4

4.7K 280 5
                                    


"Cil pelan pelan napa makannya, gak ada yang minta juga" Anton hanya meringis melihat bagaimana aidan yang makan sebungkus nasi dengan terburu buru bahkan di sebelahnya ada sebungkus gorengan lengkap dengan cabainya....

"Laper bang belum makan dari pagi nih uhuk uhuk" Aidan langsung ketar katir mencari minum bahkan membuka tutup botol saja terasa sulit saat dirinya tersedak dan sulit bernafas...

"Tuh kan udah di bilangin juga" Anton membantu membuka botol tersebut dan langsung memberikan pada remaja itu...

"Nafas yang bener dulu baru lanjun makan, gak akan lari tuh nasi dan" Ujar anton saat melihat remaja itu justru langsung melahap kembali makanannya...

  Tama yang memperhatikan hal itu hanya menggelengkan kepalanya pelan dirinya mengeluarkan sesuatu dari kantong celananya dan juga bungkusan yang sedari tadi dirinya sembunyiin...

"Nih tadi abang beli obat asma di warung, jangan lupa di minum nih juga ada kaos lu cobain nanti" Tama memberikan itu semua pada aidan...

  Memang sedari dulu tama memberikan aidan obat asma yang ada di warung mau membeli inhaler kemahalan jadi sedari berusi 10tahun tama dan anton sudah memberikan obat itu pada aidan...

"Bagus nih bang" Gumam tama sambil memakan gorengan yang dirinya beli tadi...

"Lumayan lah obral itu 15000 an jadi gue beliin" Tama sedikit tersenyum saat melihat raut binar dari remaja tersebut...

"Makasih bang, ANJING BAKWAN GUE BANG ANTON!! " aidan tersadar saat tidak sengaja melihat bagaimana bakwanya yang sudah menghilang itu...

"Minta satu dan pelit amat dah, nanti di ganti tuh sama tama elah" Gumam anton membuat tama hanya memandangnya malas...












"Daddy gak salah liat, kalau cuma mirip banyak dad"Daffa menyandarkan tubuhnya pada sofa setelah mendengar penjelasan daddynya tentang remaja yang mirip dengan adiknya yang hilang 13 tahun yang lalu mungkin saat ini jika mereka masih bersama maka adiknya sudah hampir 16 tahun hanya selisih dua tahun dengan si kembar....

" Memang benar tapi tidak mungkin akan semirip itu daf dengan adik kalian saat masih kecil bahkan mommy kalian langsung percaya walaupun daddy hanya menunjukkan fotonya saja"gumam ardian dirinya sangat yakin jika itu adalah putranya yang menghilang dulu

  Sedangkan aldy dan juga naufal hanya terdiam menatap foto yang daddy nya tunjukkan memang jika di perhatikan lebih jelas maka sangat mirip bahkan dengan mommy mereka...

"Kapan daddy memfotonya" Naufal menatap daddynya dengan curiga...

"Saat tidak sengaja melihatnya di kejar beberapa orang karena dia mencopet sepertinya" Sontak mereka bertiga langsung menatap ardian dengan bingung...

"Dia pencopet maksud daddy? " Gumam aldy dan ardian hanya diam

"Mungkin melihat kondisi tubuhnya yang sedikit lusuh tidak menutup kemungkinan dia melakukan hak itu untuk bertahan hidup dan daddy sangat yakin jika dia aidan nya kita" Ardian menatap mereka dengan serius kali ini membuat mereka bertiga saling pandang...

"Lalu apa yang harus kita lakukan dad" Daffa memandang mommy dan daddynya yang justru saling pandang tersebut...

"Kalian pergi ke pasar buat dia menargetkan kalian dan mengambil barang kalian, sebisa mungkin kalian harus berhasil membawanya ke rumah sakit kita untuk membuktikan dugaan mommy dan daddy" Ucap ardian...

"Tidak perlu di buktikan bahkan mommy sangat yakin dia adik kalian" Ujar bella menatap mereka semua...

"Mereka tidak akan percaya sayang apalagi remaja itu" Gumam ardian...

"Walaupun dengan cara apapun untuk membawanya? " Aldy melirik daddynya dengan senyum miring...

"Terserah tapi jangan berlebihan" Gumam siwon membuat mereka bertiga mengangguk setuju, seperti nya mudah menangkap remaja tersebut...

"Baiklah lagian besok juga gak ada mata kuliah kalian juga gak perlu sekolah besok" Daffa langsung bangkin begitu saja meninggalkan mereka semua...













   Lupa kalau punya book ini 🤣🤣

EgoisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang