Happy Enjoy sengkuhhh😘
![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain. ***
Drisana berjalan menuju koridor sekolah dengan senyum yang menghiasi wajah cantiknya.
Bahkan ada beberapa murid yang menatapnya dengan tatapan aneh.
Drisana memasuki kelasnya.
"Kenapa tuh muka? Happy banget kayaknya?." Tanya Angel saat drisana sudah sampai di bangkunya.
"Kamu lihat deh kotak bekelnya." Suruh Drisana kepada Angel.
Angel pun segera membuka kotak bekal tersebut.
Ia terdiam sebentar saat isi didalamnya sudah habis hanya tersisa beberapa nasi saja.
"Lo yang ngabisin bekelnya?." Tanya Angel.
Drisana menggeleng sambil tersenyum.
"Jangan bilang lo suruh akbar buat ngabisin bekelnya?." Tanya Angel.
Akbar adalah salah satu anak kelas sebelah yang cukup dekat dengan mereka berdua.
"Nggak lah, Ini dihabisin kak Badiran Njel." Jawabnya membuat Angel terkejut.
"San, Gue tau lo sesuka itu sama kak Badiran, Tapi jangan halu gini dong."
"Aku nggak halu Angel." Jawabnya.
"Ohh lo lagi bercanda."
"Nggak juga Angelina."
"Lo serius?."
"Aku serius, Kalau nggak percaya tanya langsung aja sana ke orangnya langsung." Suruh Drisana.
"Anjir, Kaget dikit nggak ngaruh wir." Jawab Angel dengan wajah yang benar benar terkejut.
Drisana terkekeh pelan melihatnya.
"Kok bisa?." Tanya Angel masih dengan perasaan shock.
"Di dunia nggak ada yang nggak bisa Njel." Jawab Drisana.
"Ini nggak lo kasih pelet kan?." Tanya Angel mendapat geplakan dilengannya.
"Enak aja, Ya nggak lah." Jawab Drisana.
"Ya siapa tau gitu kan." Ucapnya.
"Ngawur kamu Njel."
Angel pun terkekeh pelan mendengarnya.
"Ehh, Nanti malem kan malem minggu nih. Lo nggak ada niatan keluar gitu?." Ucap Angel.
"Kemana? Aku belum terlalu hafal daerah bandung." Jawab Drisana.
"Gimana kalau nanti malem kita ke alun-alun bandung aja, Nanti lo gue jemput deh." Usul Angel.
"Boleh tuh, Ehh tapi nggak ngerepotin kan?."

KAMU SEDANG MEMBACA
Bandung dan Kamu
Fiksi PenggemarBandung, Kota dengan segala keindahannya. Awalnya aku tidak percaya bahwa bandung seindah itu, Namun saat kakiku berpijak disana aku baru percaya bahwa Bandung memanglah kota dengan segala keindahannya.