🍁
Dalam pesta perayaan, jiwanya tersesat.
Tenggelam dalam omong kosong dan kosakata yang bermakna sandiwara. Menjamu temu, meramu rindu. Namun bagaimana—jika yang dirindukan adalah sosok yang pernah hilang?Malam ini Ello dan Moeza menghadiri pesta ulang tahun anak pemilik rumah sakit tempat keduanya bekerja. Namanya Bionzy Rajendra. Anak bungsu dari keluarga Rajendra. Mama-nya yang bernama Fany adalah Direktur sekaligus pemilik dari rumah sakit yang bernama RS Harmoni.
Dan, malam ini, seluruh karyawan Fany diundang untuk menghadiri pesta ulang tahun Bionzy yang sudah menginjak 27 tahun. Ello yang merupakan Dokter senior di RS tersebut, berbincang dengan kolega lainnya. Sedangkan Moeza memilih berdiri agak jauh dari kerumunan.
Acara pesta ulang tahun digelar sangat megah. Karena selain karyawan di rumah sakit, seluruh karyawan dari PT SIP juga diundang. Termasuk Ananda Renan, kekasih Miuza, yang bekerja di sana. Namun sayangnya, kembarannya itu tidak bisa hadir karena masih lelah sehabis pulang dari luar kota.
Tenggelam dalam lamunannya, sampai Moeza tak menyadari saat Ello sudah berdiri di sampingnya. Lelaki bertubuh jangkung dengan tinggi 187 cm itu mencoba mendapati atensi sang kekasih.
Tentunya, Ello tidak pernah gagal membuat Moeza tersenyum. Pasalnya, sosok itu memang humoris. Dan, sudah menjadi rahasia umum, banyak orang di rumah sakit yang menyukai kekasihnya secara terang-terangan. Pun, tidak ada yang menyangka jika sosok itu melabuhkan hatinya pada Moeza.
"Habis ini enaknya makan angkringan nggak sih?" Bisik Ello, seraya menarik pinggang Moeza dengan satu tangannya.
"Sate kulit."
"Deal."
Keduanya terkekeh dengan pandangan menghadap ke depan. Sudah menjadi kebiasaan bagi keduanya untuk makan di angkringan. Walaupun pesta yang mereka hadiri menyediakan banyak makanan, tapi bagi Ello dan Moeza belum afdol kalau keduanya belum mampir ke angkringan langganan.
"Sebentar, mau ambil minum." Ucap Moeza. Sosok yang lebih muda berjalan ke meja minuman yang terletak di sudut ruangan. Dan, secara bersamaan sosok yang menjadi MC pada pesta itu, membuka acara hingga menghasilkan tepuk tangan meriah dari manusia-manusia yang hadir.
"Langsung saja kita panggilkan bintang kita malam ini yaitu, Bionzy Rajendra..."
Sejak awal, Moeza sudah menaruh curiga ketika ia mendengar nama anak bungsu dari atasannya. Ia merasa pernah mendengar nama 'Bionzy' di masa lalu, dan benar saja, saat Moeza mencari tahunya, seketika ranumnya menampilkan senyum kecut.
Ia lupa bahwa Bionzy adalah salah satu sahabat dari Erza Erlangga, alias mantannya.
Dan, Moeza sengaja tak memberitahu Ello terkait hal ini. Oleh karena itu, Moeza mencoba bersikap biasa saja sejak tadi. Walau dalam hatinya sedikit merasa gelisah. Karena sejujurnya ia sangat takut apabila sosok yang bernama Bionzy itu, nyatanya masih mengingat dirinya.
Terlebih, ketakutannya semakin menjadi setelah mengingat ucapan Miuza kemarin. Apakah malam ini sosok itu akan datang? Bagaimana jika mereka bertemu di tempat ini? Bagaimana jika keduanya kembali bertemu di saat status Moeza yang sudah berhasil melupakan sosok itu?
Itu juga yang menjadi alasan Moeza berdiri di sini. Menyesap minumannya sambil memikirkan solusi terbaik untuk pergi dari tempat ini. Segelas wine yang berada di tangannya sudah mulai habis.
KAMU SEDANG MEMBACA
#MOERZA | Jika Kita Bertemu Kembali [MARKNO AU]
Fanfiction"Jika Kita Bertemu Kembali" SERIES III : MARKNO AU #MOERZA - Moeza dan Erza Sebermula adalah aku dan kamu yang berlabuh pada kata "kita" sebelum akhirnya hancur dan melebur. Semesta yang memaksa Erza melepas Moeza buat raganya hanya dipenuhi Lobus y...