07

73 8 0
                                    

Waktu Chandra bilang ke Brian kalo dia suka sama 'crush-nya' dari beberapa tahun yang lalu, itu bener adanya, Chandra gak bohong.

Biasanya Chandra gak ikut kalo lagi ada acara keluarga besar, karna memang Chandra gak suka sama acara-acara seperti itu.

Kalau ada acara keluarga gini, mama Chandra akan ditemani sama Yura, kakaknya Chandra. Jae Hoon, papanya Chandra pun kerap ikut semisal gak berhalangan hadir. 

Tapi suatu ketika, Yura lagi sibuk sama proyeknya dikampus jadi gak bisa  nganter sedangkan papanya juga lagi ada urusan di kantor. Jadilah Chandra yang mau gak mau ikut sang mama. Itu adalah saat Chandra masih duduk di bangku SMA.

Kali pertama Chandra masuk pekarangan rumah kakek buyutnya, dia ngeliat ada anak kecil yang lagi jongkok di bawah pohon mangga.

Gak tau lagi ngapain, yang jelas tangan anak itu kayanya lagi sibuk mainin tanah di depannya. Chandra gak ngambil pusing, jadi Chandra mengabaikan dan langsung masuk ke dalam rumah mengikuti Mei.

Chandra yang baru pertama kali ikutpun cukup ngebuat tante-tante disana heboh. Karna bisa dibilang, dirinya di 17 tahun sungguh memukau. Pubertas sedang membawanya pada hormon pria yang sebenarnya.

Tubuh yang tegap, otot pada lengan yang tidak begitu kentara, garis rahang yang tegas, bahu yang lebar, suara yang mulai berat, serta tinggi yang di atas rata-rata.

Bisa dibilang, Chandra adalah definisi cowok puber yang diidam-idamkan.

Setelah Mei dan Chandra menyapa orang-orang di dalam sana, mereka duduk di sofa, berkumpul sama yang lainnya.

"Loh Mei udah dateng?"

Rita baru aja dari lantai atas, nyari seseorang tapi gak nemuin yang dimaksud. Lalu wanita itu datang ngedeketin Mei.

Melihat mamanya berdiri, Chandra nyimak. Jelas dia tau tante ini siapa, karena Mei dan Rita masih sering berhubungan. Chandra suka liat Mei video call-an sama Rita.

Kedua wanita itu saling memberi salam, berpelukan singkat lalu cipika cipiki.

"Chandra ya?" Rita bertanya begitu sadar dengan keberadaan anak laki-laki Mei, "Tumben gak sama Yura?" Wanita itu mengalihkan perhatiannya kembali ke Mei.

"Yura lagi sibuk sama tugasnya, Ji Hyeon sama Brian mana?"

"Ya Tuhan!"

Sejenak Rita lupa kalo dia lagi nyari Brian. Di dapur gak ada, di ruang TV, ruang tamu, sampe ke lantai dua dan tiga Rita udah cari, Brian gak ada. Padahal tadi Brian ijinnya mau minta apel ke mba di dapur.

"Aku mau cari Brian dulu ya."

Lalu Rita jalan menuju pintu, membuka kenopnya dan melangkah keluar.

Tanpa sadar pandangan Chandra mengekor, mendapati Rita lewat jendela yang tirainya dibuka. Dilihat, wanita itu menghampiri anak kecil yang tadi ada dibawah pohon mangga.

Bisa Chandra pastikan kalo si anak kecil adalah anaknya Rita, karena waktu Mei dan Rita vcall-an, Chandra kerap menangkap suara anak-anak yang menyapa.

Hanya selang beberapa menit, Rita dan Brian kembali masuk ke dalam rumah. Wanita itu membawa Brian ke westafel, mengajak anaknya untuk cuci tangan.

"Mami, kalo tadi cacingnya adek pindahin ke tanah kering gitu kira-kira masih bisa hidup gak ya?"

Anak itu bertanya, lalu membuka kran air dan mulai membasahi kedua tangannya.

"Kalau cacing memang hidupnya dimana?" Bukannya menjawab, Rita malah balik nanya.

B & C ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang