Nayeon melangkah masuk kedalam gedung milik salah satu pengusaha muda yang tak lain adalah tunangannya
Derap langkah kaki Nayeon mengarah ke ruangan tempat yang biasa dia kunjungi, kepala yang terangkat angkuh, wajah datar dan tatapan lurus kedepan membuat orang-orang yang melihat kedatangan Nayeon berbisik-bisik membicarakan betapa sombongnya tunangan boss mereka bahkan Nayeon tak membalas sapaan salah satu ketua di divisi perusahaan ini.
Nayeon membuka pintu ruangan itu dan hal pertama yang dilihatnya adalah kedekatan tunangannya bersama dengan sekretaris nya, Orang-orang tentu paham dan mengerti tentang kedekatan mereka karena selain berstatus sebagai sekretaris, wanita itu juga berstatus sahabat tunangannya bahkan mereka sudah bersahabat jauh sebelum Nayeon bertunangan dengan pria itu.
Nayeon muak saat wanita itu menyentuh wajah tunangannya karena alasan ada debu yang menempel
Nayeon terkekeh sinis apa menurutnya dia bodoh? Debu? Bagaimana bisa ada debu yang menempel di wajah tunangannya apa ruangan ini begitu kotor atau apa? Dan sialnya kedua orang itu bahkan tidak menyadari kedatangan Nayeon, apa mereka terlalu asyik menikmati kebersamaan mereka sehingga tidak menyadari kehadiran dirinya?
Nayeon melangkah perlahan dengan kedua tangan yang terlipat di depan dadanya
Ketukan sepatu hak tinggi yang dipakai Nayeon di atas lantai menyadarkan kedua orang itu akan hadirnya orang lain di ruangan ini
Tepat di depan mereka Nayeon dengan kasar mendorong tubuh sekretaris tunangannya agar menjauh dari tunangannya membuat mereka terkejut, Nayeon mengeluarkan sebuah tisu dari dalam tasnya dan mengusapkannya pada wajah yang disentuh si sekretaris tadi
"Apa yang kau lakukan?" Desis tunangannya dengan memegang tangan Nayeon untuk menghentikan aksinya
"Membersihkan kuman dari wajahmu" Ucapnya santai
Nampak wajah tunangannya memerah tentu saja karena marah bukan karena tersentuh atau apapun itu.
Sang sekretaris yang mengerti maksud Nayeon mencoba membela dirinya
"Maaf Nona Im aku hanya membersihkan debu di wajah Tuan Oh, aku tidak bermaksud apapun"
"Apapun itu kau tidak punya hak menyentuhnya, dia milikku jadi tolong untuk tahu diri nona Kim"
"Siapapun yang menyentuhku itu bukan urusanmu, kau pikir dengan aku menerima pertunangan ini aku jatuh cinta padamu jangan harap Im Nayeon, dan juga kau tidak punya hak padaku, dia sekretarisku dan juga sahabatku, status kita memang tunangan tapi aku tidak akan memberimu hak atas diriku" Desis Sehun yang merupakan tunangan Nayeon, dia benar-benar muak dengan Nayeon
KAMU SEDANG MEMBACA
Dont Judge Me
AcakSemua orang menatap iri ke arah Nayeon, siapa yang tidak iri jika Nayeon memiliki wajah cantik, kemampuan di berbagai bidang, keluarga kaya raya, anak satu-satunya dan juga memiliki tunangan yang tampan dan tak kalah kayanya, yah semua orang iri den...