Bandung 16

45 5 2
                                        

Haii, happy enjoy sengg💙

Haii, happy enjoy sengg💙

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Drisana sudah sampai dirumahnya dan langsung membersihkan dirinya.

Saat sudah selesai membersihkan dirinya Drisana pun segera pergi menemui sang ibu.

"Ibuu." Ucap Drisana sambil memeluk sang ibu yang sedang menonton sinetron di Tv.

"Tadi kemana kok pulangnya telat?." Tanyanya sambil mengelus rambut Drisana.

"Habis nemenin Angel ke tempat seseorang bu, Maaf ya San ga izin dulu."

Ira mengangguk mengiyakan.

"Sudah makan?."

"Belum bu, Nanti saja tunggu ayah San juga belum begitu lapar." Ucap Drisana.

"Ya sudah." Putus Ira.

Ibunya itu langsung kembali fokus ke sinetron tersebut.

Drisana terdian beberapa menit hingga Akhirnya ia membuka suara.

"Bu, Tadi San menemani Angel ke Makam." Ucap Drisana membuat Ira menoleh kearahnya.

"Untuk apa?."

"Ziarah, Ziarah ke tempat yang menurut Angel Spesial."

"Siapa?." Tanya sang ibu.

"Pacar Angel yang meninggal karena kecelakaan bu."

Ira terdiam lalu tak lama mengangguk.

"Padahal kota Bandung indah ya? Tapi ternyata banyak orang terluka karena kehilangan di kota ini." Ujar Drisana sambil menatap sang ibu

"Mau seindah apapun kotanya, Kehilangan akan tetap ada San. Kehilangan itu tidak memilih dimana ia akan ada, Kehilangan tidak direncanakan oleh manusia tapi direncanakan oleh tuhan." Ira menjelaskan sambil menaruh remot Tv yang ia genggam tadi.

"Tapi aku kadang suka nggak nyangka aja bu, Di kota yang seindah ini banyak sekali orang-orang yang terluka."

Ira tersenyum melihat Drisana.

"San, Kehilangan itu hal yang lumrah untuk setiap orang, Dan kehilangan itu akan terjadi di setiap manusia. Entah kehilangan seseorang, Kehilangan teman, Atau kehilangan barang."

Drisana mengangguk paham dengan penjelasan sang ibu.

"Tapi dengan adanya kehilangan membuat orang-orang semakin bersedih kan bu?."

"Betul, Tapi tidak dipungkiri juga bahwa kehilangan membuat seseorang menjadi lebih kuat dan belajar lebih ikhlas, Kan?." Tanyanya sambil menghadap kearah Drisana sambil tersenyum.

"Dari kehilangan itu banyak sekali yang bisa kita ambil San, Kita bisa belajar ikhlas dan bisa menikmati rasa sakit di setiap prosesnya."

"Menikmati rasa sakit? Kenapa harus menikmati rasa sakitnya bu?."

Bandung dan KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang