Hari besok nya seperti biasa, Galang kembali bekerja di kantornya. Ia juga memandang foto pertama kali saat ia dan Aluna dekat.
Ia tersenyum melihat foto itu, rasanya sangat senang jika selalu bersama Aluna.
Tatapan nya beralih pada pintu yang di ketuk, " ya, silahkan masuk."
Tatapannya membinar saat melihat seseorang yang memasuki ruangan nya. Dengan langkah yang cepat ia menghampiri nya.
Galang memeluk tubuh Aluna, begitu juga aluna yang membalas pelukan Galang.
“Aku bawain kamu makan, sengaja aku yang masak. Aku tadi juga udah kasih buat mama.” ucap Aluna seraya meletakan tempat makan itu diatas meja Galang
Galang tersenyum simpul, ia sangat beruntung memiliki Aluna yang selalu mewarnai hari - hari nya. Di kala ia lelah wajah Aluna lah yang membuat nya kembali bersemangat.
“makasih ya sayangku.” ucap Galang sambil mencium pipi Kanan Aluna
“sama - sama, Cobain gih. kalo ada yang kurang atau kelebihan bilang ya?”
Galang mengangguk, lalu ia menyuapkan nasi dan lauk yang sudah Aluna bawa itu. Ia terkerjut dengan rasa nya, bukan rasa asin atau kurang.
Ini rasa yang sama seperti mama nya buat untuk nya, rasa lezat yang terasa di lidah nya yang membuat ia ingin menghabisi makanannya sekarang juga.
“gimana? enak ga?” tanya Aluna
“banget sayang, nanti kalau bisa bawain aku lagi ya?”
Aluna tersenyum senang, ia juga menganggukan kepalanya menjawab tawaran Galang.
🦋🦋🦋🦋
“permisi pak, ada yang mencari bapak. Dan dia yang akan menjadi sekretaris bapak yang baru.” ucap Abian
Abian adalah asisten khusus nya, ia sudah bekerja lama dengan Gilang bahkan ia sudah seperti teman Gilang.
“suruh dia masuk.” peringah Gilang
“baik pak.”
Abian masuk kembali ke ruangan Gilang bersama seorang wanita yang akan menjadi sekretaris Gilang.
Gilang menatap wanita itu, dengan tatapan penuh arti. Bukan apa - apa, wanita ini sangat mirip dengan mendiang istrinya.
Bahkan Abian yang sebelumnya sudah mengetahui pun pasti akan tahu dan melihat reaksi Gilang.
Gilang kembali menormalkan ekspresi nya.
“silahkan duduk, dan perkenal diri kamu.” pinta Gilang
Wanita itu mengangguk dan tersenyum, “baik pak.”
“nama saya Jora Michelle. saya biasa di panggil jora oleh teman dekat saya, dan saya berkenan dan minat untuk melamar pekerjaan saya ini, dan...”
*Brakk
“PAPAAA!!!”
Pandangan ketiga orang yang berada di ruangan itu, langsung menatap seorang gadis kecil yang masuk ke dalam ruangan Gilang.
Gilang langsung menghampiri Ziva anak nya.
“ada apa sayang?”
YOU ARE READING
REAL LOVE
Short Story"kalau lu gak bisa jaga Aluna, gak bisa perlakukan dia dengan baik. Gua anggap hari ini lu sama Aluna resmi putus, lu cuma laki-laki brengsek yang datang di kehidupan Aluna."