RL | 36

616 21 2
                                    

Seperti yang di ucapkan Galang, malam ini Gilang sudah berada di rumah sellia. Mereka sedang berada di rooftops.

"tapi gua udah gak pernah ketemu Regas lagi, ngeliat aja enggaa."

Galang hanya menganggukan kepalanya, mungkin karna memang pria itu jarang berada disini dan baru ini kembali.

Galang berjalan untuk meninggalkan Gilang, ia terdiam sebentar. Apakah ia harus memberitahu Gilang tentang hubungannya.

Gilang yang melihat Galang berhenti, menaikan satu alisnya. "Kenapa lu?" Tanya nya sambil berjalan dan kini posisinya berada di sebelah Galang.

"Gua jadian sama Aluna."

"ANJAY, KAPAN?"

"Jangan berisik, nanti ketauan mama."

Gilang mengangguk, ia memelankan suaranya seperti sedang berisik, "kapan?"

"Kemarin."

Gilang mengangguk sambil ber - oh ria, ia tersenyum menatap Galang. Namun bukan senyuman biasanya, seperti senyuman meledek.

"MAMAA GALANG PAC - "

Galang langsung membekap mulut Gilang dengan tangannya lalu melepaskannya, Gilang semakin membuatnya kesal akhir - akhir ini.

"Bisa diem aja ngga si?"

Gilang tertawa, "iyaa iyaa gua diem."

Gilang berjalan terlebih dahulu meninggal Galang, namun Galang sudah memperhatikan gerak gerik Gilang.

"MAA GALANG PACARAN SAMA ALUNA." ucap nya sambil berlari keluar

Sellia yang sedang berada di dapur berjalan meninggalkan dapur karena mendengar teriakan Gilang.

"Kenapa si teriak teriak?" Tanya Sellia

Gilang masuk kembali ke dalam rumah, ia mencium tangan sellia.

"Gilang pulang dulu mah." Ucap Gilang lalu berlari keluar dari rumah

"Yaampun, anak itu."

Sellia menatap Galang yang berada di sebelahnya, "sayang, kamu anterin ini ya buat Aluna. Bilang dari mama."

"Iyaa mah."

Galang mengambil barang yang di berikan mamanya, ia juga mencium tangan sellia sebelum keluar dari rumah.

Sellia tersenyum melihat kedua anaknya yang tumbuh dewasa dengan baik, meskipun ia gagal menjaga anaknya bersama Andika.

_______

"Lo itu gimana si katanya mau bantu gue, cuma Galang aja lu takut. Lo kan tinggal awasin Aluna dari Galang aja."

"Lorena, kamu tau kan gimana Galang, kalo Gilang aku masih sanggup."

Lorena berdecih, bagaimana pun caranya ia harus bisa menjauhi Aluna dari Galang.

"Tenang aja cantik, mending kita minum aja yuk." Ajak Regas

Lorena mengehela nafasnya, Regas sudah membuka kan pintu mobil untuknya. Lorena masuk kedalam mobil diikuti Regas.

Selamat di dalam mobil Lorena tidak mengeluarkan suara apapun, sebenernya ia tidak benar - benar berani dengan Regas.

Ia teringat masa dimana ia dan Regas melakukannya dengan sengaja, setelah kejadian itu Lorena takut jika ada hal yang tidak - tidak.

Hanya karna ini saja ia membutuh kan bantuan Regas.

REAL LOVEWhere stories live. Discover now