7. Tangisan Kue Sus

289 38 2
                                    

Koreksi jika ada typo!

Happy Reading🌷

"Apa salahku, ya? Kenapa kakak bersikap dingin lagi padaku? Apakah dia membenciku karena kejadian malam itu?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa salahku, ya? Kenapa kakak bersikap dingin lagi padaku? Apakah dia membenciku karena kejadian malam itu?"

Ana bertanya dengan raut wajah sedih pada Clayra. Sudah hampir 5 hari lamanya, Clayton tak mau berbicara pada Ana. Bahkan saat di kantor, pria itu seperti mengabaikan sang adik dan menganggapnya tak ada. Padahal, mereka berada di satu ruangan yang sama.

Ana tetap mengerjakan tugas yang tersedia di mejanya. Lalu, saat jam makan siang datang, dia akan menyerahkan tugasnya pada Clayton tanpa ada sepatah kata pun keluar di antara keduanya. Sebenarnya, gadis itu sudah berkali-kali mencoba untuk mengajak kakaknya bicara. Namun, pria itu seperti orang tuli.

"Kakak sama sekali tidak benci padamu karena kejadian malam itu, Kak. Bagaimana kalau kau beri dia hadiah sebagai ucapan permintaan maaf? Mungkin setelah itu, dia akan luluh dan mau berbicara denganmu lagi," saran Clayra. Gadis itu cukup prihatin dengan kondisi yang dialami kakak tirinya. Padahal menurutnya, hubungan antara Clayton dan Ana mulai membaik setelah mereka berada di satu tempat kerja yang sama.

"Wah, ide bagus! Kira-kira, hadiah apa yang harus kuberikan padanya? Apa dia suka dengan boneka Chucky?" tanya Ana dengan antusias. Namun, ucapannya itu membuat Clayra memandangnya aneh.

"Aduh, Kakak! Kak Clayton adalah pria dewasa. Lagian, sedari kecil dia tidak menyukai boneka. Kenapa kau bisa berpikir seperti itu?" keluh Clayra.

Namun, Ana malah menyengir lebar. "Oh, ya? Kukira dia sama seperti teman kampusku yang suka sekali mengoleksi boneka yang aneh-aneh. Lalu, dia suka apa?" tanyanya kembali.

Clayra terdiam sejenak dan mulai berpikir. Lalu, sedetik kemudian, dia menjentikkan jarinya. "I've a best idea! Kak Clayton suka sekali dengan kue sus. Kau juga sering membuatnya, bukan? Kenapa tidak coba saja untuk menghadiahkan itu padanya?" timpalnya.

Bola mata Ana berbinar seketika. Tak lupa dengan senyum merekah yang tercetak jelas di bibirnya. "Ide bagus! Aku akan membuatnya sekarang supaya besok pagi tinggal membawanya," serunya.

"Kak, sekarang sudah jam 10 malam. Lebih baik besok saja sepulang dari kantor," saran Clayra. Namun, kakak tirinya itu adalah orang yang teguh pada pendirian. Sehingga, dia tak mau mendengarkan perkataan sang adik.

"Permintaan maaf itu tidak dapat ditunda. Jika ada kesempatan, kenapa kita tak melakukannya dengan segera?" sanggah Ana. Lantas, kaki jenjangnya mulai berjalan memasuki dapur. Clayra ingin sekali membantu. Namun, Ana adalah tipe orang yang tidak suka diganggu jika sedang melakukan sesuatu, khususnya dalam hal memasak. Pernah sekali gadis itu kekeh untuk membantu kakaknya. Akan tetapi, dia malah diusir dan Ana mengunci pintu dapur dari dalam. Alhasil, sekarang dia pun tak bisa melakukan apa-apa dan membiarkannya saja.

Sementara itu, di dalam dapur, Ana mulai berkreasi dengan tepung yang baru saja dituangnya. Tangan lentiknya bergerak dengan terampil layaknya koki ternama. Sejak umurnya 10 tahun, gadis itu memang suka sekali membantu pelayan memasak. Awalnya, Calvin melarangnya. Namun, Ana tetap keras kepala untuk masuk dapur. Karena terus-terusan membangkang, pria itu pun menyerah dan membiarkannya saja.

Wrong Love [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang