Bab 16

114 15 4
                                    

#1

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#1. Mission to explore abandoned houses 
.
.
.
.
.

Krikk.. kriikk..

Suara jangkrik pada malam hari ini selalu terdengar saat berjalan. Para Detektif dadakan- eh maksudnya para Elemental dan teman-teman nya sedang berjalan menuju rumah terbengkalai.

Kenapa mereka nggak pakai kendaraan saja? Kenapa harus jalan kaki? Ada dua alasan syangatt penting kenapa mereka nggak pakai kendaraan.

Pertama rumah terbengkalai itu sebenarnya agak dekat. Saya cuman bilang agak dekat bukan berati dekat sekali kalau jalan kaki bisa menempuh perjalanan waktu 30 menit. Dibilang jauh enggak, dibilang dekat juga enggak :V

Dan alasan terakhir ini sangat penting sekalihhh, kenapa mereka nggak pakai kendaraan, karena bensin nya habis 🗿
Bukannya nggak mau beli tapi bensin mahal dan nggak ada yang mau nyumbang uang.

Oke lanjut ke cerita nya. Setelah 30 menit berjalan mereka sampai di depan rumah terbengkalai tersebut. Rumah terbengkalai itu seperti introvert yang menyendiri alias enggak ada tetangga satu pun karena ini rumah yang paling jauh dari perumahan lainnya.

Di halaman rumah itu banyak tanaman yang terawat dan banyak rumput liar dimana-mana samai di dinding rumah sudah ada tanaman merambat dan juga ada banyak lumut di sekitar rumah.

Pemandangan rumah tersebut membuat Blaze, Taufan, Thorn, dan Gopal merinding. Tapi disisi lain Gentar dan Solar berlagak sok koooll padahal takut tapi berusaha menutupi nya, sementara yang lain sih biasa aja.

Mereka membagi tugas dari Yaya, Ying, Gempa, Fang, dan Sopan menyelidiki di luar sementara yang lainnya masuk ke dalam rumah untuk menyelidiki di dalam rumah.

"Tunggu! Ngapa gua harus sama mereka sih?" Keluh Halilintar yang harus masuk dengan bocil-bocil beban dunia. "Ayolah Hali, biar ada yang jaga mereka." Ucap Gempa dengan tersenyum.

Halilintar menganggukkan kepalanya. "Hugghh, baiklah!" Halilintar menatap bocil-bocil beban dengan tatapan tajam seperti berkata. 'Jangan jadi beban kalian.'

Mereka yang lu merasa ditatap pun dengan cepat menganggukkan kepala dan bergidik ngeri melihat Halilintar yang mengeluarkan aura hitam mengerikan.

Stelah itu mereka masuk perlahan kedalam rumah.

Di dalam rumah mereka mulai memeriksa dari ruang tamu. Merasa tak menemukan apa-apa mereka beranjak ke ruang atas.

Sesampainya di ruangan ata mereka mulai mengecek dari satu kamar ke kamar yang lain.

Taufan yang bosan dengan pencairan ini mengajak Blaze untuk berjalan-jalan di dalam rumah ini.

Elemental Adventure Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang