"Bagaimana?" Tanya Songjoo saat ia melihat sekretaris nya memasuki ruangannya
"Mereka tertarik Tuan Im"
Im Songjoo menghembuskan napasnya lega setidaknya ini bisa membuatnya sedikit bernapas
"Kapan kita akan bertemu dengannya?" Tanya Songjoo
"Mereka mengatakan akan menghubungi kembali jika mereka sudah mendapatkan waktu yang tepat Tuan Im"
"Baiklah kau boleh keluar"
BRAK
suara pintu yang dibuka kasar membuat Songjoo dan juga sekretarisnya terkejut menatap siapa yang melakukan itu
"Ayah" Jiyeon sang pelaku yang membuka pintu ruangan ayahnya dengan kasar berlari kearah ayahnya dengan menangis
"Jiyeon kau kenapa Nak?" Tanya Songjoo khawatir saat Jiyeon memeluk ayahnya dengan tangisannya, bukannya menjawab Jiyeon semakin menangis membuat Songjoo meminta sekretaris nya untuk keluar
Songjoo tidak bertanya lagi, dia sibuk mengusap punggung anaknya mencoba menenangkan anaknya
"Aku benci Nayeon ayah"
Songjoo terkejut mendengar perkataan Jiyeon, apa Nayeon dan Jiyeon baru saja bertemu dan Nayeon menyakiti Jiyeon?
"Dia menjadi sombong hanya karena Oh Sehun mencintainya, dia bahkan melupakan kita, setidaknya jika dia marah dia harus ingat dia lahir di rahim siapa tapi dia egois dan tidak mau membantuku membujuk Sehun"
"Apa maksudmu Jiyeon?" Jiyeon melepaskan pelukannya dari ayahnya dan menceritakan kejadian yang terjadi di ruangan Sehun
Rahang Songjoo mengeras mendengar semua perkataan Jiyeon
"Sudah nak, kau tidak perlu merendahkan dirimu pada adik kurang ajarmu itu, kita bisa bertahan tanpa bantuan dirinya dan tunangannya itu"
"Tapi ayah, hanya Sehun yang bisa membantu kita, aku tidak ingin ayah sedih dan memikirkan semua ini, aku tidak ingin ayah jatuh sakit"
Songjoo tersenyum terharu mendengar perkataan anaknya yang mengkhawatirkan nya
"Ayah tidak apa-apa Jiyeon, percaya pada ayah kita tidak akan jatuh miskin, ayahlah yang membesarkan perusahaan ini, apa salahnya jika aku harus berjuang lagi membuat perusahaan ini naik, aku sudah melewati fase itu sebelumnya Jiyeon, dan aku hanya ingin kau dan ibumu tetap menemaniku disaat aku sedang jatuh"
Jiyeon tersenyum lembut kearah ayahnya
"Aku janji ayah akan selalu menemani ayah karena kita ini keluarga dan aku akan membantu ayah sebisaku"
"Baiklah, sudah waktunya makan siang bagaimana jika kita pulang ke rumah kurasa ibumu sudah memasak makanan yang enak" Jiyeon tersenyum lebar dan mengangguk antusias seolah ia sudah melupakan kesedihannya tadi
"Kita akan kembali makan bersama" Ucap Jiyeon antusias"
"Dari awal kita memang selalu bertiga, dan kita tidak butuh orang luar" Ucap Songjoo dan merangkul pundak putrinya keluar dari ruangannya, Jiyeon yang mendengar ucapan ayahnya hanya tersenyum samar
*****
1 bulan telah berlalu dan tak ada yang berubah dari hidup Nayeon kecuali keluarganya yang semakin tidak menerima dirinya
Sedangkan hubungannya dengan Sehun semakin dekat bahkan jika orang luar pun melihatnya mereka akan terlihat sebagai pasangan suami istri karena terlihat Sehun yang pulang ke apartemen miliknya yang saat ini di tinggali oleh Nayeon dan juga Nayeon yang selalu mengurus keperluan Sehun seperti makanan, pakaian dan yang lainnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Dont Judge Me
RandomSemua orang menatap iri ke arah Nayeon, siapa yang tidak iri jika Nayeon memiliki wajah cantik, kemampuan di berbagai bidang, keluarga kaya raya, anak satu-satunya dan juga memiliki tunangan yang tampan dan tak kalah kayanya, yah semua orang iri den...