15.pacaran atau gak

67 29 1
                                    

Sebelum baca jangan lupa buat vote dan komen

Happy reading

•°•°•°•°•°•

Zera ella dan Viona kini sedang berkeliling membeli beberapa jajanan

"Kita makan itu ya" Ucap zera sambil menunjuk ke arah penjual pop corn dan gulali dengan berbagai bentuk yang lucu dan menggugah selera itu

"Gue juga mau gulali soalnya bentuknya lucu lucu gitu" Ucap Viona merasa gemas dengan bentuk bentuk gulali itu

Ella hanya geleng-geleng melihat tingkah kedua sahabatnya itu "lo pada gak takut gemuk tu lihat" Ucap Ella sambil menunjuk Viona dan zera menggunakan dagunya

Viona pun langsung melihat badannya "mana ada yang ada gue itu bahenol dan bohay" Ucap Viona sambil Memanyungkan bibirnya Ella dan Viona hanya geleng-geleng kepala melihat temannya yang satu ini

"Kalau kayak gitu kita makan bakso aja yuk" Ucap zera menunjuk satu penjual yang menjual bakso Ella dan Viona pun mengangguk

"Mang bakso nya tiga ya" Ucap zera "oh iya neng tunggu sebentar ya" Ucap si penjual lalu menyiapkan pesanan zera tadi zera pun duduk di salah satu bangku yang sudah di siapkan untuk para pelanggan

"Ra lo mau gak kita naik wahana itu"
Tanya Ella sambil menunjuk ke arah wahana Bianglala "gue gak mau gue takut ketinggian" Ucap zera sambil menggeleng

Tak lama kemudian bakso pesanan mereka pun tiba "Ini baksonya neng" Ucap si penjual bakso sambil membawa mapan berisi tiga mangkok bakso "terima kasih ya mang" Ucap mereka bertiga kompak penjual tersebut pun mengangguk lalu pergi untuk kembali membuat kan pesanan pelanggan lain

"Kalau emang lo gak mau gue sama Viona aja ya" Ucap Ella yang disetujui oleh zera

Mereka berdua pun mulai memakan bakso mereka dan setelah bakso mereka habis mereka bertiga pun berjalan ke arah wahana raksasa itu

"Lo tunggu aja di mang bakso tadi ra biar gak capek" Ucap Viona sebelum memasuki wahana tersebut

Zera pun kembali ke mang bakso tadi dan duduk di salah satu kursi namun pandangannya tertuju pada si penjual gulali yang dia lihat tadi "kayak ya enak beli aja deh" Ucap zera sambil beranjak dari duduk nya menuju ke arah si pejual gulali

"Kak gulali nya satu ya" Ucap zera sambil menaikan jari telunjuk nya dan penjual tersebut hanya mengangguk sambil menyiapkan pesanan zera

Zera pun menunggu pesanan nya sambil memainkan ponselnya saat sedang asik memainkan ponselnya tiba tiba saja ada seseorang yang mencekal tangan nya

Zera pun menoleh ke arah orang tersebut dan ternyata itu adalah Ryan "eh zera kita ketemu lagi ya atau memang kita ini jodoh" Ucap Ryan dengan senyuman lebarnya

"Mana mungkin gue berjodoh sama manusia gak punya moral kayak lo" Ucap zera menatap sinis kearah Ryan

"Ini mbak pesanan nya" Ucap si penjual dengan memberikan pesanan zera

Zera pun menerima pesanan dan langsung menghempaskan tangan zera dengan kasar

Namun Ryan terus saja mengejar zera hingga membuat zera muak

Namun pada saat Ryan sudah mencapai tingkat amarahnya di pun mencekal tangan zera dengan sangat kuat hingga membuat zera merasa kesakitan

"Yan lepasin tangan gue sakit" Ucap zera sambil meringis

Namun Ryan tak menghiraukan itu dia terus mencekal tangan zera lalu menyeretnya

Namun dari arah belakang seseorang menghempaskan tangan Ryan dengan kasar

Membuat Ryan dan zera pun langsung menoleh "jangan kasar sama perempuan" Ucap Azka dengan wajah datarnya "Azka" Panggil zera saat dia menyadari bahwa yang menolongnya adalah Azka

"Apa urusan nya sama lo" Ucap Ryan dengan senyuman Sinisnya

"Gue pacarnya jadi sebaiknya lo pergi atau gue hancurin ginjal lo" Anjam Azka penuh penekanan yang membuat Ryan pergi

Namun akibat Ryan pergi bukan karena takut ancaman dari Azka namun karena dia ingin memancing keributan di tempat umum seperti ini

"Terima kasih ya Azka" Ucap zera sambil memeluk Azka "iya" Ucap Azka sambil melepaskan pelukan zera

"Lo datang sini sama siapa trus kenapa gak izin dulu kalau lo hilang gimana gue yang di salahin tau gak" Marah Azka sambil menatap zera dengan begitu datar

Zera hanya menunduk "maaf" Hanya kalimat itu yang dapat zera keluarkan saat ini karena melihat tatapan Azka yang terlihat seperti marah kepadanya

"Hm tapi jangan di ulang lagi ya" Ucap Azka sambil mengangkat wajah zera dan zera hanya mengangguk

Ella dan viona pun datang setelah selesai bermain wahana bianglala "eh zera ada apaan ni kita tadi liat ada yang narik lo dari penampilan nya sih itu kayak Ryan" Panik Ella karena melihat Ryan menarik tangan zera secara paksa

"Iya tadi Ryan datang trus narik aku tapi dia udah pergi kok" Ucap zera namun tatapan Ella dan viona tertuju pada Azka

"ini siapa ra" Tanya viona "iya mana ganteng lagi" Ucap Ella begitu mengagumi kegantengan Azka

"Oh ini Azka" Ucap zera sambil memperkenalkan Azka pada sahabat nya "wah ini Azka ganteng banget" Ucap Ella sambil mengeleng geleng kepadanya kagum

"Oh iya ra tadi itu siapa" Tanya Azka mengalihkan topik pembicaraan karena dia tidak terlalu suka jika di puji karena bisa bisa dia terbang ke planet lain hanya karena pujian itu

"Itu Ryan" Jawab zera dengan santainya "lo ada masalah apa sampai tu orang gangguin lo kayak gini"

Zera pun menghela nafasnya sebelum akhirnya bercerita bagaimana asal muasal Ryan menjadi benci pada dirinya

Sebenarnya zera dan Ryan sangat lah akur namun karena ayah Ryan berselingkuh dengan ibu zera yang membuat orang tua Ryan menjadi sering bertengkar bahkan hanya karena masalah sepele dapat dibesar besarkan

Dari situlah yang membuat ibu Ryan menjadi tersiksa dan memutuskan untuk mengakhiri hidupnya

Oleh sebab itu Ryan sangat membenci zera dan bersumpah akan menghabisi zera bagaimana pun caranya

Setelah mendengar cerita tersebut mereka berempat pun sama sama terdiam

"Mbak ini pesanannya" Teriak si kakak penjual gulali mendengar itu zera pun langsung berlari untuk mengambil gulalinya

"Terimakasih ya mbak" Ucap zera sambil menerima gulalinya zera pun kembali ke tempat nya semula sambil memakan gulalinya yang berbentuk kelinci yang sangat menggemaskan

"Azka ayo pulang. Teman teman gue duluan ya" Ucap zera sambil merangkul tangan Azka agar mereka segera pulang

"Hati hati ya" Teriak Ella saat zera dan Azka sudah mulai menjauh

"La enak banget ya punya pacar" Ucap viona dengan lesunya

"Iya enak banget tapi gue mau tanya mereka pacaran apa gak ya" Tanya ella

"Eh iya juga kalau emang mereka pacaran pasti nya zera bakal kasih tau kekita tapi ini gak" Ucap viona

"Udah ah gak usah di pikirin mending kita pulang" Ucap Ella lalu berjalan terlebih dahulu menuju ke motornya

"Tungguin" Teriak viona

•°•°•°•°•°•

Menurut kalian zera sama Azka itu cocok gak??

Maaf ya kalau ada typo


Oke bye bye 👋👋👋

Lopyu buat kalian semua ❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤

MASKED GIRL (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang