Bab 13

147 30 9
                                    

Malam yang sunyi di hutan dan hanya terdengar suara murni dari alam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam yang sunyi di hutan dan hanya terdengar suara murni dari alam.
Dua pemuda yang satunya menggendong temannya yang tergigit ular, tau lah mereka berdua itu siapa.

Sembari menggendong Ice, Blaze mengajak ngobrol sahabat nya itu. "Ice.."

"Hm?" Jawab Ice

"Eumm, boleh nggak aku panggil kau Icy?" Ucap Blaze dengan pelan.

Ice hanya terdiam. "A-ah kalau kamu nggak mau nggak papa kok," Kata Blaze

"Why not? Kau boleh memanggilku apapun yang kamu suka," ujar Ice yang membuat Blaze terkejut dan begitupula senang.

"Gua juga punya nama panggilan buat lu." Ucap Ice sambil memainkan topi Blaze. Blaze hanya memiringkan kepalanya. "Apa? Kau juga membuat kan nama panggilan juga?"

"Tentu." Jawab singkat Ice.

"Siapa? Plis jangan aneh-aneh,"

"Don't worry, Lazy"

"He-hei! nama itu terlalu nora-" belum sempat Blaze menyelesaikan kata-katanya dibelakang punggungnya ada seseorang yang sudah dipenuhi oleh aura dingin mencekam yang membuat bulu kuduk Blaze berdiri. "Ah- ka-kalau dipikir-pikir nama itu bagus jugaa!!" Ucap Blaze blak-blakan.

Ice menjitak Kepala Blaze. "Dasar."

"Sakit cok bab•!." Ucap Blaze seraya mengelus kepalanya.

"Heh, mulut!" Kembali menjitak Kepala Blaze. Blaze hanya meringis kesakitan dan hanya mengeluarkan kata-kata mutiara namun itu di hatinya. 'bab•! B•ngs•t! T•l•l! Ngen-' batin Blaze tapi berhenti ketika tubuhnya ikut terhenti karena Ice tiba-tiba loncat turun.

"Ada apa? Kok turun?"

"Ngga.. emang lu nggak keberatan?"

"Dikit..." gumam Blaze namun karena jarak mereka berdekatan otomatis pemuda disampingnya ikut mendengar.

"Yaudah kita lanjut jalan kaki aja.." ucap Ice seraya berjalan dan Blaze disampingnya sambil berjaga-jaga seandainya Ice tiba-tiba jatuh, loh ini kok nggak sampai-sampai ya? Perasaan mereka nggak jauh-jauh amat dari perkemahan.

Nah! Sebenarnya Ice yang merencanakan ini saat dia digotong- maksud nya di gendong Blaze agar bisa lebih banyak waktu mengobrol dengan Blaze. Caranya? Ice saat di gendongan Blaze, sebenarnya dia menjadi petunjuk jalan.

Blaze sebenarnya tahu akan hal itu karena dia juga ingin mengobrol dengan Ice juga.

Mereka pun berhenti di bawah pohon. Mereka sebenarnya ada di belakang tempat camp tapi mereka memilih untuk nyantai di bawah pohon. Kayaknya emang dah kebal nyamuk ni duo sejoli.

"Icy.." ucap Blaze yang membuat si empu menoleh.

"Kenapa?"

"Ufan... dia.. sangat aneh." Ucap Blaze pelan namun bisa didengar oleh Ice.

Elemental Adventure Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang