Bab 14

138 16 2
                                    

Jangan lupa vote🐥💞

Matahari sudah mulai terlihat dan kicauan burung sudah terdengar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matahari sudah mulai terlihat dan kicauan burung sudah terdengar. Semua orang mulai berkemas karena mereka sudah mau pulang.

Taufan sebenarnya ingin membantu berkemas namun dilarang oleh Gempa yang alhasil Taufan cuman duduk nontonin orang berkemas.

Karena bosan Taufan meraba sakunya dan mengambil ponsel nya. Dia membuka Twitter.

Taufan yang melihat postingan itu hanya terkekeh dan penasaran apa yang dilakukan Gentar sampai si Sopan marah begitu? Tapi Taufan memaklumi Sopan ya karena si Gentar memang ngeselin parah apalagi dia jamet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Taufan yang melihat postingan itu hanya terkekeh dan penasaran apa yang dilakukan Gentar sampai si Sopan marah begitu? Tapi Taufan memaklumi Sopan ya karena si Gentar memang ngeselin parah apalagi dia jamet.

Ketika sedang asyik-asyiknya scroll Twitter tiba-tiba..

Deg!

Taufan merasakan sakit di bagian kepala serasa di tusuk oleh jarum atau paku. "Ugh! S-sakit!.." Taufan memegang kepalanya yang sedaritadi sakit nya minta ampun.

Dengan cepat Taufan mengambil cermin dan berlari agak jauh dari teman-teman nya agar tidak membuat teman-teman nya khawatir lagi. Setelah menemukan tempat agak jauh, Taufan tiba-tiba memuntahkan darah. "Sial•n! Lu mau apa hah!?" Ucap Taufan menatap cermin dengan agak kesakitan.

Cermin ya cermin memantulkan bayangan dari diri kita tapi..
Bayangkan dari Taufan bukannya memantulkan atau mengikuti gerakan Taufan. Bayangan Taufan malah tersenyum tipis melihat Taufan yang kesakitan. "Pff.. Taufan-Taufan lu nggak berubah ya," ucap bayangan Taufan yang berada di cermin. "Apa yang lu mau sekarang!? Belum puas lu hah!!" Teriak Taufan ke arah cerminnya itu.

"Tentu belum~ dan saat itu elu yang melakukan itu bukan gua." Bayangan itu tiba-tiba mengambil pisau di ransel Taufan yang alhasil Taufan ikut mengambil pisau. "Cih! Dulu lu yang mengendalikan gua anj•ng!" Taufan menatap tajam bayangan di cerminnya itu. "Oh iya ya~ aku kangen melakukan itu~ teman-teman mu itu sangat dekat denganmu ya kan?" Ucap bayangan Taufan sambil tersenyum jahat.

Elemental Adventure Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang