2

5.8K 323 17
                                    


"JAMBRET!!! JAMBRET!! "

   Seorang remaja berlari keluar dari dalam sebuah pasar sambil berusaha menutupi mukanya dengan masker dan topi hitam...

  Dirinya terus berlari sambil sesekali melihat kebelakang, tak lupa di tangannya di menggenggam erat sebuah dompet yang tadi dirinya ambil dari ibu ibu di dalam pasar....

"Sial, mereka terus ngejar lagi" Ujarnya setelah melihat kebelakang masih ada beberapa orang yang mengejarnya...

   Dirinya kembali berlari semakin cepat hingga dirinya memasuki sebuah bangunan kosong dan langsung bersembunyi di dalam situ...

  Remaja itu berusaha mengatur nafasnya karena kelamaan berlari tadi...

"Sial dada gue sesek jir" Ujar masih berusaha mengatur nafasnya....

  Dirinya mengintip sebentar melihat orang tadi mengejarnya tampan kebingungan hingga akhirnya dirinya dapat bernafas dengan lega saat melihat orang orang itu sudah pergi...

"Huss akhirnya pergi juga tu orang" Ujar nya...

  Dirinya langsung saja melepas topi masker serta jaket yang dia gunakan untuk menyamar saat hendak mencopet, dirinya punya beberapa jaket untuk beraksi...

   Sekarang hanya tersisa kaos hitam oblong dan celana pendek..

  Dirinya membuka isi dompet tersebut dan tersenyum melihat nominal uang yang ada di dalamnya...

"Lumayan nih 300 ribu, beli baju baru sabi nih" Ujarnya lalu membuang asal dompet tadi dan dirinya hanya mengambil uangnya saja dan memasukkan nya ke dalam kantong celana nya....

   Dirinya berjalan keluar sambil sesekali bersiul melihat pendapatan pertama dirinya hari ini...

  Hingga dia tiba di pasar lain di mana kedua abangnya sedang nongkrong....

"Bang!! " Ujarnya secara tiba-tiba yang membuat kedua orang yang sedang menatap parkiran itu tersentak kaget...

"Lu gak bisa gak buat kita jantungan apa? " Ujar anton sambil mengelus dadanya...

"Bahagia amat tuh muka, dapet gede nih kayaknya" Ujar tama...

"Lu tau aja bang, liat nih, gue sekali beraksi langsung dapet 300 ribu" Ujarnya sambil memamerkan uang yang dia peroleh...

"Makin jadi aja loh den" Ujar tama memandang Aidan dengan bangga...

"Yok i dong bang, siapa juga gurunya, kan lu pada" Ujar Aidan...

  Mereka tersenyum bangga ternyata tidak sia sia mereka mendidik bocah yang dulu mereka temukan...

"Yok lah pergi, cari tempat lain" Ujar anton yang di angguki mereka berdua...

"Bang bagi rokok bang" Ujar Aidan sedangkan tama langsung memberikan rokok tersebut pada Aiden....

"Inget satu batang sehari" Ujar anton...

"Pelit amat bang" Aidan menatap anton dengan aura permusuhan....

"Lu bengek tolol" Ujar anton sambil nenoyor kepala Aidan pelan...

"Bang beli baju baru ya" Aidan menatap tama yang berjalan di depannya, memang sedari dulu yang paling Aiden hormati itu tama dari pada anton...

"Terserah" Ujar tama membuat Aidan langsung kegirangan...

Sedangkan anton hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan remaja di sampingnya yang kadang-kadang masih bertingkah seperti bocah...

"Tam, katanya ada pasar malem nanti, di dekat pasar" Ujar anton sedangkan tama langsung berhenti....

"Waahh, ajang panen nih nanti" Ujar Aidan karena ketika pasar malem mereka lebih banyak mendapatkan dompet dari pada di pasar...

"Kita kesana nanti" Ujar tama sedangkan anton dan Aidan sudah bertos ria sekarang....

"Party kita bang" Aidan tersenyum membayangkan bermain di tengah banyaknya orang...

"Tenang aja cil, nanti kalau dapet banyak kita minum" Tentu saja aiden remaja itu langsung memberikan jempol untuk abangnya tersebut....

  Tama hanya diam, sebenarnya dia masih tidak menyangka bahwa bocah dulu yang dia kira adalah tuyul bahkan anak setan sekarang sudah sebesar ini....

  Tentu ada rasa senang dan bangga mengingat bagaimana dia dengan telaten mengurus aiden kecil walaupun dia mengajarkan sesuatu yang salah tapi dia sudah terlanjur menyayangi aiden sebagai adiknya....










    Lanjut gak nih....???

EgoisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang