Pentingnya teman yang Sholihah

75 33 0
                                    

Jika kamu berteman dengan penjual parfum maka kamu akan kepercitan wanginya, dan jika kamu berteman dengan ahli besi maka kamu akan terkena percitan apinya, jika tidak kena setidaknya kamu mencium bau besi

Happy Reading 💐

Habis sholat Dzuhur badan Iqbal mulai enakan tapi bersihnya tidak mau berhenti, ia teringat kado yang diberikan dua wanita itu Iqbal pun langsung kemeja dan membuka kado itu satu persatu

"Hm apa ya isinya, uang "aduhh ini emng boleh dibuka bukak gak yaa, bismillah ya Allah maafkan hamba jika salah tapi hamba gak mintak  kok ya Allah mereka yang kasih

Dan benar ketika Iqbal membuka isinya jam tangan, "sudah ku duga hahaha " Iqbal memasukan jam itu kembali kekotaknya dan menyimpan didalam laci, ah sudahlah capek Iqbal mengambil handphone dan menghidupkan murotal Ar-Rahman, karena menurutnya surah Itu sangat sesuai dengan realita yang ia rasakan

"Nikmat Tuhan mana yang kamu dustai" banyak nikmat yang Iqbal dapatkan ibadahnya belum setara dengan nikmat yang Allah berikan oleh karena itu dia takut sekali untuk berbuat maksiat kepada Allah

Seisi rumah sudah mulai sepi, qila yang sudah berangkat sekolah, ayah yang sudah kerja emak beres-beres dihalaman rumah

"Assalamualaikum makk, gimana Mak? Mak udah bilang sama Iqbal, kalah iya kita percepat aja Mak"

"Hm Iqbal belum kepikiran untuk nikah dulu katanya"

"Eduhhhh Mak yaudahlah"

Sesampainya qila disekolah semua siswa sudah menuju kelasnya masing-masing,
Bel sekolah berbunyi Aqila berlari memasuki kelasnya

Brukkk

"Astaghfirullah maaf kak "

"Eh iya gak papa" itu bukanya cewek pindahan yang pakai cadarya, kata anak kelas gak boleh pakai cadar atau masker kok dia pakai ucap batin qila,

"Saya duluan ya kak
assalamualaikum"

"Waalaikumussalam"

"Dia cantik baik juga" ucap qila pelan

***
Jam istirahat tiba-tiba Raihan pergi kekalas qila  membuat teman kelasnya syok, dengan kedatangan Raihan yang tiba-tiba mengapiri qila, Raihan yang dikenal cowok cuek yang tidak peduli dengan perempuan tapi beda sikapnya jika bertemu qila

"Qill hmm, kamu tau ponpes yang di ajar bang Iqbal gak?"

"Hmm tau tapi lupa, tapi bg Iqbal dirumah kok"

"Hah serius, yaudah nanti pulang bareng aku aja"

"Hm iya, yaduah yuk kantin"

"Yukkk"

"Raa ikut kantin?"

"Gak qil aku bawa bekal "

"Yaudah aku kantin dulu"

Semua mata tertuju pada Aqila dan Raihan yang jalan berdekatan, Raihan yang bejalan duluan dan diikuti Aqila di belakang, sesampainya di kantin Aqila mengambil dua nasi goreng di tangannya

Kamu Mengajariku untuk Dekat dengan AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang