Sabar itu Mahal

87 29 0
                                    

Terkadang banyak orang yang belom bisa menerima kenyataan yang diberikan Allah, padahal rencana Allah lebih baik
 
~Iqbal Khalid Al-Faathir~


                💐Happy Reading💐

Selesainya sholat ashar Iqbal dan kak Irvan bersiap-siap untuk berangkat mencari kos atau musholla tempat Iqbal akan tinggal, tidak jauh dari kampus kak Irvan melihat ruko yang tertulis

"Menerima kos putra", Iqbal dan kak Irvan pun masuk untuk menanyakan sayang tidak sesuai dengan yang diharapkan, bayaran yang cukup mahal namun tidak menyiapkan apa-apa untuk kita tinggal seperti kasur, lemari pakaian, air mineral, membuat Irvan tidak setuju dan kembali mencari

Sudah dua jam lebih berkeliling tidak ada kos yang mereka temukan

"Maaf kak, kita sholat magrib Disni aja gimana?" Tanya Iqbal sedikit gugup

"Yaudah kita istirahat di sini dulu menunggu magrib"

"Baik kak, tunggu sebentar ya"

"Hm mau kemana?" Tanya Irvan penasaran

"Sebentar aja kak"

"Hati-hati"

Taklama kemudian Iqbal datang dengan membawa  dua es teh di tangannya

"Ini kak, maaf saya jadi merepotkan kakak"  ucap Iqbal sambil memberikan minum itu

"Hm gak kok, eh makasih banyak ya" ucap kak Irvan langsung mengambil minum

Sebentar lagi adzan Maghrib Iqbal dulu mengambil air wudhu selesainya wudhu Iqbal duduk mengangkat kedua tangan ketika mendengar adzan, sedangkan kak Irvan sedang mengambil wudhu

"Udah dapat pak mahasiswa yang mau tinggal di masjid?" Ucap seorang bapak  yang memakai baju Koko putih

"Belum pak, soalnya mereka udah bayar kos 1 tahun" ucap bapak sebelahnya

Irvan yang mendengarkan pembicaraan itu langsung mengeluarkan suara
"Hm maaf bapak-bapak, bapak mau cari mahasiswa yang mau tinggal dimasjid?"

"Hmm iyaa nak, in syaa Allah makanya kami para warga yang nanggung dan kalau ada rezeki kami bisa kasih uang saku kecil-kecilan"

"Allamdulilahh, bapak temen saya memang cari-" belum selesai berbicara adzan Maghrib berkumandang

Allahuakbar Allahuakbar

"Ehh maa syaa Allah, suara siapa itu?" Ucap anak yang perkiraan masih duduk di bangku SMP

" Iyaaa merdu banget aku harusss kenalan sama dia, kita akan ambil ilmunya" balas teman sebelahnya

Hm kayaknya itu suara Iqbal, semoga saja warga mau menerimaya- ucap batin Irvan, selesai berwudhu Irvan sengaja kan berjalan dengan bapak tadi untuk memberi tau sosok Iqbal

"Jadii bagaimana bapa?" Tanya Irvan penuh harap

"Inn syaa Allah, nanti langsung bawa ke masjid aja" balas bapak yang tadi

Kamu Mengajariku untuk Dekat dengan AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang