.
.
.
.
.
."Astaga kak kenapa? Kok banyak luka gini sih kak?"
"Lo kenapa jaem?" tanya mark
Jaemin menghampiri jeno yang masih berbaring di ranjang rumah sakit.
"Sayang sakit ya? Kesakitan kamu udah aku balas kok kamu cepat sadar, cepet sembuh ya" ucap jaemin pada jeno yang masih terlelap dalam tidurnya
"Lo ngalahin yeonjun jaem?"
"Menurut lo? Gw gak selemah yang lo pikirin mark"
.
.
.
.
.Enggg
Jeno yang sadar dari pingsannya melihat sekeliling dengan dinding berwarna putih dan bau obat, ia melihat tangannya yang terasa berat dan melihat ternyata orang itu adalah mark, lalu ia melihat sofa ruangan tersebut ada jaemin dan jisung.
Jaemin yang tidak benar-benar terlalu dalam tidur membuka mata saat merasa di awasi seseorang.
"Sayang!" Jeno tersenyum bulan sabit nya
Mark dan jisung yang tengah terlelap kini tergantung dengan suara sedikit teriakan dari jaemin.
"Ada yang sakit gak jen? Aku panggilin dokter ya"
"Lo kalo mau panggil dokter ya panggil mark dia baru sadar dari pingsannya harusnya lo panggil dokter!"
Mark memanggil dokter.
Saat ia kembali dengan dokter, dokter memeriksa keadaan Jeno dengan sangat amat teliti.
"Bersyukur nya tuan jeno dan bayinya sangat kuat ya, keadaannya sudah jauh lebih baik dari sebelumnya" ucap dokter tersebut
Dokter itupun segera pergi dari ruangan tersebut.
Jeno yang sadar kenapa dua orang di depannya babak belur?
"Jaem kamu kenapa babak belur? Lo juga mark? Apa kalian berdua berantem?"
"Awalnya aku emosi karena dia Lalay jaga kamu" jawab jaemin
"Enggak sepenuhnya babak belur karena dia kok jen, aku ke markas nya black demon, dan ternyata benar ada orang suruhan mereka yang buat kamu kayak gini" jawab mark
"Lo so kuat sih nyamperin sendiri bonyok banyak" ucap jaemin pada mark
"Terus kamu gimana jaem?"
"Aku sama ke markas black demon, tapi kekuatan fisik ku lebih jago dari pada suamimu itu, dan lagi orang-orang yang waktu itu ingin memperkosa jisung ada di sana dan bom aku tersulut emosi dan yah mereka kalah"
Jisung yang mendengar perkataan jaemin jujur saja ia kaget, ia tau kejadian itu sudah sangat lama tapi jaemin masih mengingatnya, ia menghampiri jaemin da memeluk jaemin dengan erat.
"Terimakasih kak"
"Aku juga mau peluk!" ucap jeno
"Gak boleh! baby na gak ngijinin ya kak jen" ucap jisung membuat Jeno memanyunkan bibirnya
"Minta lah pada suami mu itu ya sayang sejak ji hamil dia tidak mau berbagi" ucap jaemin sambil sesekali tertawa kecil
Jeno yang mendengar itu sedikit kecewa tapi ia tidak ada pilihan lagi.
"Heh, gw pengen peluk sama jaemin tapi ji gak ngijinin jadi gw terpaksa minta peluk lu"
"Iya sayang"
"Halah kamu tsundere mulu kerjaannya."
"Diem kamu jaem!!"
Iya Jeno tuh tsundere banget gaesss...
.
.
.
.
.
.Tolong kek makin gak nyambung, gimana ini...
Tapi terimakasih ya yg udah baca sejauh ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight (END)
FanfictionMau bagai mana lagi aku tolak juga percuma saja papa sama mama juga pasti akan memaksa itu semua, jadi tidak ada gunanya juga aku menolak. Tapi jangan harap aku akan menyukainya. Sampai kapan pun aku tidak akan menyukainya.