Bab 18

119 11 2
                                    

Di Bab kali ini kita akan main tebak-tebakan pelaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di Bab kali ini kita akan main tebak-tebakan pelaku. Kalau kalian bisa menebak berati kalian jenius♪⁠ヽ⁠(⁠・⁠ˇ⁠∀⁠ˇ⁠・⁠ゞ⁠).

Jawaban di Bab ini akan diperlihatkan di Bab berikutnya.
. . .

Tik tok..

Tepat jam dua belas yaitu tengah malam. Di kamar Taufan ia sedang menangis tak karuan sambil menjambak rambutnya.

Penampilan Taufan saat ini sudah seperti orang kesurupan dengan rambut acak-acakan dan wajah yang dibasahi oleh air matanya. Entah kenapa ia menangis.

Pakaian Taufan sekarang berkaos biru dengan celana pendek se paha.

Di sela-sela ia menangis  tiba-tiba ada suara sirene polisi dan Ambulance.

Taufan mengintip ke arah jendela. Terlihat Halilintar sudah di dalam mobil ambulance.

Mata Taufan membulat melihat keadaan Halilintar.

Air mata Taufan sudah membasahi pipinya dan dengan segera berlari ke luar villa dengan air mata yang deras.

Namun Taufan terlambat karena ambulance sudah membawa Halilintar.

sahabat-sahabatnya juga sedang menangis karena sempat melihat keadaan Halilintar yang sudah jadi dona- maksud nya keadaan yang memprihatikan.

Taufan kini jatuh ke rumput dengan posisi duduk melihat kepergian ambulance dengan sirinenya.

Sekarang perasaan Taufan campur aduk antara sedih,emosi, dan takut. Taufan benar-benar tak bisa mengendalikan perasaan nya.

Taufan mengacak-acak rambut nya tanpa henti. Gempa pun menghampiri Taufan, Gempa menyentuh pundak. Taufan menengok dan melihat Gempa menawarkan untuk memeluknya.

Tanpa babibu Taufan langsung memeluk Gempa. "Sudah-sudah ya," Gempa mengelus kepala Taufan.

Gempa merasa aneh karena Taufan tak mengeluarkan suara apapun, dengan pelan Gempa melihat Taufan dan Gempa panik karena Taufan tak sadarkan diri.
.
.
.

"Aku dimana?" Ia melihat kesekeliling namun semuanya putih.

"Fay" ada seseorang memanggil nya dari kejauhan.

"A-Aliy!?" Ia berlari menuju Halilintar namun Halilintar perlahan menghilang dari pandangannya.

"Fay..."

"JANGAN TINGGALIN GUAAA!!!"

...

"ALIYYY!!" Taufan tiba-tiba bangun dengan keringat yang bercucuran.

"Pan! Kamu ga papa?" Tanya Gempa mengecek keadaan Taufan yang terlihat ketakutan. "Ini minum dulu." Gempa menyodorkan air minum kepada Taufan.

Taufan menerima air yang diberikan oleh Gempa dan langsung meminumnya dengan tergesa-gesa. "Taufan, pelan-pelan minum nya! Nanti terse-"

Elemental Adventure Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang