Chan kemudian membawa tangan nya untuk mengangkat dan menangkup wajah cantik kekasihnya itu "Dengarkan aku, aku tidak pernah membohongi perasaanku sendiri, aku mencintaimu Yuna, sungguh" ucap Chan mencoba meyakinkan Yuna "Aku tidak sebrengsek itu, melampiaskan perasaan pada orang lain" sambungnya
Yuna yang mendengar itu hanya terdiam dan menatap manik Chan tujuan nya mencari kebohongan di.sana "Sudah, jangan memikirkan hal yang tidak masuk akal" Chan berucap sembari kembali mendaratkan satu kecupan di bibir si manis
Dan akhirnya Yuna mengulas senyuman dibibir cantiknya dan dibalas oleh senyuman manis Chan, didetik berikutnya Chan perlahan memajukan wajahnya kemudian mencium bibir Yuna dan melumatnya perlahan
Yuna yang merasakan itu kemudian memejamkan mata nya dan perlahan membalas ciuman Chan, Chan kemudian membawa tangan nya untuk mengangkat tubuh Yuna dan mendudukan Yuna dipangkuan nya, kemudian Chan menarik pinggang ramping Yuna untuk memperdalam ciuman mereka
Disisi lain Yuna, ia juga melingkarkan tangan dan memeluk leher Chan, Chan sedikit mendongak dan meraup bibir manis milik kekasihnya itu dengan rakus, seketika suara cecapan lidah memenuhi tempat itu
Yuna membawa tangan nya untuk meremat dan sedikit menarik rambut belakang Chan, Chan pun tak tinggal diam ia menggigit bibir bawah Yuna dan menyesapnya dengan kuat kemudian membawa tangan nya naik dan meremat gundukan kenyal di dada Yuna
"Ummhh .." lenguh Yuna saat merasakan tangan Chan menggoda gunungnya, mendengar itu Chan menarik senyuman tipis disela sesapan nya
Chan semakin liar melumat bibir ranum milik Yuna hingga Yuna kewalahan dan mencoba mengimbangi permainan Chan
Dan setelah merasa pasokan oksigen mulai berkurang, mereka akhirnya memutuskan untuk menyudahi tautan mereka, kemudian Chan menatap Yuna dengan intens berbada dengan Yuna yang menatap Chan dengan tatapan sayu
Chan menelisik wajah cantik Yuna, mulai dari mata nya yang besar dengan dihiasi bulu-bulu lentik di atasnya, kemudian hidung bangir Yuna yang terlihat cantik, dan terakhir bibir Yuna yang sedikit membengkak dan basah karena ulahnya beberapa detik yang lalu
"Aku mencintaimu, Yuna" ucap Chan dengan nada yang terdengar rendah, mendengar itu Yuna tentu menyunggingkan senyuman nya "Aku juga mencintaimu, Chan"
###
Hyunjin memagangi tangan Felix dengan matanya yang tertutup oleh kain, Hyunjin menuntun Felix menuju ke suatu tempat dengan hati-hati, setelah sampai Hyunjin mendudukan Felix dikursi yang ada disana, ia kemudian perlahan membuka kain yang menutupi mata Felix.
"Kejutan!" ucapnya setelah membuka penutup kain itu, ketika Felix membuka mata, ia terkejut kala menyadari ia berada disuatu tempat seperti tempat untuk makan malam, satu meja dan dua kursi lalu sedikit hiasan dan lilin kecil, sederhana namun terlindah indah
Felix masih belum mengeluarkan suaranya, ia mengalihkan pandangan nya ke belakang karena samar-samar mendengar suara seperti deburan ombak, ia melebarkan matanya kala melihat hamparan laut yang terlihat indah dimalam hari
note : anggap aja malem
Setelahnya Felix kembali membawa pandangan nya ke arah Hyunjin yang sedari tadi tersenyum sembari menatapnya "Kakak yang menyiapkan ini semua?" tanya Felix kemudian mendapat anggukan kepala dari Hyunjin
"Iya, aku yang menyiapkan semuanya sendirian, kau menyukainya?" Hyunjin berkata sembari mendudukan dirinya dikursi disebrang Felix, mendengar itu Felix tersenyum "Tentu aku sangat menyukai nya, tempatnya bagus dan udaranya juga sejuk"
Hyunjin yang mendengar itu tak menjawab dan hanya menanggapinya dengan senyuman "Ah tunggu, ada satu lagi" ucapnya kemudian meraih sebuah kotak beludru berwarna merah, setelahnya ia membuka kotak itu dan menampilkan satu cincin berlian yang sangat indah
Felix yang melihat itu kembali melebarkan matanya, Hyunjin kemudian mengambil cincin itu dan satu tangan nya yang bebas ia gunakan untuk meraih tangan Felix, setelahnya Hyunjin memasangkan cincin itu dijari manis Felix "Untukmu" ucapnya sembari mendaratkan satu kecupan singkat dipunggung tangan Felix
Felix terdiam dengan maniknya yang sedikit berkaca-kaca, Hyunjin yang melihat itu kemudian terkekeh pelan "Jangan menangis, sayang" ucap Hyunjin yang membuat Felix menoleh ke arahnya "Mengapa kakak melakukan ini?"
Hyunjin yang mendengar menarik senyuman tipis dibibirnya "Ini tidak seberapa, selama kita berpacaran aku tidak pernah mengajakmu berkencan atau hanya sekedar makan malam, jadi hari ini aku akan mengganti nya" ucapnya sembari tetap menggengam tangan Felix
"Tapi ini terlalu berlebihan" Felix berucap disertai bibirnya yang mengerucut, mendengar itu Hyunjin mengernyitkan dahinya "Apanya yang berlebihan, menurutku ini masih kurang" jawabnya dan Felix yang mendengar itu hanya menatap Hyunjin tanpa membalas perkataan nya
"Sudah, ayo makan sebelum makanan ini dingin" ucap Hyunjin akhir lalu mendapat anggukan kepala dari Felix kemudian mereka mulai memakan makanan mereka
"Kakak juga yang memasak ini?" tanya Felix ditengah memakan makanan nya, mendengar itu Hyunjin menghentikan kegiatan nya sejenak
"Sudah ku katakan, aku yang menyiapkan ini semua, jadi makanan ini tentu aku juga yang membuatnya"
"Makanan ini enak aku menyukainya, tapi aku lebih menyukai orang yang memasaknya" ucap Felix sembari menarik senyuman tipis disudut bibirnya kemudian terdengar kekehan pelan berasal dari Hyunjin
"Kau ini bisa saja" balas Hyunjin, setelahnya tidak terdengar percakapan lagi diantara mereka
Setelah acara makan malam mereka selesai, Hyunjin mengajak Felix untuk duduk dipinggir pantai sembari menikmati semilir angin sejuk malam itu, Felix duduk di depan dan Hyunjin dibelakang sembari memeluk tubuh mungil kekasihnya itu
"Lix, saat kita sudah lulus nanti, aku ingin langsung melamarmu" mendengar itu Felix sedikit mengenyitkan dahi nya "Secepat itu?" tanya nya "Tentu, aku ingin segera menjadikanmu miliku sepenuhnya" jawab Hyunjin
"Bukankah aku sudah menjadi milik kakak sepenuhnya sejak aku pulang dari menemani Yuna tempo hari?" Felix berkata disertai kekehan pelan nya, kemudian Hyunjin yang mendengar itu pun ikut terkekeh
"Bukan itu maksudku, sayang" ucap Felix sembari menggoda leher Felix dengan sedikit memberi gigitan kecil, Felix yang merasakan itu tentu langsung tertawa dan menjauhkan dirinya dari Hyunjin karena geli yang ia rasakan
"Felix, aku serius" mendengar itu Felix menghentikan tawa nya lalu beralih menghadap ke arah Hyunjin kemudian ia tampak menganggukan kepalanya "Iya kak, aku ikut denganmu" ucap Felix disertai dengan senyuman manis yang tercipta dibibirnya
Mendengar itu Hyunjin langsung menarik tangan Felix dan membawa Felix kedalam pelukannya, Felix yang mendapat pergerakan tiba-tiba itu hanya tersenyum kemudian membalas pelukan Hyunjin dengan erat, sungguh, Felix tak menyangka kehidupan nya akan berubah seperti ini
Felix yang dulu selalu di ejek dan tidak mempunyai teman sekarang ia menjalani kehidupan yang sebaliknya, Felix mempunyai segalanya, teman dan juga kekasih yang sangat menyayangi nya
Dalam hati Felix sangat bersyukur karena kesabaran nya selama ini membuahkan hasil yang memuaskan, dan yang paling membuat Felix bahagia adalah karena bisa mendapatkan hati seseorang yang sejak dulu ia sukai yang tak lain adalah Hwang Hyunjin
END
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
yeaay .. akhirnya selesai, makasi ya yang udah baca sampai akhir, sorry kalau ada kata-kata yang salah atau typo dan cerita nya prik iwhh
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry, I love You - HyunLix
Romance"Aku tidak mengerti jalan pikiranmu kak" ucap Felix sembari menarik senyum tipis disudut bibirnya "Ku peringatkan jangan pernah lakukan hal bodoh" sambungnya, mendengar itu amarah Hyunjin keluar dari dalam dirinya, entah mengapa Hyunjin sangat tidak...