Selamat datang readers FB. Thank you sudah mau mampir. Sudah baca part belanja berujung luka belum nih? Pasti sudahlah ya. Okay itu aja kalimat pertama dari saya. Happy Reading😁
.
.
..
.
.Crushku adalah suamiku.
Idaman nggak tuh. Hihihi.
.
."Bilang sama saya, apa yang sakit?" kekeh Zeyn bertanya
"Pergi, pergi. Tolong pergi" kekeh Cilla sambil menangis dengan tetap menelungkupkan kepalanya
Zeyn diam, ia tidak pergi. Ia akan memberikan Cilla waktu untuk meluapkan apa yang ada di hatinya.
"Kenapa harus ada? Aku nggak sekuat itu Ya Allah" gumamnya dengan tangisan yang belum mereda.
Mendengar itu hati Zeyn mencelos. Dirinya memberanikan diri untuk mengusap pelan kepala Cilla sebelum akhirnya ditepis.
"Saya tidak akan menyentuh perempuan yang bukan mahram." ucap Zeyn pelan hampir seperti berbisik
Tidak ada respon dari perempuan yang diajaknya berbicara. Namun perlahan tangisan mulai berhenti.
"Jika saya berani nyentuh kamu, berarti kamu sudah menjadi mahram saya" lanjut Zeyn yang membuat Cilla menggeleng pelan
"Mau saya lihatkan foto istri saya?" ucap Zeyn yang membuat Cilla tambah merasakan sesak di dadanya. Namun tak hayal ia mengangguk.
Zeyn mengeluarkan handphonenya dan memperlihatkan foto yang ada di galerinya.
"Kak Disa?" beo Cilla ketika melihat foto yang disondorkan ke hadapannya
"Masa sih, coba lihat lagi" pinta Zeyn tersenyum
"Kayak foto aku, bajunya juga sama. Tapi nggak mungkin" ucap Cilla mengusap air mata
"Apa yang tidak mungkin? Tidak ada yang tidak mungkin sayang. Saya sudah mengucap janji suci di depan Ayah kamu dan seluruh keluarga. Kamu tau? Jari manis kamu sudah dilingkari oleh cincin seperti ini" jelas Zeyn sembari memperlihatkan jari manisnya yang dilingkari oleh cincin berwarna perak
Cilla melihat ke sepuluh jari tangannya. Benar saja, salah satu jari manisnya terdapat cincin berwarna perak. Persis seperti Zeyn.
"Emang iya?" ucap Cilla mulai luluh
"Iya, kamu nggak tahu karena saat itu kamu sedang koma" ucap Zeyn mengelus kepala Cilla
"Boleh peluk nggak?"
Tanpa menjawab Zeyn menarik Cilla ke dalam pelukannya. Nyaman? Itu yang ia rasakan. Ini adalah hari yang ia tunggu.
Lama posisi berpelukan, perlahan pundak Zeyn memberat. Tanpa aba-aba ia menggendong sang istri dan menidurkannya di kasur. Benar, Cilla tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Finally Bersamamu (END)✔️
Novela Juvenil"Cepat sembuh, aku menunggumu" SEKUEL DARI CERITA "MENGALAH? GAK PAPA" Cover by Pinterest ___*** Menunggu orang yang kamu cintai karena study? Itu lebih baik daripada harus menunggu karena koma di rumah sakit. Seperti Zeyn, laki-laki yang tengah...