.
.
.
.
."Ini apartemen yang orang tua gw kasih disini ada 1 kamer menurut lo gimana?"
"Ya lo tidur di sofa lah gw di kasur"
"Gk lah agar tidur di kasur, lu gak mau tidur di sofa ya sudah terserah lu mau ke mana"
"Aish sibal"
Jeno pun keluar begitu saja tanpa memberi tahu mark akan kemana.
"Halo jaem kamu ada di apartemen atau di rumah?"
"Aku lagi di rumah kenapa gitu jen?"
"Aku mau ke apartemen kamu"
"Ya sudah aku akan nyusul kamu"
"Iya jaem jangan lama!"
"Iya jen"
Jeno pun memberhentikan taksi yang lewat.
Kenapa gak pake motornya? Karena dia ke apartemen sama mark dia tidak di ijinkan membawa kendaraannya sendiri.Seberapa jauh apartemen mark dan jaemin? Jeno hanya menempuh waktu 20 menit menggunakan taksi. Ya bisa dibilang dekat lah ya.
"Loh kamu kok nunggu di luar aku kira kamu nunggu di dalem"
"Gak apa aku juga baru dateng 5 menit lalu kok"
"Ya udah ayo masuk" ajak jaemin
Mereka masuk, Jeno langsung saja ke kamar jaemin dan mengganti pakaiannya.
"Jen udah makan belum?"
"Belum jaem aku laper banget masakin dong..." sambil merangkul tangan jaemin
"Kamu ini ya manja sekali"
"Gak apa manjanya juga sama kamu" jawab jeno sambil mengecup pipi jaemin
"Apakah si bajingan itu sudah mendapatkan sepertiku?"
"Oh tentu tidak, aku tidak mau ya jaem meskipun dia memaksa"
Jaemin yang sedari tadi masak hanya di gelayuti manja oleh jeno baru selesai memasaknya.
"Sini yuk makan dulu"
"Woah emang ya masakan jaemin tuh gak ada yang gak enak"
Jaemin hanya tersenyum meliat jenonya bahagia meskipun dengan cara seperti itu.
"Andai saja daddy tau kalo kebahagiaan kamu itu sesederhana ini jen"
"Eumm tapi percuma saja mereka gila kerja jaem gak kayak kamu yang di sayang sama grandma grandpa"
"Ngomong apa si kamu, grandpa grandma ku pasti sayang sama kamu jen"
Jeno hanya diam, tidak ingin memperpanjang lagi perkataannya.
Jeno sudah selesai makan, sekarang mereka lagi di kamar.
"Kamu bilang ke bajingan itu kalo kamu kesini?"
"Nggak lah"
"Kenapa kamu pergi dari apartemen suami mu itu?"
"Kamarnya cuma 1 aku gak mau tidur di sofa"
Jaemin menghela nafas "ya udah sini peluk"
Jeno menerima ajakan itu.
"Kalo mommy daddy tau kamu nggak di sana gimana jen"
"Aku bilang sama kamu"
"Kamu ada aja alasannya ya"
Jeno hanya tersenyum bulan sabit nya.
~°Markno°~
Mark merebahkan tubuhnya.
"Akh capek banget dah, tu anak kemana lagi dah"
"Kalo di pikir2 yang di omongin anak2 ada benernya"
"Gw bakalan dengan mudah ngancurin tuh gank"
"Gw juga bisa ngancurin si Jeno itu"
.
.
.
.
.
.
Hwaaa saya pengen bikin part panjang tapi otak saya suka ngelag kalo bikin part kebanyakan tuh.
Makasih ya udah nunggu...
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight (END)
FanfictionMau bagai mana lagi aku tolak juga percuma saja papa sama mama juga pasti akan memaksa itu semua, jadi tidak ada gunanya juga aku menolak. Tapi jangan harap aku akan menyukainya. Sampai kapan pun aku tidak akan menyukainya.