7.kakak tiri rian

87 43 5
                                    

Halo semua balik lagi gues

Gimana nih kabarnya baik kan?

Eh sebutin dong kalian lebih suka cerita yang tiap chapter nya tuh panjang atau pendek?

Biar kalau nanti kalau kepanjangan chapter nya aku pendekin dan juga sebaliknya ya

Happy reading

•°•°•°•°•°•

  Zera perlahan-lahan membuka kedua kelopak matanya menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam indra penglihatan nya "hiks... " Isak zera. Entah kenapa air matanya turun tanpa ada penyebab pasti.

  Tak lama kemudian dzaki pun masuk kedalam kamar nya melalui jendela "lo kenapa ra? Ada yang sakit? " Tanya dzaki gelagapan saat melihat zera yang menangis.

  "Gak" Jawab zera lalu merubah posisinya agar membelakangi dzaki dan juga menyembunyikan wajahnya yang terdapatnya sisa sisa air mata.

  Dzaki tersenyum "tadi gue liat temen temen lo peduli banget sama lo sampai ada satu laki-laki loh yang nyium kening lo" Adu dzaki yang duduk disofa yang berada di kamar zera setelah meletakkan sesuatu diatas nakas.

  Zera reflek membalikkan badannya menatap dzaki dengan mata membulat "lo liat? " Tanya zera dan dibalas anggukan oleh dzaki.

  "Gak rusak kan tuh otak karena liat adegan romance? " Tanya zera. Dzaki mengernyit kan kening karena bingung arah pembicaraan zera "maksud lo? " Tanya dzaki.

"Udah gak usah dibahas. Lo ngapain kesini? " Tanya zera cetus "aku bawain coklat sama lo mau gak besok kita jalan jalan bareng" Ajak dzaki dengan antusias.

  "Boleh asal lo yang bayar" Jawab zera membuat dzaki melompat kegirangan karena saking senang nya "yeyyy... oke kalau soal itu gampang aja besok lo datang kerumah gue ya" Zera hanya mengangguk.

  Tak lama kemudian pintu terbuka memperlihatkan sosok bi vivi yang membawa sebuah napan berisi bubur dan juga obat di dalamnya.

  Mata zera seketika melebar melihat kearah dzaki yang hanya santai "eh ada nak dzaki" Sapa bi vivi yang baru menyadari kedatangan dzaki "kok belum pulang gak dimarahin orang tua kamu? " Tanya bi vivi lalu duduk disisi ranjang zera.

  "Belum bi dirumah lagi gaduh pusing kepala dzaki disana" Jawab dzaki membuat bi vivi mengangguk "bibi kenal dzaki? " Bi vivi pun mengangguk.

  "Nak dzaki ini tuh anak temen bibi" Jelas bi vivi "kalau gitu bibi keluar dulu ya. Non bubur nya dimakan biar cepet sembuh" Pesan bi vivi lalu keluar dari kamar zera meninggalkan kedua orang berbeda genjer yang sedang terdiam itu.

  Tangan zera pun bergerak mengambil piring yang berisi bubur itu namun gerakan nya kalah cepat dengan dzaki yang sudah mengambilnya terlebih dahulu "gue suapin ya" Ujar dzaki lalu mulai mengarahkan sendok berisi bubur itu ke mulut zera.

  "Gue udah gede, gak perlu di suapin" Tolak zera namun dzaki tetap tak peduli "gue gak nerima penolakan dan gak butuh alasan. Cepetan mulut lo buka pegel nih tangan gue" Zera pun membuka mulutnya membiarkan sesendok bubur masuk kedalam mulut nya.

  Dzaki tersenyum cerah melihat zera yang begitu menurut "cepet sembuh ya biar besok kita jalan jalan oke" Zera hanya mengangguki semua celotehan dzaki yang tak habis habis itu.

MASKED GIRL (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang