Seharusnya Brian tau kalau cepet atau lambat mereka pasti akan bertemu juga. Apalagi, kekasih hati Luhan adalah sahabat Chandra.
Jadi wajar kalau mereka bertemu di acara pernikahan Luhan dan Orion.
Tapi tetap aja.. Ada keterkejutan tersendiri waktu Brian lihat Chandra setelah sekian tahun lamanya.
Ditambah, pria itu kayaknya enggan dan segera pergi begitu dia lihat Brian.
Hahh— emangnya apa yang harus Brian harapin? Udah pasti Chandra benci sama dia.
Memang orang bodoh mana yang masih bisa bersikap baik setelah ditinggalin secara sepihak?
Sakit hati itu pasti ada.
Chandra gak menamparnya aja itu udah bagus. Jadi, gausah ngarepin apapun, gausah berharap akan ada sapaan ramah kayak reuni SMA.
Lagipula, ini semua akan berlalu. Minggu depan Brian bakal balik ke Korea. Kehidupan normalnya juga akan kembali.
Saat ini Brian lagi pakai kaos dan celana panjang, turun dari taksi online tepat di depan rumah Luhan.
Tujuan Brian bukan untuk nemuin Luhan, karna Luhan sendiri udah pergi honeymoon dengan Orion. Brian mau ketemu dengan mamanya Luhan.
Mereka cukup dekat, bertahun-tahun gak ketemu tentunya Brian juga membawa oleh-oleh untuk mama Luhan.
Bel rumah tersebut Brian nyalakan, setelah mengkonfirmasi identitasnya, gerbang rumah Luhan terbuka.
Brian dipersilakan masuk, dia mengamati, interior rumah ini sudah cukup berubah, tapi untuk layoutnya tidak.
Brian terus jalan, menuju ruang keluarga yang dia masih hapal di mana letaknya.
Sampai pada saat Brian mau masuk ke sana, langkahnya berhenti karna nangkep sosok yang keliatan familiar.
Chandra yang lagi duduk di sofa sadar dengan kehadiran Brian, raut sedikit terkejutnya terlihat karna diapun gak nyangka akan ketemu Brian di sana.
Detik demi detik berlalu, mereka masih saling bersitatap tanpa ada satupun yang mulai bersua. Masih sama-sama sibuk dengan pikirannya masing-masing.
"Loh? Ada Brian dateng?"
Mama Luhan adalah orang pertama yang memecah keheningan. Dia baru datang dari arah dalam, membawa sebuah map berwarna coklat pada tangannya.
Brian yang terpanggil pun berjalan mendekat, mengampiri mamanya Luhan dan memeluk wanita itu.
"Iya, ma. Ini ada titipan dari mami. Maaf ya, ma.. kemarin di weddingnya Luhan, Brian belom bisa nyapa mama."
"Gapapa, namanya juga lagi ada kerjaan, mama maklum kok. Gimana kabar kamu nak? Bisnisnya lancar? Eh sini duduk dulu."
Dengan kikuk Brian nurut, nempatin dirinya di sebelah Chandra yang masih diam gak bersuara.
"Baik, ma. Brian baik. Bisnis juga masih oke, masih Brian coba kembangin lagi."
Mamanya Luhan tersenyum simpul, lalu pandangannya beralih natap Chandra.
"Oh iya, Chandra.. ini berkasnya bukan? Coba kamu lihat dulu."
Memberi map tersebut kepada Chandra, kemudian Chandra membukanya dan ngecek isinya.
"Iya, tante. Bener ini berkasnya."
"Syukurlah kalo gitu. Maaf ya Chandra? Kamu jadi repot harus ambil ke sini. Luhan kayaknya terlalu semangat sampe lupa ngasih dokumen penting gitu ke kamu sebelum cuti."
"Gapapa kok tante, gak ngerepotin. Kalo gitu saya pamit dulu ya."
"Loh udah mau pulang? Mau makan dulu gak? Tante baru selesai masak loh."

KAMU SEDANG MEMBACA
B & C ✔
Fiksi PenggemarBrian itu sudah terbiasa tinggal di Indonesia. Jadi saat mami daddy ngajakin dia balik ke Korea, jelas aja Brian nolak. Mami Daddy pun ijinin tapi dengan satu syarat. Brian harus numpang tinggal di apartemen sepupu jauhnya, Chandra. Biar ada yang ja...