Traktir Bakso

54 10 0
                                    

"hm qil kita makan disini aja mau gak?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"hm qil kita makan disini aja mau gak?"

"Ehem boleh"

Raihan memilih pedagang bakso kaki lima di pinggir jalan

"Mass bakso dua"

"Iyaa siap mass, pedes mas?"

"Pisah aja cabenya mass"

"Baik maas"

Raihan langsung duduk dihadapan qila yang telah mengambil kursi duluan

"Ehmm" ucap raihan sembari mengangguk-anggukkan kepalanya

"Hmm kanapa?" Balas qila mengerutkan keningnya

"Hmm, nggak"

"Ini mass baksonya"ucap pedagang sambil membawa dua mangkok bakso ditangan nya

"Iyaa mass makasih"

"Silahkan dimakan" ucap Raihan yang menyodorkan sebuah mangkok bakso milik Aqila

"Iya" jawabnya yang tak henti-henti melihat wajah raihan

Mereka langsung menyantap makanan yang sudah ada di depan mata
"Mau pake cabe?" Tawar raihan

"Hm nggak" balas qila yang menggelengkan kepalanya

"Alah lemah, masak makan cape aja gak kuat" tantang Raihan

"Ihh siapa bilang gak kuat" ucap qila yang tidak terima, qila langsung mengambil satu sendok cabe rawit merah langsung memasukkan kedalam mangkuknya

"Widihh ngeriinyaa" ucap Raihan sambil membesarkan matanya

"..."sedokan pertama membuat keringat qila yang mengalir deras

"Etss gak kuat jangan di paksa wahai nona, inii kecap"

"Apasih aku gak selemah itu yaa" jawab qila dengan wajah yang sudah memerah

"Kalau nanti kenapa-kenapa aku gak ikutan ya qil" ucap raihan yang sedikit panik

"Ehmm"

Tak terasa bakso yang mereka santap malam ini sudah lenyap dihabiskan, qila yang tak henti-henti menghapus keringat yang membasahi wajahnya

"Masih pedess ya?" Ucap Raihan yang sudah selesai membayar bakso

"Ehm gak" balas qila sembari membenarkan hijabnya

"Yaudah kita cari minuman"

"Ehh gak usah, nanti kemaleman"

"Ehm beneran?"

"Iyaaa, pulang aja yuk"

"Ehm pulang ni?"

"Iyaa udah ke maleman"

Entah apa yang terjadi pemandangan yang tidak mengenakan baru saja terjadi, dan membuat qila sedikit berharap, diserbang jalan qila melihat tokoh bunga, kebetulan seseorang lelaki itu memberikan buket besar kepada pasangannya

Kamu Mengajariku untuk Dekat dengan AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang