21

392 18 0
                                    

.
.
.
.
.

"Eummm kak aku ingin makan bungopang" rengek jisung

"Baiklah baik, mau ikut nyari bersama?"

"Mauuu, tapi kakak bawa mobil aja ya"

"Iya sayang"

.
.
.
.
.


"Halo jen, aku sedang pergi keluar bersama jisung kau ingin membeli sesuatu?"

"..."

"Ah.. Jisung sedang menginginkan bungopang"

"..."

"Baiklah aku akan membelikan mu juga"

......

"Kak, kak Jeno ingin bungopang juga?"

"Iya sayang, bolehkan kita nanti mampir sebentar"

"Ya boleh kak masa gak boleh sih nyamperin kakak ipar sendiri"

"Iya sayang"

"Kak, berarti kak Jeno sekarang menginjak 6 bulan ya?"

"Iya sayang"

"Gak kerasa ya secepat itu"

"Kamu jangan lupa kamu juga udah 4 bulan sayang"

"Heheee, jisung gak lupa kak"

.
.
.
.
.


"Bungopang ku datangggggg" sambil mengambil barang yang jemin bawa

"MARK AMBIL PIRING YA!!"

"Jen aku di sebelah kamu, aku gak budek kok sayang jangan teriak ya" mark pergi mengambil beberapa piring dari dapur

"Ji berarti sekarang kamu berapa bulan sih? Aku lupa!"

"Aku 4 bulan kak hanya berbeda 2 bulan dengan kak Jeno"

"Pasti anak mu akan manis deh ji"

"Manis atau tidak itu tetap anak aku jen, jangan dengar kata Jeno ya sayang"

"Ih jaemin ini! Orang aku memujinya!"

"Itu tidak penting jen"

"Tau ah nana udah gak sayang nono lagi huaaaa"

"Ehhh no jangan nangis sayang, nana sayang nono kok jangan nangis ya" bujuk jaemin

.
.

"Ya sudah aku sama jisung pulang ya jen"

"Iya jaem"

"Jenn.. Aku ada keperluan keluar sebentar ya"

"Ya sudah sono!" mark pergi meninggalkan Jeno di apartemen sendiri





~•Markno•~







"Loh mark kok lo udah balik lagi aja"

Bugh

Bugh

Bugh

"Siapa lo anjing, akh perut gw, berhenti setan!"

Orang yang tadi memukul dan menendang perut Jeno kini sudah berlari dari apartemen mark.

"Akh.. Perut gw.." Jeno betapa kagetnya dia melihat darah yang merembes di lantai. Ia segera mengambil ponsel yang ada di saku celana nya

"Ha.. Halo.. Ma.. Mark sa-kit"

"Iya jen apanya yang sakit" mark yang mendengar suara Jeno kesakitan bergegas kembali ke apartemen nya

"Ma..rk Sa..kit pe..rut a..ku, da..rah ke..luar"

Sungguh mark yang mendengar itu semua benar benar berlari menuju kamarnya.

"Jen kenapa? Astaga!"

Mark langsung menggendong Jeno bridal style. Menidurkan di kursi belakang dan ia langsung ke kursi kemudi, ia mengemudi mobil dengan tidak sabarnya.





.
.
.
.
.




"Suster tolong ini"

Beberapa suster membawa Jeno ke ruang IGD dengan tergesa-gesa.

Mark menunggu dokter yang menangani Jeno. Ia juga tidak lupa mengabari mommy daddy Jeno dan mommy daddy nya dan juga jaemin.

Mommy daddy Jeno dan mark sudah berkumpul, hanya saja jaemin belum sampai.

Bugh

Jisung yang melihat itu langsung menahan jaemin agar tidak emosi.

"Lo kok Lalay jaga Jeno hah! Lo kalo gak bisa ngurus Jeno sini balikin ke gw!"

"Jaem tadi...

" lu gak usah banyak alesan ya anjing! Gw jaga Jeno terus sampe kapanpun! Tapi lu apa setan baru juga 1 tahun lu lalayin dia kayak gini! Lu gak sanggup balikin gw!" sungguh jaemin sudah benar-benar emosi

"Jaem gw tadi mau ke minimarket beli susu buat Jeno tapi gw juga gak tau kenapa bisa Jeno kayak gitu, tadi dia telpon gw, gw buru-buru balik lagi ke apartemen"

"Gw gak bisa percaya sama lu!" emosi jaemin  benar-benar tidak bisa di kontrol.

"Ji lepas ya sayang" jaemin menatap jisung lembut dan mengusap tangan yang menahan dia

Jaemin menarik kerah baju mark "kalo Jeno kenapa-kenapa gw gak bakal maafin lo ya setan" jaemin menghempaskan mark begitu saja

Kenapa orang tua keduanya tidak memisahkan mark dan jaemin? Karena mereka tau jaemin sangat-sangat sayang sama kembarannya mangkannya ia tidak ingin memisahkan keduanya.





.
.
.
.
.




Kayaknya makin lama makin gak nyambung gak sih?
I'm sorry
Aku benar-benar gak tau apa ini nyambung apa nggak tapi aku harap kalian suka sama ceritaku ya..

Moonlight (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang