Jangan lupa koreksi jika ada typo!
Happy reading🌷
Sesuai dengan janjinya, Ana selesai membersihkan toilet lorong hanya dalam kurun waktu 30 menit. Gadis itu pun kembali ke ruangan Clayton dengan wajah ceria khasnya. Namun sebelum masuk, dia mengetuk pintu terlebih dahulu. Sedari kecil, Calvin selalu mengajarkan mengenai adab padanya. Mulai dari adab makan, bertemu orang, sampai mengambil sebuah keputusan.
"Masuk!" perintah Clayton dari dalam ruangannya. Tanpa banyak basa-basi, Ana segera masuk ke dalam pintu berwarna putih gading yang penuh banyak corak tersebut. Kemudian, dia menyapa ria sang kakak dan menunjukkan hasil kerjanya dengan bangga.
"Kakak, aku sudah selesai mengerjakan sesuai yang kau minta tadi. Bahkan, waktu selesainya pun tepat di menit 30," lapor Ana antusias. Sayangnya, Clayton tak merespons sama sekali. Pria itu malah sibuk bermain dengan laptopnya.
"Kakak! Jangan mengabaikanku!" protes Ana yang kembali bersuara. Namun, sang kakak masih bergeming.
Akhirnya, karena kesal Ana pun berjalan cepat ke arah Clayton. Lalu, dia menggebrak kecil meja pria itu seraya berkata, "Kakak mendengarkanku atau tidak?!"
Clayton sontak menghentikan aktivitasnya secara paksa. Lalu, netra hijau gelapnya menatap sang adik tiri dengan penuh amarah. Pria itu bahkan sudah siap menyemburnya bak naga yang baru saja keluar dari gua.
Berbanding terbalik dengan sang kakak, reaksi Ana malah sebaliknya. Gadis itu mengerjapkan matanya berkali-kali seraya menatap lekat wajah Clayton yang terlihat garang. Ya, meski di matanya tidak demikian. Ana merasa tidak takut sama sekali jika dilempari tatapan tajam bak pedang seperti itu.
Kelakuan Ana barusan berhasil membuat pikiran Clayton bercabang. Belum lagi, saat matanya bersirobok dengan mata hijau terang milik sang adik yang terkena pantulan cahaya matahari. Sangat jernih dan indah.
Clayton refleks mengalihkan pandangannya ke arah lain. Dia pun menggeram marah. "Jangan menatapku seperti itu! Sangat tidak sopan!" ketusnya tanpa memandang objek yang dimaksud. Entah apa yang sebenarnya terjadi. Namun, setiap kali dia berdebat dengan adik tirinya, Clayton langsung mati kutu saat dilempari tatapan polos dari Ana.
Sementara itu, Ana hanya bisa mengembuskan napasnya gusar. Dia menggerutu dalam hatinya. Kenapa setiap perbuatannya selalu dianggap salah oleh Clayton? Apa sebenci itu Clayton pada dirinya? Tapi ... mengapa?
"Pergi dan pulanglah!" perintah Clayton tiba-tiba dan membuyarkan lamunan Ana. Gadis itu terkesiap. Kesalahan apa lagi yang dilakukannya kali ini? Perasaan sedari tadi dia diam saja.
"Apa? Pulang? Tapi, kenapa kau menyuruhku pulang, Kak? Apa aku melakukan kesalahan?" tanya Ana beruntun.
Clayton memejamkan sejenak matanya sebelum menjawab pertanyaan dari sang adik. "Kau tanya ... apa kesalahanmu? Kau bilang, apa kesalahanmu?!" bentaknya tiba-tiba dan membuat Ana terlonjak di tempatnya berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wrong Love [On Going]
Любовные романы💫Broken Hurts II (Anastasia X Clayton NEW VERSION) "Bukankah kita hanya saudara tiri? Jadi tidak masalah, 'kan kalau aku menyukainya?" Anastasia bergumam seraya memandang langit malam yang penuh dengan bintang. Namun, dia tidak tahu kalau suaranya...