HAPPY READING
Kiara duduk di tepi ranjang dengan gaun resepsi yang masih lengkap. Tubuhnya terasa lengket dan lelah sekali. Setelah pemberkatan lalu pesta resepsi sepanjang hari, berdiri menyalami ratusan tamu dan memasang wajah manis dengan senyum lebar. Astaga, Sungguh mengapa menikah itu semelelahkan itu. Kiara tak akan mau menikah lagi. Cukup ini adalah pernikahan pertama dan terakhirnya. Sebenarnya kebanyakan tamunya tadi adalah tamu Dimas dan Fany. Sedangkan, tamu undangan Keno dan Kiara hanyalah segelintir orang bahkan tak lebih dari dua puluh orang.
Kiara merenggangkan tubuhnya yang serasa remuk, ia ingin segera melepas dan membersihkan semua yang menempel pada tubuhnya. Ia sudah berangan akan berendam air hangat. Pintu kamar tebuka, Kiara menoleh kearah pintu ketika matanya saling beratatapan dengan Keno tiba-tiba tubuhnya jadi membeku. Keno menutup pintunya pelan berjan canggung ke arah Kiara. Ia lupa bahwa di kamar ini bukan hanya akan ada dirinya sendiri.
Kiara berdeham menetralisir suasana yang berubah canggung setelah Keno masuk kedalam kamar. Tentu saja ia tahu bahwa mereka akan berbagi kamar, mereka sudah sah. Hanya saja Kiara merasa canggung dengan perubahan status keduanya.
Bukan hanya Kiara, Keno juga merasakan hal yang sama. Sejak mereka resmi jadi suami istri, entah mengapa ia terus berdebar. Sungguh aneh rasanya, baru beberapa waktu yang lalu keduanya hanyalah sekedar housemate yang jarang bertemu, tapi kini keduanya telah berdiri dengan status resmi di mata negara dan agama.
"Mau mandi duluan?,". Tanyanya Keno berupaya memecah keheningan.
"Eh ah eh lo- eh kamu aja dulu,". Sahutan gugup dari Kiara membuat Keno tersenyum tipis, tak kuat menahan rasa gemasnya. Melihat sang housmate yang telah menjadi istrinya itu berwajah merah dengan tingakah salah tingkahnya itu terlihat sangat meggemaskan dimatanya.
Mendadak ide jahil muncul dikepalanya. "Atau mandi bareng aja?,". celetukan yang dilontarkan oleh Keno membuat Kiara terkejut dengan panik ia memalingkan matanya untuk tidak menatap suaminya yang menatapnya dengan tenang.
"Hah? Ma-mandi? Bareng?,". Keno berusaha menjaga rautnya dengan mengulum bibirnya menahan diri untuk tidak tertawa gemas dan berlari mencubit pipi merona itu. Pria itu mendekat kearah Kiara yang berdiri dengan gerakan salah tingkah. "Iya, gimana?".
"Harus mandi bareng?" Cicitnya lirih. Keno menatap Kiara gemas, ia masih menahan senyumnya.
"Ehm itu ah itu lo -eh kamu kamu aja duluan yang mandi,". Kiara masih gugup berkali kali ia salah membahasakan Keno. Sesuai kesepakatan panggilan Lu-gue yang berubah menjadi aku-kamu saking paniknya karena Keno semakin mendekat kearahnya. Tanpa sadar gadis itu menahan nafasnya.
"Kia nafas dulu,". Bisik Keno tepat disamping telinga Kiara.
"Mikir jorok ya?,". Ujarnya lagi. Melihat senyum jahil terpatri pada wajah Keno mulai detik itu Kiara kembali tersadar, Keno itu tukang usil. Ia menatap pria yang telah resmi menjadi suaminya sejak siang tadi itu dengan galak.
KAMU SEDANG MEMBACA
BABYSITTING [JENRINA]
RomanceKeno dan Karin dua orang Asing yang harus terlibat pada hal rumit yang mengahruskan keduanya bekerjasama.