1

2.2K 60 0
                                    

Brum..
Brum..
Brum..

Suara deruman motor yang mengusik ketenangan warga. Karena disetiap malam ini selalu ada saja pengendara balap liar beraksi. Jangan tanya mengapa tidak lapor polisi karena percuma saja uang akan mengalahkan segalanya. Mereka tidak pernah di tahan sama polisi.

"Kamu sudah siap no?"

"Aku sudah cuma kalian sudah memeriksa motorku belum?"

"Sepertinya sudah"

"Coba kau cek lagi jaem, siapa tau ada yang menyabotase motorku"

"Baiklah"

'untung sayang kalo gak udah gw jitak tu anak'

Sementara itu jaemin mengecek motor jeno dengan teliti. Seteleh selesai dia pergi ke toilet.

"Gw nanti di belokan mau nendang motor si jeno biar dia jatoh"

"Hahaha"

"Tapi kalo lo ketauan sama orang kalo lo main curang gimana?"

"Gampang tinggal nanti gw tabrak tu orang lain waktu"

"Hahaha sadis juga ide lu tapi bagus deh"

Setelah jaemin kembali dari toilet jeno sudah naik motornya.

"Jen sini kamu turun biar aku gantiin kamu"

"Gak bisa gitu dong yang tanding kan aku bukan kamu"

"Udah kamu cukup denger kata aku, kalo aku nyuruh turun ya turun"

"Iya deh iya, aku turun tapi kali ini aja"

"Gimana nanti"

Sementara itu jaemin menggantikan jeno. Tepat didepan sana ada belokan tajam, jaemin tau disana sangat licin begitu dia tau di belakangnya membawa motor begitu cepat dia menyeringai. Dan tepat sekali dia terjatuh di belokan tersebut karena licin.

Jaemin berhenti tepat di depan orang itu.

"Jangan harap kamu bisa menyakiti jeno"









~•Markno•~







Didepan sana sudah ada garis finis dan di belakang sana sudah ada yang menyusul, jaemin menambak kecepatannya dan fluit telah menentukan siapa yang mencapai garis finis yang lebih dahulu.


"

Ahhh Jaeminnnnn gitu dong menang sayang"

"Iya lah emang kamu, lama"

"Kok kamu gitu sih jaem"

"Tau lah aku ngambek sama kamu kasih tau daddy"

"Jangan lah kamu kok gitu sih no"

"Lagian kamu sih"

Jeno tuh sebenernya gak bisa ngambek sama jaemin, dia pura-pura ngambek aja sama jaemin gara-gara dia di bilang jeno lama.

Jeno menaiki motornya dan merampas helm di tangan jaemin. Yang di rampas cuma bisa tersenyum saja. Lalu ia bergegas mengambil motornya dan menyusul jeno.

Jaemin kehilangan jejak dari jeno entah jeno pergi ke arah mana, jaemin belok kanan.


Jaemin berhenti kala melihat seseorang tengah di keroyok beberapa orang.

"Aghh sialan"

Jaemin berlari dan menendang seseorang yang tengah memukuli jeno nya. Ia tidak terima, sampai kapanpun ia tidak akan terima jika jeno nya di sakiti.

"Bangsat beraninya keroyokan"

"Sini lawan gw kalo berani"

Dengan segera mungkin jaemin memukuli orang-orang yang memukuli jeno nya. Tanpa menghabiskan waktu jaemin sudah mengalahkan 10 orang yang mengeroyok jeno tadi.

"Kamu gak papa?

"..."

"Makannya jangan so-so an sendiri di keroyok gak enak kan, mending pulang pergi bareng aku aja"

"Hmm"

"Ya udah yuk pulang bisa bawa motor dulu gk? Kalo gak nanti aku panggil anak-anak"

"Gk usah"

'ngambek lagi dah ni anak' batin jaemin

Jeno sudah beranjak ke motor nya dan menyalakan motor, ia beranjak menjalankan motor terlebih dahulu diikuti oleh jaemin di belakang.












😊😊



Terimakasih telah membaca dan jangan lupa like chapter ini ya😊🙏

Moonlight (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang