.
.
.
.
.Bendera hitam putih di kibarkan di depan sana tanda pertandingan akan segera di mulai. Saat wanita itu menjatuhkan benderanya kedua pemuda tersebut melesat dengan kecepatan yang tidak bisa diragukan lagi.
Mereka saling melirik satu sama lain agar menjaga kecepatan kendaraan mereka, jarak mereka tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat tapi itu semua membuat yang tertinggal menggeram kesal karena sedikit susah untuk menyalip kedepan sana.
Setiap belokan mereka lalui dengan baik tanpa ada sedikitpun kata licin dari jalanan tersebut.
Tanpa sadar mereka sudah hampir sampai garis finish di depannya. Yang di belakang tetap berusaha menyusul tapi nihil di garis finish sudah terlihat jika pemuda yang membawa motor hitam dengan goresan corak warna putih dengan kata bunny itu telah menyentuh garis finish lebih dulu.
'Sialan kenapa dia bisa begitu cepat!'
"Selamat ya mark sudah mengalah" ucap jaemin sambil menjulurkan tangannya
"Keberuntungan lo"
"Tapi gw lebih beruntung bisa milikin Jeno tanpa ada paksaan kayak lo, sorry gw gak bermaksud ya tapi lo sendiri yang tiba-tiba dateng ke dia mark"
"Kalo bukan karena terpaksa gw gak mau Terima perjodohan itu jaem"
"Oh benarkah? Kenapa lo gak nolak kemarin?"
"Sudahlah jaem, mau bagaimana lagi aku tolak juga percuma saja papa sama mama juga pasti akan memaksakan itu semua, jadi tidak ada gunanya juga aku menolak, tapi sampai kapan pun aku tidak akan menyukainya"
"Terimakasih sayang untuk selalu mencintaiku"
"Sama-sama sayang"
~°MarkNo°~
"Jeno sini sayang udah siap kan?"
"Mom liat saja Jeno sudah siap apa belum"
"Ya sudah yuk kita ke altar untuk pemberkatan" tiffany membawa anaknya ke sang ayah
Setelah pintu dibuka.
Donghae dan Jeno berjalan beriringan menuju altar.
Mereka mengadakan pernikahan secara tertutup hanya beberapa tamu yang datang dan beberapa kerabat saja."Mark om titip anak om, jaga dia baik-baik, jika kamu sudah tidak sanggup sama dia tolong kembalikan dia dengan baik ya"
"Iya om terimakasih telah mempercayai mark"
Acara pemberkatan tidak terlalu lama sekarang sudah memulai sesi foto, dimana keluarga atau siapa pun akan berfoto dengan pengantin dan memberikan selamat.
"Wah mark lu nikah sama dia juga? Makin gampang dong ngancurin tu gank" ucap salah satu teman mark yang pasti di dengar oleh Jeno"Lo gak bakal bisa ngancurin gank gw dengan cara murahan kayak gini!"
"Santai bro lu udah jadi suami orang lu harus nurut apa kata suami lo!"
"Gila lo"
"Sayang kenapa kok emosi banget? "
"Ini loh jaem, kata mereka makin gampang ngancurin gank yang udah aku buat dari 0"
"Tenang ya sayang gak bakalan terjadi kok"
"Bener ya janji kamu harus jaga selalu gank kita" sambil memeluk lengan jaemin
"Iya sayang aku janji"
"Ayo jaem, ke anak2"
Kalian tau? Mark di tinggal begitu saja saat sesi foto masih berlangsung.
.
.
.
.
.Terimakasih banyak ya gaes udah nunggu cerita ini. Meski mungkin banyak salah nya dan beberapa orang tidak menyukai beberapa kata. Saya meminta maaf atas itu semua. Terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight (END)
FanfictionMau bagai mana lagi aku tolak juga percuma saja papa sama mama juga pasti akan memaksa itu semua, jadi tidak ada gunanya juga aku menolak. Tapi jangan harap aku akan menyukainya. Sampai kapan pun aku tidak akan menyukainya.