Bab 15

123 19 2
                                    

Terlihat matahari mulai terbit dan terdengar kicauan burung yang indah pada pagi hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terlihat matahari mulai terbit dan terdengar kicauan burung yang indah pada pagi hari ini.

Seorang pemuda baru membuka matanya yang memperlihatkan matanya yang memiliki mata biru langit yang cerah. Tak salah lagi pemuda itu adalah Taufan.

Taufan yang baru saja bangun dari tidurnya duduk sambil mengumpulkan nyawa nya yang masih berada di alam mimpi.

TOK! TOK! TOKK!

Taufan seketika terkejut karena ada yang mengetuk pintunya dengan keras. "Siapa it―"

"Bang!! Cepetan bukaaa!!!"

Taufan mengenali suara itu, karena pemilik suara itu adalah Blaze. Taufan turun dari tempat tidurnya dan berjalan mendekati pintu kamarnya dan membuka pintu kamarnya itu.

"Ada apa seh? Pagi-pagi gini dah ganggu aje," ucap Taufan sambil menggaruk kepalanya.

"I-ini soal kejadian kemarin! Ya kan Thorn." Thorn yang berada disamping Blaze pun menganggukkan kepalanya dengan cepat.

"Huamm.. emang kenapa?"

"Ge-Gempa udah tau segalanya.." ucap Blaze pelan.

"Ohh.." Taufan hanya meng-oh kan saja.

1 detik

2 detik

3 detik

4 detik

5 detik

"APAAA!?" Teriak Taufan kaget. "Kok Gempa bisa tau!?"

"Si bensin yang cepu." Ucap Blaze kesal.

"Awas aja si bensin! Akan ku hajar dia kalau ketemu!!" Kata Taufan mengepalkan tangannya.

"Mending kita kabur dulu sebelum ketahuan Gem―"

"Ekhem~" Aura seram langsung terasa di sekitar mereka karena Gempa ada di belakang mereka. Taufan hanya menundukkan kepalanya dengan bercucuran keringat sedangkan Blaze dan Thorn melihat pelan kebelakang mereka...

Dan ya di belakang mereka sudah ada Gempa yang memegang panci dengan senyuman sangattt sangat manis ya ges ya. "Pa, eh Gempa.. apa kabar hehe..." sambung Blaze dan di akhiri dengan tawa garing.

'Sebentar lagi aku akan menghadap yang maha kuasa ni mah' batin para trio trouble maker.

.

.

.

.

.

"Kalian ini, udah dibilang jangan sampai kejahilan kalian membahayakan orang lain tapi kalian tetap aja.." TTM yang sedang berdiri dengan satu kaki dan kedua tangannya sedang memegang kuping mereka. Dan setengah jam mereka mendengarkan ocehan Gempa yang tanpa henti.

Elemental Adventure Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang