Seusai berkendara dengan menempuh rintik hujan dimalam hari, akhirnya Zeiro berhasil sampai ke tempat dimana Arzey meminta nya untuk datang.
Dan alangkah terkejutnya ia saat mendapati adiknya yang terbaring lemas di brankar rumah sakit. Dengan luka bakar dan memar disekujur tubuhnya.
Ia berjalan lunglai menghampiri tubuh tak berdaya itu, menatap lekat setiap inci wajah adiknya yang bengkak, dipenuhi oleh benjolan berwarna biru yang terbilang nyaris pecah.
Bugh
"KEMANA AJA LO, HAH!?" Teriak Arzey tanpa aba aba menghajar wajah Zeiro.
Dengan kemarahan yang meluap luap, Arzey mencengkram kerah baju laki laki itu. Kemudian mendorongnya hingga terpental cukup jauh.
"Gua gaakan ngebiarin Rea tinggal sama keluarga lo lagi. Kaparat!"
Zeiro ikut terbawa emosi saat Arzey memanggilnya seperti itu. "MAKSUD LO APA ANJING."
Dengan tatapan tajam yang tak luput dari pandangan kedua netra itu, Arzey mulai mendekati Zeiro, kemudian berjalan memutarinya perlahan lahan.
"Lo pikir lo itu siapa?"
"Seorang abang? Sialnya itu memang benar."
"Tapi, lo itu cuma abang buat satu satunya adik yang lo punya, yaitu Alsa."
"Bukan Rea."
"Karna dari awal, Rea itu memang milik gue dan orangtua gue. Camkan itu, Zeiro Dianos Angkasa."
Flashback on
"Mas... Kita tidak memiliki uang untuk menebus biaya persalinan dirumah sakit ini..."
"Bagaimana bisa kita keluar dari sini mas? Kita ini bukan orang berada seperti dulu lagi..."
"Untuk memberi makan Arzey saja kadang kita kesusahan mas... B-bagaimana dengan nasib bayi kita ini..."
Pria dengan kaos yang sudah sangat lusuh itu ikut melirih, seraya terisak histeris kala membayangkan bagaimana nasib istri dan anak anaknya itu kedepannya.
Andai saja perusahaan nya tidak mengalami kerugian besar pada hari itu, mungkin nasib keluarganya tidak akan seburuk ini.
"Mas? Apa kamu mendenger suara tangisan itu?"
Pria itu menoleh, kemudian tersadar bahwa isakan tangis itu jauh lebih keras dari tangisannya.
Akhirnya, Pria itu beranjak keluar untuk memeriksa asal dari suara tersebut. Dan alangkah terkejutnya ia saat mendapati seorang pengusaha seusianya yang tengah bersungkur sujud dengan putus asa.Ia menghampiri pria itu, kemudian bertanya apa yang membuatnya menangis kala itu.
Tapi tanpa diduga, pengusaha itu justru memeluknya, kemudian menumpahkan semua air matanya dibahu pria itu."Saya dan keluarga saya mengalami kecelakaan... Nyawa istri dan anak pertama saya sedang kritis saat ini... Akan tetapi, bayi didalam kandungan istri saya tidak bisa terselamatkan..."
"WaAllahi.... Sakit ini benar benar luar biasa."
"Apa yang harus saya katakan kepada istri saya nanti? bahwa anak yang amat dinantikannya justru malah berpulang sebelum sempat memeluk ibu nya..."
Bukan hanya pengusaha itu yang menangis, akan tetapi, pria dihadapannya juga ikut terisak. Sama sama merasakan sakit yang luar biasa buruknya.
"Istri saya juga baru saja melahirkan anak perempuan pak... Akan tetapi saya tidak tau harus membayar biaya persalinan disini dengan cara apa... Saya sudah tidak memiliki harta apapun..."
![](https://img.wattpad.com/cover/359223380-288-k986780.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
19 JANUARI
Teen Fiction"19 Januari, merupakan awal terjadi-nya tragedi." 𝖫𝖾𝗍'𝗌 𝗌𝗎𝗉𝗉𝗈𝗋𝗍 ✍ #𝗂𝗇𝗌𝗍𝖺𝗀𝗋𝖺𝗆 : @𝗈𝖿𝖼.𝖺𝗄𝖺𝗋𝖺𝖼𝗁𝖺𝗇𝖽𝗋𝖺 #𝗍𝗂𝗄𝗍𝗈𝗄 : @𝗈𝖿𝖼.𝖺𝗄𝖺𝗋𝖺𝖼𝗁𝖺𝗇𝖽𝗋𝖺 𝖳𝗁𝖺𝗇𝗄 𝗒𝗈𝗎✧