BAB 15 • Jeritan

1.7K 122 10
                                    

"LIREVA...!!"

"ARKA...!!"

Jeritan itu terdengar begitu mencekik didalam tenggorokan Raja. Dia benar-benar hancur saat mengetahui kedua anggota keluarganya telah hilang.

"ARKA! LO DIMANA BANGSAT...!!"

"Jangan tinggalin gue... Jangan tinggalin gue...!!!"

"KALIAN DIMANA!!!"

Semua anggota Drysmond menatap Raja prihatin. Mereka semua hanya bisa terdiam saat melihat leadernya berantakan seperti itu.

Zeiro mendekat untuk menenangkannya, akan tetapi Raja justru malah memberontak.

"Lo nggak boleh lemah kayak gini dong Jan! Ayok kita cari mereka." Tegas Sagara berusaha menyadarkannya.

Akhirnya, Brayens dan Jovan ikut mendekat. Akan tetapi, langkah Jovan tiba tiba terhenti ketika menginjak sesuatu.
Dia mengangkat kakinya untuk memastikan benda apa itu?

"Suntikan...?"

"Lo kenapa Van?" Tanya Sagara yang tidak sengaja memperhatikan Jovan yang termenung.

"Gue nemu suntikan Gar"

Spontan, netra Raja kembali menyorot tajam saat merebut benda itu.

"T23..?"

Beberapa bulan yang lalu, Lirev sempat diculik oleh beberapa orang misterius yang memakai topeng mengerikan.

Dan disana, Raja sempat menemukan sebuah racun yang seharusnya diberikan kepada Lirev. Akan tetapi, terdapat simbol T21 di bagian luar botol racunnya.

Dan sekarang, dia melihat simbol T23 di suntikan itu. Apa maksudnya?

'Jika simbol T21 digunakan untuk meracuni Reva, maka simbol T23 kali ini juga digunakan untuk mencelakai dia lagi bukan?'

Raja terus berasumsi dengan dirinya sendiri. Sebelum lamunannya kembali buyar saat mendapatkan dering di ponselnya.

'Kai...'

"Gue angkat telpon dari papa dulu" Pamit Raja kepada yang lain, sebelum akhirnya sedikit menjauh dari sana.

Dibalik itu semua, lagi dan lagi ada satu pasang mata yang terlihat kesal.
'Gue rasa Kaisar berhasil nemuin mereka lagi. Huh menyebalkan sekali tikus tikus itu.'

Sementara di sisi lain, beberapa anggota Bloriz tengah bersiap siap untuk pergi ke sebuah bukit.

"Reva dan salah satu anggota lo dibawa sama orang-orang waktu itu. Sekarang mereka ada di puncak ***** cepat pergi kesana. Gue bakal mantau lewat jalan lain. Dan satu lagi, hati hati. Gue rasa mereka udah nyiapin jebakan di sekitar sana buat kalian."

Tuttt

Tanpa minat menunggu jawaban dari Raja terlebih dahulu, laki-laki itu malah langsung menutup panggilan nya sepihak.

"Gue harus cepet."

-

"Shhh s-silau..."

"Arghh leher gue sakitt."

"D-dimana ini..."

Prok

Prok

Prok

"Sudah bangun nona?" Tanya seseorang yang wajahnya tertutup oleh topeng mengerikan.

19 JANUARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang