3

5K 296 1
                                    

   Siang ini Aiden terus menggerutu sambil sesekali kakinya akan menendang batu batu kecil yang ada di jalan...

"Aaiisshhh bang anton sama bang tama kemana sih elah, pamitnya cuma sebentar, gak tau apa gue udah laper begini" Grutu aiden sambil mendengus kesal...

  Bagaimana tidak kesal, tadi pagi dirinya hanya makan roti buat sarapan lalu tuh dua abang bilangnya cuma punya urusan sebentar mana dirinya tidak boleh beraksi lagi, kan dia laper sekarang...

"Sial banget, mana duit cuma 5000 kali, persetas aahh dengan larangan bang anton, dari pada gue kelaperan sekarang" Ujar aiden sepertinya dirinya memang harus mencari target agar dia bisa makan....

"Tumben nih jalan sepi amat, biasanya juga rame nih" Aiden memperhatikan sekelilingnya kalau begini bagaimana dirinya bisa mendapatkan uang...

 

"Den? "

  Dirinya menoleh saat mendapati orang yang dia tunggu sejak tadi akhirnya muncul...

  Namun baru juga dirinya hendak mengeluarkan suara dirinya langsung di lempar beberapa dompet ke pangkuannya yang membuat dirinya langsung tersenyum bahagia....

"Wiihh dapet banyak nih bang, tumben nih, gak ngajak ngajak lagi" Aiden dengan mata berbinar sambil mengeluarkan semua uang yang ada dalam dompet dompet yang entah milik siapa itu...

"Aman lu bang" Girang Aiden sambil menghitung berapa jumlah yang di peroleh oleh abangnya itu...

"Aman cil, lu ngeraguin kita yang sudah profesional gini" Ujar tama...

"Ya jangan sombong napa, gue juga bisa kali dapet lebih banyak kayak gini" Ujar aiden menatap sinis pada tama...

"Berapa" Ujar anton yang langsung membuat remaja itu menoleh ke arahnya....

"700 lumayan nih bang, udah laper nih, sekaligus rokok ye bang" Aiden sambil menaik turunkan alisnya membuat anton sedikit mengernyit...

"Gak ada, lu tadi malem bengek malah minta rokok, libur dulu cil" Bukan anton yang menjawab tapi tama sambil menoyor kepala Aiden membuat remaja itu langsung merenggut dan mengusap kepalanya...

"Cari makan aja " Ujar anton kemudian bangkit sambil melempar dompet dompet tadi ke arah sungai yang ada di depannya....

"Besok kita mencar lagi kayak hari hari biasanya" Ujar anton

  Ya sedari dulu mereka tidak akan beraksi di satu tempat karena itu akan sangat bahaya, mereka akan berpindah pindah tempat tapi tidak sampe keluar dari kota itu dan ingat mereka selalu memakai penyamaran jika melakukannya...









"Mom? "

   Seorang wanita anggun bahkan masih sangat cantik untuk seusia yang sudah memasuki  kepala empat...

  Wanita itu melepas kacamata nya dan menutup kembali majalah yang tadi sempat dirinya baca tersebut...

   Dia Grabella Ardisya yang sekarang menatap ke tiga putranya yang baru kembali dari sekolah...

"Kalian sudah pulang" Dirinya menghampiri ketiga putranya yang masih berdiri dengan raut yang masih bingung...

  Mereka hari ini di suruh langsung pulang oleh mommy mereka tapi mereka masih tidak tau apa alasannya tersebut...

"Ada apa mom" Daffa menatap mommy nya yang masih terdiam dengan bingung...

"Sebaiknya kalian bertiga bersih bersih terlebih dahulu, mommy tunggu diruangan daddy kalian" Dirinya langsung meninggalkan ketiga putranya yang masih terdiam menuju tempat di mana suaminya sekarang berada....


   Grabella menatap suaminya yang masih melihat beberapa berkas dan sebuah foto...

"Mas? " Panggil grabella yang membuat suaminya itu langsung menatapnya....

    Ardian Siregar Marendra, walau umurnya sudah hampir 50 tahun tapi dirinya masih sangat bugar, pemilik perusahaan IT, dan rumah sakit namun ada sesuatu di balik semua itu...

"Anak anak sudah pulang bella? " Dirinya meletakkan beberapa berkas yang tadi dia baca berulang ulang...

"Ya, aku menyuruh mereka membersihkan diri dulu mas, tapi apa kau sudah yakin, bagaimana jika salah? " Ujarnya sedikit tak yakin dengan informasi yang di dapat oleh suaminya itu...

"Aku tidak pernah salah bella dalam hal seperti ini, tebakan ku selalu benar, jadi sebaiknya kita menunggu informasi yang lain yang masih di selidiki saat ini"

EgoisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang