Bab 12

145 33 4
                                    

Vote biar nambah pahala 😌☝️

Vote biar nambah pahala 😌☝️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Itu..." Taufan terdiam.

Tap, tap.. terdengar suara langkah kaki mendekati kamar yang mereka tempati saat ini.

Taufan yang panik langsung menarik lengan baju Blaze untuk masuk kebawah tempat tidur bersama dengannya.

"Hei-" 

"Shhh! Diam lah!" Ujar Taufan menutup mulut Blaze.

Kreekk..

Pintu terbuka perlahan, terlihat sosok yang sedang memakai pakaian serba hitam dan topeng di wajahnya. Taufan langsung keringat dingin.

Sosok yang membuka pintu melangkah perlahan di kamar itu. Perlahan dia melewati sudut demi sudut ruangan itu seperti sedang mencari sesuatu.

Blaze tak sengaja diinjak jari tangan nya oleh orang itu. Blaze hampir berteriak namun dicegah oleh Taufan yang langsung menutup mulut Blaze supaya tak bersuara.

Beberapa menit kemudian orang itu kembali berjalan dan Blaze langsung memegang tangan nya yang tadi diinjak. "Sakit... huhh," ucap pelan Blaze.

"Bertahanlah." Taufan menenangkan Blaze.

Brakk! Suara benda terjatuh.

"Sial! Kemana dia!?" Keluh orang itu langsung kembali keluar dari kamar itu dan langsung berjalan dengan cepat keluar dari rumah itu.

Sementara Taufan dan Blaze keluar dari persembunyian mereka dan Taufan mengintip ke jendela dengan korden yang Masi menutupi mukanya.

"Di-dia.. siapa.. fan?" Blaze Gelagapan bertanya kepada Taufan.

"Pemilik rumah ini... atau lebih tepatnya orang yang merebut rumah ini."

"Ja-jangan!?"

"Ya, dia B."

"Seram.."

"Ayo kita keluar dulu dari rumah ini!" Ucap Taufan.

"Ah iya benar juga!"

Mereka pun segera turun dari lantai atas dan telah sampai di lantai bawah dan sekarang mereka sedang berada di pintu masuk dan keluar.

Taufan mencoba untuk membuka pintu. Namun nihil usahanya tidak membuahkan hasil karena pintu itu terkunci rapat.

Brukk!! Taufan mencoba mendobrak pintu.

"Ugh! Pintu ini susah sekali terbuka,"

Blaze hanya diam melihat Taufan. Taufan berkata. "Woi bantuin napa!"

"Oke-oke, " Blaze mengeluarkan kunci dari sakunya dan langsung memasukkan kunci ke lubang kunci.

Taufan sedari tadi melihatnya hanya terdiam sejenak kemudian langsung menjewer telinga Blaze. "Kenapa nggak bilang dari tadi kalau lu punya kunci rumah ini huh..."

Elemental Adventure Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang