tepatt seminggu setelahh aluna kehilangan orang tuanya, seperti yang di bilang oleh sellia. Aluna akan tinggal bersama nyaa dan minggu depan akan tinggal bersama salsa.
Alice dan aluna jugaa semakin akrab, namun Alice akan berangkat ke london kembali besok, dan jangan lupakan jugaa dua pemuda ini. Steve dan Damian.
Aluna masuk ke dalam kamar yang disisi oleh Alice juga, aluna melihat Alice yoang sedang memasuki barang - barangnya.
"Besok, pulang ya lice?"
Alice menoleh, ia tersenyum. " Iyaa nih lun, padahal gue pengen lebih lama main sama lo. Tapi maaf gue ngga bisa lama disinii." Jawab Alice sembari memasukan kembali barang barang nyaa.
"Gapapaa lice, nanti kalau lo libur main kesini lagi yaa." Ucap Aluna
"Pasti lun."
Aluna tersenyum, keduanya menoleh ke arah suara ketukan pintu. Aluna berjalan untuk membukakan pintu kamar.
Tatapan Mata aluna tertuju pada Galang yang berada tepat di depannya, namun aluna melihat perbedaan yang sangat beda, Galang hanya tersenyum tipis.
"Hai lun." Sapa Galang.
"Hai juga, Gal." Balas aluna
Tatapan Galang kembali tertuju pada Alice, Alice yang sudah selesai dengan barang - barang nya. Ia juga menatap Galang dan aluna yang berada di depan pintu, memperhatikannya.
"Udah lice?" Tanya Galang
Alice mengangguk, "udah kok, Galang."
"Besok mau pulang pagi?" Tanya Galang kembali
"Iya, lo juga tolong bilangin ke steve sama Damian. Mereka kalau nggak di kasih tau ga bakal bangun." Jawab Alice
Galang menganggukan kepalanya, lalu ia beralih menatap aluna. "gua duluan lun."
"Iyaa, Gal." Jawab Aluna
Aluna kembali menutup pintu kamar setelah melihat Galang menjauh dari kamarnya.
****
"Besok alice balik, ke london?" Tanya Gilang
Galang menoleh, lalu duduk di samping Gilang, pria itu menganggukan kepalanya.
"Lu ikut?" Tanya Galang
"Gua ikut, kalau aluna ikut." Jawab Gilang
Galang mengangguk, keduanya kembali terdiam.
Sellia yang dari kamarnya itu, menatap kedua anaknya yang terlihat semakin akrab. Sellia tahu saat itu jika salah satu dari mereka menginap disini, itu artinyaa ada pertengkaran dari keduanya.
Sellia tersenyum, melihat kedua anaknya yang sangat berarti baginya. Ia berjalan menghampiri keduanya.
"Lagi ngapain anak anak mama?"
Dengan kompak Galang dan Gilang menoleh ke arah suara itu, dan sellia okit duduk di depan mereka.
"Mama senang, lihat kalian akur seperti ini. Kalian anak - anak kesayangan mama, maafin mama yaa." Ucap sellia
"Ga perlu minta maaf mah, ga seharusnya minta maaf. Harus nya Galang dan Gilang yang minta maaf." Balas Galang
Galang beralih berpindah tempat, agar duduk di samping sang ibu. Ia menatap Gilang yang diam saja.
YOU ARE READING
REAL LOVE
Short Story"kalau lu gak bisa jaga Aluna, gak bisa perlakukan dia dengan baik. Gua anggap hari ini lu sama Aluna resmi putus, lu cuma laki-laki brengsek yang datang di kehidupan Aluna."