Pertemuan yang Singkat

78 29 0
                                    

Sampainya dirumah Iqbal lansung masuk kedalam rumah
"assalamualaikum"
yang terdengar samar-samar dari mulutnya, Iqbal langsung menuju kamar untuk membaringkan badanya di tempat tidur, mood Iqbal sangat   berubah ketika ia mendengar ucapan itu keluar dari gadis yang  ada di mimpinya

Kurang lebih pukul empat sore qila terbangun gara-gara kucing Iqbal yang tidur di bawah kakinya, qila langsung menendang kebawah dengan kagetnya ternyata kucing itu mencakar kaki qila

"Bela ....  Yuhuuuu kamu dimana lucukuu"

"Kayak suara bg Iqbal?"

Aqila langsung menuju pintu keluar untuk melihat suara kakaknya

"Bela siapa juga bela"

"Itu kucing yang lucu abg mana liat kamu, belum di kasih makan"

"Belaaaa...."

"Meong....

"Nah itu dia, aduh bela ku sayang dari tadi aku panggil"

"Meongg"

"Iya sayang gapapa Yuk makan"

"Eh udah gak waras abg aku nih"

Iqbal langsung pergi ke kamar tidak peduli apa kata qila, Iqbal langsung  memberikan makan kepada kucingnya, Iqbal pun berbicara sendiri dengan kucing, terlihat sekali Iqbal sangat sayang pada kucing itu padahalan baru pertama punya hewan  peliharaan

Kurang lebih pukul 3:41 Iqbal siap-siap untuk sholat di mesjid, selesainya sholat ashar Iqbal kepasar untuk membeli makanan di supermarket dan iqbal menikmati suasana sore hari, sesampainya di rumah Iqbal berdiri diteras luar Karena ponselnya a berbunyi

"Assalamualaikum, bal kata Maryam tadi kamu langsung pulang ya, Kenapa?"

"Waa'laikumssalam ustadz, hmm anu itu tadi Iqbal buru-buru ustadz "

"Owalah  ini uang kamu blom ustadz kasih loh"

"Eheh gak papa ustdaz"

"In syaa Allah ada waktu luang ustadz kesana"

"Hmm tidak usah bawa uang ustadz"

"Trus bawa apa? bawa anak gadisnya"

"Ehehe boleh ustadz, tapi gak usah nanti calon suaminya marah"

"Siapa, kok ustadz gak tau"

"Hm Iqbal juga gak tau tadz, cuma beliau ngomong seperti itu"

"Yasudah ustadz bicara sama Maryam dulu soalnya Maryam lagi siap-siap, assalamualaikum"

"Wa-waalaikumsalam ustadz "

Ustadz hendri langsung menutup telpon, Iqbal sedikit cemas tapi Iqbal hanya berfikir positif
Tak beberapa lama adzan magrib berkumandang Iqbal ternyata sudah pergi dengan ayahnya untuk sholat magrib dan sholat isya pun dimasjid, sampai selesainya ba'da isya Iqbal mengajak ayahnya makan diluar karena jarang sekali kesempatan Iqbal untuk berdua dengan ayah nya, entah Iqbal yang tidak ada waktu atau ayahnya yang sering tidak dirumah Karena sibuk kerja

Iqbal mengajak ayahnya makan di kedai nasi goreng  yang terkenal enak dipinggir jalan dan Iqbal tidak lupa membungkus untuk Mak dan adiknya

Sedang asyik-asyiknya menikmati makanan tiba-tiba, suara yang sedikit tenang keluar dari sang ayah

"Umur kamu berapa bal?"

"Hm dua tiga yah, hm kenapa ya"

"Bal ayah udah mulai tua, kapan ayah bisa melihat menantu ayah"

"Ehh ayah kok jadi kesini ceritanya, nanti lah dijalan kita cerita, yuk habisini ini dulu"

Iqbal berusaha sekuat mungkin untuk mencari topik lain, untuk di bicarakan

Kamu Mengajariku untuk Dekat dengan AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang