Jika hanya hijrah dengan mengubah pakaian itu sangat mudah, tapi mampukah kita meninggalkan yang dilarang Allah?
💐Happy Reading💐
Mentari pagi sudah mulai memancarkan sinarnya, semua santri sudah berkumpul ditempat dimana mereka akan sarapan pagi, Aqila yang mengikuti para akhwat yang semalam mereka kenal, kenikmatan yang sangat luar biasa qila rasakan dalam satu malam ini, hatinya terasa tenang sekali
"Assalamualaikum, anak-anak silahkan mengambil posisi duduk"
Tempat makan antara perempuan dan laki-laki berpisah, jadi semua santriwati tidak harus malu ketika makan karena tidak ada Ikhwan yang memperhatikan mereka
Kurang lebih pukul 7:00 Iqbal sudah mengantarkan emak dan Aqila pulang, sepanjang perjalanan Iqbal meminta doa kepada ibunya karena ia tau
"Ridho Allah terletak pada ridho orang tua""Mak, doakan Iqbal agar bisa mengabdi dengan baik, semoga yang Iqbal lakukan bernilai ibadah dimata Allah"
"Aamiin, nak kamu yang semangat ya"
" Iya mak in syaa Allah "
Berbincang bincang di pejalan tak terasa mereka pun tiba dirumah, tanpa turun Iqbal langsung memutar motornya
"E...eh.. kemana bg?"
"Astaghfirullah, Trus kamu semalaman disitu ngapain aja, gak dengerin ya kata ustadz?"
"Iqbal gak mau nunggu ayah pulang dulu baru balik lagi?" Ucap emak
"Oiya Mak ya, Iqbal belum sempat pamit ma ayah"
"Iya kamu telepon ustadz dulu, nanti habis ba'da dzuhur kamu kesitu"
"Iyaaa makk"
"Mak emang bg Iqbal kemana?"
"Abg mu mau ngabdi ponpes itu"
"Lah kok gak bilang-bilang qila sih Mak?"
"Kamu tadi malam disana kan neng gelissss"
"Trus yang ngatar qila sekolah siapa Mak?"
"In syaa Allah ayah yang antar kamu"
"Qil sini abg mau ngomong serius"
Selesainya Iqbal mengemas barang-barang Iqbal duduk di pintu luar dengan Aqila, Mak pun memaksakan makanan untuk bakal Iqbal, walaupun disana makanan sudah disediakan
"Qill, mungkin untuk beberapa tahun ini kamu udah jarang liat wajah abg yang titisan nabi Yusuf ini, jadi abg harap kamu bisa lebih dekat dengan Allah dan selalu berpedoman pada Baginda Rasulullah shalallahu alaihi wassalam, menjaga sholat, pakai kaos kaki kalau mau keluar, hasdock tangan, yang paling penting menundukkan pandangan dari yang bukan mahram kamu bisa?"
"Hmm in syaa Allah bg"
"Kamu jaga sholat lima waktu kamu"
"Iya bg iya bhwel "
Iqbal Memeluk adiknya dengan hangat, sehingga mata Aqila sudah berkaca-kaca, tidak biasa-biasa Iqbal seromantis ini kepada Aqila
" Haa kita keliling dulu yuk bg, biar gak sedih-sedih amat"
"Yukkk"
Mereka pun pamit kepada emak yang sedang memasak didapur, emak yang wajahnya sangat terlihat murung dia membayangkan betapa sepi rumah jika tidak ada Iqbal,
"Makk pergi dulu assalamualaikum"
"Iya hati-hati waalaikumussalam"mereka pun berangkat, tak beberapa lama Iqbal berputar-putar ujungnya sampai ke GOR, tak disangka Iqbal juga bertemu dengan raihan di sana
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Mengajariku untuk Dekat dengan Allah
Novela JuvenilKisah seorang wanita yang mencintai dalam diam, kurang lebih selama tiga tahun, namun kisah cinta itu semakin memudar setalah keduanya melanjutkan perjalanan menuju masa depan masing-masing, Aqila Athaya seseorang wanita yang masih bertahan dengan u...