PAGE - 4

496 38 4
                                    

Jisung menata makanan yang telah ia buat tadi dimeja makan dengan telaten, Minho hanya terdiam memperhatikan Jisung yang sedang malakukan kegiatan nya "Silahkan tuan, sarapan nya sudah siap, aku harap tuan menyukainya"

Minho menyimpulkan senyuman nya, ketika ia hendak mengambil nasi Jisung menghentikan setengah kegiatan Minho "Ah tunggu tuan, biar aku yang ambilkan"

Mendengar itu Minho semakin melengkungkan senyuman nya "Tidak perlu Jisung, aku bisa melakukan nya sendiri, kau duduk saja lalu ikut makan bersamaku"

"A-apa? aku tuan?" tanya Jisung bingung

"Iya kau, lalu siapa lagi, apa kau tidak ingin mencicipi makanan yang kau buat ini" Jawab Minho sembari mengambil beberapa lauk yang ada di hadapan nya

Jisung tersenyum canggung "Ah aku bisa memakan nya nanti setelah tuan" ucap Jisung sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali, tanpa mengatakan apapun Minho langsung menarik lengan Jisung untuk ikut duduk di samping nya, Jisung yang mendapat perlakuan tak terduga dari Minho pun sontak terkejut

"Duduk disini dan makan bersamaku" Jisung tidak menjawab, ia hanya menganggukan kepala nya sebagai jawaban, setelah itu tidak ada lagi percakapan yang terdengar hanya ada suara dentingan sendok yang beradu dengan piring, ditengah keheningan yang melanda  Minho pun memberanikan diri mengeluarkan suara nya dan bertanya kepada Jisung

"Jisung, kau ___ kau tidak sekolah?" Jisung menghentikan kegiatan makan nya sejenak setelah mendengar pertanyaan yang Minho lontarkan, kemudian ia menggeleng pelan sebagai jawaban dari pertanyaan Minho, Minho hanya ber"oh" menanggapi jawaban dari Jisung, kemudian ia kembali melanjutkan kegiatan makan nya yang sempat tertunda, beberapa detik setelahnya Minho terheran karena mendapati Jisung yang tidak melanjutkan kembali makan nya dan malah memainkan nya

"Maaf, seharusnya aku tidak menanyakan hal seperti itu padamu"

Mendengar itu Jisung hanya tersenyum tipis "Aku sudah berhenti sekolah sejak aku akan memasuki bangku SMA, ibuku tidak mau membiayaiku, ayahku berselingkuh dengan wanita lain dan menelantarkan kami, sejak saat itu ibu selalu marah-marah, dan dia selalu melampiaskan amarahnya padaku" jelas Jisung dengan nada yang terdengar pelan

"Ibu selalu memaksa ku untuk bekerja, aku tidak akan mempermasalahkan nya jika pekerjaan itu baik, aku tidak mau dan selalu menolak karena ibu ku memaksa ku untuk bekerja menjadi jalang di bar, karena ibu bilang itu pekerjaan yang cepat untuk mendapatkan uang dengan jumlah yang banyak" sambung Jisung dengan nada yang bergetar dan hampir menangis

Minho menghela nafasnya pelan dan meberanikan diri untuk meraih satu tangan Jisung kemudian mengusap pelan punggung tangan nya yang terasa lembut itu, Jisung yang mendapat perlakuan seperti itu sontak mengangkat wajahnya untuk menatap Minho, ia mendapati Minho yang sedang tersenyum pada nya

"Aku bisa merasakan apa yang kau rasakan, aku ikut sedih mendengarnya, tapi kau tidak perlu khawatir, kau tidak akan bertemu dengan ibu mu lagi, mulai sekarang kau akan tinggal disini bersama ku" ucap Minho pada Jisung dengan tangan nya yang tetap mengusap punggung tangan Jisung dengan pelan

Jisung terkejut mendengar apa yang Minho katakan, kemudian ia menarik tangan nya dari tangan Minho

"M-maaf aku tidak bisa tuan, tuan sudah baik pada ku dengan membantu ku semalam, dan juga tuan sudah memberikan ku tempat untuk beristirahat, betapa tidak tahu malu nya aku jika aku juga malah ikut tinggal disini bersama tuan" tutur Jisung sembari menundukan pandangan nya

"Aku tidak menerima penolakan Jisung, jika tidak disini dimana kau akan tinggal? bukan kah kau tidak mau kembali pulang ke rumahmu?"

Jisung hanya terdiam, Minho benar ia tidak mungkin sudi untuk kembali ke rumah nya yang bagaikan neraka itu

"Aku mohon Jisung, aku ingin membantu mu, kau pikir setelah aku mendengar semua ceritamu, aku akan membiarkan mu begitu saja? aku akan merasa sangat jahat jika aku membiarkanmu menghadapi masalahmu sendirian"

Jisung terdiam, baik sekali Minho, dia mau memberikan banyak bantuan kepada orang yang bahkan belum sehari dikenalnya

"A-aku ___ aku tidak mau merepotkan anda tuan, ah aku mempunyai satu teman baik, aku akan meminta bantuan padanya saja nanti" Minho berdecak dan memutar bola mata nya malas, kemudian ia menegaskan kembali pada Jisung bahwa ia tidak suka penolakan, Jisung yang mendengar itu hanya diam dan mengiyakan, setelahnya Minho mengulas senyuman di bibirnya, ia kemudian bangkit

"Habiskan makanan mu, aku akan pergi sekolah" ketika Minho hendak melangkahkan kaki nya, suara Jisung yang memanggilnya membuat langkah kaki Minho terhenti

"Tuan, apa aku boleh keluar untuk menemui temanku?" mendengar itu Minho tampak berpikir sejenak kemudian ia mengangguk dan tersenyum sebagai jawaban

"Tapi jaga dirimu baik-baik, jangan sampai kau bertemu dengan ibu mu lagi" Minho berkata sembari mengeluarkan ponsel dari tas nya

"Berikan nomor ponselmu" Jisung yang mendengar itu tidak menjawab dan hanya menggelengkan kepala nya perlahan sebagai jawaban bahwa ia tidak mempunyai ponsel

Minho yang melihat itu pun hanya menghela nafasnya pelan kemudian menyerahkan ponsel miliknya pada Jisung

"Kalau begitu simpan ini, jika terjadi sesuatu padamu cari kontak yang bernama Hyunjin disana lalu menghubungi nya, kau paham Jisung?"

Jisung menerima ponsel milik Minho dan menatapnya dengan tatapan yang bertanya-tanya, Minho kemudian hanya menanggapi nya dengan senyum tampan nya

"Oh ya satu lagi, aku Lee Minho, panggil aku Minho" setelah itu Minho mengusak surai hitam milik Jisung sekilas dan beranjak pergi darisana

Jisung yang mendapatkan perlakuan seperti itu dari Minho hanya diam dan mematung, mencoba mencerna keadaan yang terjadi pada nya, Jisung menatap ponsel milik Minho yang berada ditangan nya di detik berikutnya kemudian ia menyimpulkan senyuman di bibir manisnya

TBC

Sorry, I love You - HyunLixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang