sorry guys up nyaa lamaa bgtt huhuu
happy reading!!
___________Keesokan harinya mereka bertemu lagi di sebuah taman, rasa canggung memenuhi keduanya.
Gilang yang sudah menyiapkan segala nya pun, ia hanya diam karena tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Begitu juga dengan Shanaya.
"Kak Gilang."
Gilang menoleh, kedua pasang mata itu bertemu satu sama lain. Shanaya sedikit menundukan kepalanya agar tidak terlalu bertatap tatapan dengan Gilang.
Sedangkan Tak jauh dari situ ada 3 orang yang sudah menunggu moment tidak terduga nantinya.
"Lu bawahan dikit napa si ken." Ucap Zendo
"Eh pea, mau bawahan gimana lagi gua." Jawab Kenzo
"Berisik anjing." Lerai Rajen,
Ketiganya hanya memperhatikan Gilang dan Shanaya dari kejauhan, Disaat Gilang dan Shanaya menoleh ke arah suara yang mereka kenal. Ketiga pria itu langsung
Gilang dan Shanaya yang mendengar langsung menoleh kebelakang mendengar suara ketiga pria itu.
"Ngapain lu pada di situ?" Tanya Gilang
Ketiga pria itu hanya menyengir, lalu pergi begitu saja saat ketauan oleh Shanaya dan juga Gilang.
Sedangkan kedua nya hanya saling tatap menatap begitu melihat Kenzo, Zendo dan Rajen pergi.
"Maafin aku yaa kaa, kemarin tuh lupa kalau ada janji sama kak Gilang." Ucap Shanaya merasa bersalah
"Iya gapapa kok shan." Balas Gilang
Keduanya kembali terdiam, merasa canggung dengan kejadian kemarin. Terlebih lagi Shanaya yang mengingkari janji nya dengan Gilang.
Ia sedikit menunduk, ia juga menggit ujung jarinya merasa bersalah kepada Gilang.
Gilang yang memperhatikan Shanaya pun ikut merasa bersalah, ini bukan semua kesalahan Shanaya.
"Shanaya."
Shanaya langsung mengangkat kepalanya, ia melihat Gilang sepertinya pria itu memperhatikan nya dari tadi.
"Gua mau ngomong sesuatu."
__________
"GALANG!!"
"Gilang, jangan teriak - teriak." Tegur sellia
Gilang menggaruk kepalanya yang tidak merasa gatal, ia kira tidak ada siapa pun di rumah nya ini kecuali Galang.
Gilang mencium tangan sellia, "maaf mah, Gilang ke kamar Galang dulu ya mah."
"Iya sayang."
Gilang menaiki tangga dengan tergesa - gesa, suasana hatinya merasa sangat baik hari ini ia merasa bahagia setelah bertemu Shanaya tadi.
Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, Gilang langsung membuka pintu kamar Galang. Membuat pria yang berada di dalam kamar itu terkejut.
Galang berdecak kesal, sedangkan Gilang langsung duduk di sofa yang ada di dalam kamar Galang.
"Apaan?"
"Gua.."
Belum ia melanjutkan ucapannya, ucapan Gilang sudah terpotong dengan Galang.
"Iya udah tau, gausah pamer." Ucap Galang
"Sialan lu Gal." Umpat Gilang
Galang hanya menaiki satu alis nya, lalu kembali fokus dengan game online yang sedang ia mainkan.
"Ga asik lu, Gal. Cabut dah gua." Ucap Gilang
"Silahkan." Jawab Galang
Gilang menutup pintu kamar Galang kembali, lalu turun ke bawah untuk menemui sang ibu.
Ia mengambil segelas air putih yang ada di meja makan, lalu meratakan coklat pada roti yang akan ia makan.
"Kamu ada masalah apa dengan Galang, kok tadi teriak - teriak gitu manggil Galang?" Tanya sellia
Sambil memakan rotinya, Gilang menggelengkan kepalanya. "Engga ada mah, cuma ngasih tau kabar bagus aja buat Galang.
"Kabar bagus apa itu? mama mau tau dong."
"Jadi gini mah.."
________
"Gak kerasa ya udah selama ini aku sama kamu." Ucap GilangShanaya tersenyum mendengar ucapan Gilang, ternyata Gilang bukan lah orang yang seperti di masa lalu nya.
Rasa nya sedikit bersalah karena sudah berpikir negatif tentang Gilang, terlebih perlakuan nya yang membuat dia sangat takut jika bersama Gilang.
"Iya yaa, aku seneng."
Gilang membalikan posisi duduk nya agar berhadapan dengan kekasih dan menatap kekasih nya itu, ia tersenyum tangan nya terangkat untuk membenarkan poni sang kekasih.
"Kamu harus tau, aku sayang banget sama kamu." Ucap Gilang
Shanaya tersenyum, kedua tangannya melingkar di leher Gilang.
"Aku juga seneng, tetep selalu sama aku ya." Balas Shanaya
Gilang mendekatkan wajahnya, mata keduanya tertutup. Ciuman pertama yang meraka rasakan, ciuman itu menjadi saksi bahwa cinta keduanya itu sangat besar.
Gilang melepaskan ciuman nya, ia tersenyum wajah cantik sang kekasih. Gilang memeluk erat tubuh Shanaya.
🦋🦋🦋
Dan seiring berjalan nya waktu, begitu banyak waktu yang mereka lewati, hari - hari dan tahun yang meraka lewati.
Meraka juga tidak menyangka akan berada di hubungan sejauh ini, tepat nya seminggu yang lalu adalah pernikahan kedua nya
Hubungan yang meraka lewati beberapa tahun yang lalu, semuanya bersama - sama.
"Makasih udah selalu sama aku." Ucap Shanaya
"Sama samaa sayangku." Balas Gilang sambil mengusap rambut sang istri.
Bagi Gilang Shanaya adalah wanita sempurna, orang terpenting di dalam hidupnya.
Gilang akan selalu berada bersama Shanaya dan akan hanya Shanaya yang bersama nya.
Cinta nya begitu besar kepada Gilang, Gilang juga memberikan cinta yang lebih besar kepasa Shanaya setelah menikah. Cinta lah yang menyatukan kedua nya.
"Apapun itu tetep sama aku ya sayang? bahkan sampe takdir misahin kita aku harap kita masih bisa terus bareng - bareng." Ucap Shanaya.
Gilang mencium puncak kepala Shanaya, "itu pasti sayang."
______
VOTE NYAA JGN LUPAAA.
thank u buat kliann yg udaa baca dan vote. i love u guyss 😼😼❣️❣️
klo ada typo tandain yaa guyss..
YOU ARE READING
REAL LOVE
Short Story"kalau lu gak bisa jaga Aluna, gak bisa perlakukan dia dengan baik. Gua anggap hari ini lu sama Aluna resmi putus, lu cuma laki-laki brengsek yang datang di kehidupan Aluna."