13.sisi gelap zera

75 34 3
                                    

Halo gues

Jangan lupa buat vote dan komen ya biar sama sama untung

Okey happy reading

•°•°•°•°•°•

  "Azka!! " Teriak zera sembari menutup matanya takut namun selama beberapa detik ia tak merasakan apa apa.

  Dengan keberanian yang ia kumpul kan akhirnya ia pun memberanikan dirinya untuk membuka mata nya.

  Pisau yang tadinya dilayangkan oleh sosok aneh yang tadi duduk di kursi itu tepat berapa di depan wajahnya dengan tangan kekar Azka yang menahannya.

  Keringat dingin mulai bercucuran "Azka dia siapa? " Tanya zera memberanikan diri bertanya pada Azka yang berada di hadapan nya dengan posisi yang begitu dekat.

  Dengan cepat Azka pun menatap kearah zera yang terlihat gemetar dengan dahi yang dipenuhi oleh peluh sebesar biji jagung.

  "Oh bukan siapa-siapa gak perlu takut" Azka pun mulai mengelus lembut puncak kepala zera dengan sesekali menciumnya.

  Zera hanya bisa mengangguk kaku Azka juga sudah kembali berjalan menuju kearah tirai yang tertutup dan membukanya membiarkan angin menerpa wajah tampannya yang terlihat datar.

  "Azka orang tadi siapa? " Tanya zera.

  "Untuk sekarang gue belum pastiin dia siapa" Jawab Azka seadanya dan zera hanya bisa ber oh sebagai jawabannya.

  Wajah bertopeng hitam tadi masih terbayang bayang di pikiran nya. Meskipun ia tak bisa melihat wajahnya secara langsung tapi ia masih bisa melihat matanya.

  Mata yang terlihat tak asing dimata zera "apa dia itu rian soalnya yang punya niat buruk ke gue tuh cuma dia" Tebak zera secara ngasal meskipun ia tak terlalu yakin.

  "Kita gak bisa terlalu nyalahin dia disini bisa jadi kan bukan dia. Bukan berarti dia yang selalu jahatin kamu jadi kamu nuduh dia sebagai dalangnya" Jelas Azka membuat zera mengangguk paham.

  Apa yang diucapkan Azka itu benar adanya.

•°•°•°•°•°•

  Kaki jenjang zera terus saja melangkah menelusuri koridor dengan dua sahabatnya yang berada di bagian kiri dan kanannya.

  "Eh ra mau shoping gak? Atau ke taman gitu" Tawar viona yang terlihat begitu senang.

  Ella yang mendengar itu pun mengangguk setuju "iya nih ra kita udah lama loh gan keluar bareng bertiga" Lesuh Ella.

  Dengan emosi zera pun menjitak dahi Ella "shoping mulu ntar ujung-ujungnya gue yang bayar" Omel zera sudah seperti emak-emak yang sedang memarahi anaknya.

  "Udah ah gue toilet bentar" Ucap zera dan langsung berjalan menuju ke toilet sekolah.

  "Kita tunggu diparkiran ya!! " Teriak viona dan Ella bersamaan "gak usah duluan aja" Balas zera membuat kedua sahabat nya itu mengangguk.

  Suasana koridor sekolah begitu sepi dengan keberanian yang setengah setengah akhirnya zera pun sampai di toilet dan segera masuk kesalah satu bilik.

MASKED GIRL (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang