"loren tadi itu siapa ya? keliatannyan Galang marah banget." Monolog Aluna
Aluna berada di sofa ruang keluarga di rumah Galang, ia menopang dagunya. Ia tidak berani untuk bertanya kepada Galang.
Dan juga saat pria itu pergi, Aluna bisa melihat bahwa pria itu sedang marah itu juga terlihat cara Galang saat melajukan motornya.
Aluna terdiam memikirkan hal tadi, jika Aluna perhatikan Gadis tadi, ia sedikit kagum karena wajah cantiknya.
Tapi kenapa, apa alasan Galang tidak menyukainya.
"Loh ada Aluna, udah lama sayang?"
Aluna tersadar dari lamunannya begitu mendengar suara yang tak asing di pendengerannya, selliaa.
Aluna tersenyum simpul ketika Sellia menghampiri dan memeluknya, pelukan sayang dan nyaman yang selalu di berikan oleh Sellia.
"Kesini sama siapa?" Tanya Sellia
"Sama Galang mah, tapi tadi Galang nya keluar sebentar." Jawab Aluna
Sellia menganggukan kepalanya, "seperti itu."
Aluna mengangguk, pikirannya kembali tertuju pada Galang. Apakah ia harus menanyakan hal itu kepada Sellia, selaku ibu kandung Galang.
Galang masuk ke dalam rumah, melihat Galang Aluna mengurungkan niatnya untuk bertanya.
"Nah kebetulan anak mama sudah pulang, mumpung ada Aluna juga. Ayo sayang kita makan dulu."
Galang dan Aluna menganggukan kepalanya, melihat raut wajah Galang yang datar Aluna jadi semakin takut jika ia bertanya.
Mereka makan bersama, setelah beberapa menit mereka makaan bersama. Mereka juga menyelesaikan makannya.
Aluna membantu sellia, di sela - Sela saat sedang membersihkan. Aluna terus menatap Galang, pria itu terdiam menunduk sambil mengepalkan tangannya.
"Aluna sudah sayang?"
Aluna mengangguk, "udah kok mah."
"Nginap sini aja dong, kasihan tuh Sabrina dia sendirian." Ucap Sellia
"Iya mah, kapan - kapan aku nginap kesini. Kalo gitu aku izin pulang ya mah." Ucap Aluna
"Cepat sekali, ya sudah hati - hati ya. Sama Galang kan?"
Aluna menganggukan kepalanya, ia lagi lagi melihat ke arah Galang. Masih dengan posisi yang sama pria itu duduk.
"Galangg."
Galang menoleh saat namanya di panggil, ia menghampiri mamanya yang sedang bersama Aluna di dapur.
"Kenapa mah?"
"Aluna mau pulang, kamu anterin sama."
Galang menatap Aluna, "mau sekarang?"
Aluna mengangguk, Galang dan Aluna berjalan keluar dari rumah.
Selamat perjalanan tidak ada pembicaraan apapun, keduanya sama - sama terdiam, Aluna semakin mengurungkan niatnya.
Melihat perubahan raut wajah Galang, ia tidak ingin membuat Galang semakin marah.
"Makasih ya Gal, kamu hati - hati." Ucap Aluna
Galang hanya mengangguk, namun ia memperhatikan Aluna yang berjalan meninggalkan nya.
"Aluna." Panggil Galang saat aluna ingin masuk ke dalam rumah
Aluna menoleh, "kenapa Gal?" Tanya Aluna
"Malam siap - siap, jam 7 gua jemput. Kita keluar." Jawab Galang
Aluna tersenyum lalu ia menganggukkan kepalanya, semenjak kejadian beberapa waktu lalu Galang dan Aluna sering sekali keluar bersama.
YOU ARE READING
REAL LOVE
Short Story"kalau lu gak bisa jaga Aluna, gak bisa perlakukan dia dengan baik. Gua anggap hari ini lu sama Aluna resmi putus, lu cuma laki-laki brengsek yang datang di kehidupan Aluna."