tanpa banyak bertanya

"Nafas kamu belum stabil bara, lepasnya nanti aja ya?" Bujuk braka

"Pakai itu aja yah.." lirih bara sambil menunjuk nasal canul yang berada di atas nakas

Braka menghela nafasnya pelan lalu menuruti permintaan sabara

"Sudah, sesak gak?" Tanya braka saat dirinya sudah selesai mengganti masker oksigen bara menggunakan nasal canul

"Enggak kok yah"

Bohong!

Sebenarnya bara nampak sedikit sesak hal itu bisa dilihat dengan sangat jelas, namun sepertinya bara memang lebih nyaman menggunakan nasal canul

"Kalau terasa sesak kasih tau ayah atau yang lain ya?" Tegas braka

"Iya yah.."

About me [TERBIT✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang