Jangan menyerah atas impian mu

128 43 8
                                    

"Assalamualaikum mak..."

"Waa'laikumssalam,bentar bal"

"Udah pulang, gimana nak lancar acaranya?"

"Mak duduk dulu"

Iqbal langsung bersimpuh di hadapan wanita itu

"Allamdulilahh,mak........ ini emang gak seberapa sih mak tapi iqbal bangga kasih uang jerih payah iqbal sama mak,iqbal mintak maaf ya Mak kalau iqbal belum bisa beliin mak rumah,kasih uang tiap bulan,iqbal mintak maaf banget mak,belom bisa banggain mak,doain iqbal terus ya mak biar bisa bahagiain Mak"

"Kamu jangan ngomong seperti itu,kamu udah lebih dari apa yang Mak mau,kamu bisa ceramah, kutbah, menyelenggarakan jenazah,Mak bahagia banget bal kamu jadi anak berbakti aja Mak bangga banget bal,Mak cuman mintak satu bolehkan nak?"

"Sepuluh pun boleh makkk"

"Mak tau kalau jodoh tu udah ada Allah yang ngatur, tapi tidak ada salahnya kan kalau kamu juga cari calon istri kamu,mak cuma takut nanti gak bisa pegang cucu mak, rawat cucu mak,main bareng cucu mak,iqbal Mak harap kamu bisa dapetin jodoh secepatnya"

"Hm aamiin Mak"

Suasana yang Iqbal harapkan bahagia karena dia bisa memberikan hasil jerih payahnya kepada maknya ternyata tidak sesuai dengan yang iqbal harapkan,air mata yang sama-sama pecah oleh empat mata itu,mak langsung masuk ke kamar,iqbal pun masuk menuju kamarnya bahkan disaat sudah membaringkan tubuhnya iqbal masih memikirkan ucapan tadi

"Mau cari jodoh dimana?"
"Kerja gak ada"
"Rumah belom ada"
"Emang ada orang yang mau sama saya"

"Mana ada orang yang mau sama kamu bang,mandi aja satu hari sekali,buang angin tiap menit,sangat menjijikan"

Sambungan aqila yang mendengarkan omongan kakaknya dari luar kamar

"Awasss kamu ya qill,!!"

Ketika iqbal langsung berdiri dan membuka pintu kamarnya,Aqila pun tergopoh-gopoh berlari ke kamar dan mengunci pintu,hari sudah pukul 9:12 WIB, Iqbal sudah mulai menutup matanya yang sangat kelelahan sehingga dia tertidur

"Assalamualaikum"

"Waa'laikumssalam hm siapa pak?"

"Saya ustadz hendri buk,ibuk ibunya Iqbal?"

"Silahkan masuk dulu pak ustadz silahkan duduk?"

"Aqilaaaa bikinin teh dua ya nak"

Aqila pun keluar dari kamar dan langsung menuju dapur untuk membuatkan teh, dipertengahan jalan langkahnya terhenti ketika melihat abg nya sudah tertidur puas, kelihatan sekali bahwa dia lelah sekali

Misiii.....

"Nih pak mbak silahkan diminum tehnya"

"Makasih nak, dik"

"Iyah sama-sama kak pak"

"Jadi tujuannya kesini ngapain pak?,mau ketemuan Iqbal"

"Hmm tidak Buu...,e-ehh tapi bisa jadi
Seperti ini buk,saya sudah lama mengenal iqbal jadi saya ingin beliau menjadi pendamping hidup anak saya Maryam, apakah ibuk setuju?"

Maryam hanya menundukkan kepalanya
Sepertinya kakak ini cantik, terlihat sekali dari bola matanya coklat yang bersinar, hidung yang mancung

"Kalau soal itu saya ndak bisa jawab pak,saya setuju aja,tapi semua keputusan ada di tangan Iqbal,"

Kamu Mengajariku untuk Dekat dengan AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang