Lorena berjalan menuju pintu depan rumahnya, ia terkejut saat melihat Regas yang sudah berada di hadapannya.
Rasa canggung yang tercipta disana, entah Lorena harus bersikap bagaimana di hadapan Regas.
"Loh Regas, kenapa ngga di suruh masuk si ren? Sini nak Regas masuk." Ucap Zolena
Regas mencium tangan Zolena, ibu dari Lorena.
Tujuan Regas ke rumah Lorena adalah ingin membicarakan hal yang sudah keduanya lakukan, Regas merasa bersalah dengan perilaku nya.
Bagaimana pun nantinya, Regas selalu menerima nya dengan lapang dada.
"Ada apa nak Regas kesini?" Tanya Zelona
Regas menatap Lorena sesaat, sedangkan Lorena hanya menunduk. Setelah itu Regas kembali menatap Zolena.
"Kedatangan saya kesini, ingin berbicara dengan om dan tante." Jawab Regas
"Ahh seperti itu, sebentar ya tante panggilkan om nya dulu." Ucap Zolena
Regas mengangguk, setelah Zolena pergi. Lorena membenarkan posisi duduknya agar berhadapan dengan Regas.
"Kamu ngapain si gas? Kamu tau kan papi orang nya gimana?"
"Justru karna aku tau Lorena, aku bukan orang yang ga bertanggung jawab. Disini juga ada anak aku."
Lorena sedikit merasa tenang karena Regas ingin bertanggung jawab, namun ia juga takut jika papi nya akan marah besar.
Kedua orang tua Lorena sudah berada di ruang tamu, begitu juga Lorena dan tentunya Regas.
"Jadi, ada apa Regas kamu sayang ke sini."
Regas terdiam sesaat, rasanya bertatapan dengan papi dari Lorena itu menyeramkan, apalagi harus berbicara sambil berhadapan.
"Maaf om sebelumnya, kedatangan saya kesini, saya ingin bertanggung jawab."
"Bertanggung jawab? apa maksudnya nak Regas?" Tanya Zolena
Tangan Lorena memegang jari tangan Regas, sambil sedikit menggelengkan kepalanya.
Sedangkan Regas hanya tersenyum tipis sambil melepaskan jari Lorena yang menggenggam jarinya.
"Saya, menghamili Lorena om."
Brak..
Suasana menjadi tegang, Lorena tahu jika ini akan terjadi. Papi nya pasti akan marah besar.
"BENAR ITU LORENA?" tanya atlas dengan tegas
Lorena sedikit tersentak karena pertanyaan tegas yang di ucapkan oleh papi nya.
"JAWAB LORENA!!"
Lorena mencoba untuk tidak menangis, namun iya tidak bisa. Bagaimana Lorena menjawabnya. Ia sendiri pun bingung.
"Iyaa pi, maafin Lorena."
"APA KAMU TIDAK MIKIR LORENA, PAPI MALU LORENA."
"om, ini salah saya. Saya yang salah, saya yang mengajak Lorena."
Emosi memuncak, Atlas meninggalkan Regas, Lorena serta Zolena.
"Benar itu nak Regas?" Tanya Zolena
Regas mengangguk, "benar tante, saya minta maaf."
Zolena menghela nafasnya, jujur ia merasa kecewa dengan anaknya sendiri. Ia sendiri tidak percaya jika anak nya akan berbuat seperti itu.
"Jadi benar, kalian melakukan itu?"
_________
"Aku udah lama ngga ke makam bunda sama ayah, kita kesana ya?"
YOU ARE READING
REAL LOVE
Short Story"kalau lu gak bisa jaga Aluna, gak bisa perlakukan dia dengan baik. Gua anggap hari ini lu sama Aluna resmi putus, lu cuma laki-laki brengsek yang datang di kehidupan Aluna."